Menerima mahasiswa pendatang baru adalah tugas Ten, dan Ten berakhir dengan membantu Johnny yang tidak ramah dan tinggi badan yang menindas untuk orang sepertinya, tipe orang yang melakukan sesuatu agar tidak disukai oleh orang lain. Tapi setelah m...
Dilapangan itu terlihat sosok Johnny dengan Ayahnnya itu yang sedang bermain basket.
"Hahh.. sejak kau mulai berkuliah, tidak ada lagi orang yang menemaniku untuk bermain basket. Ini terjadi karna aku sudah lama tidak bermain." Kata Ayah Johnny yang tidak terima kalau dirinya kalah bermain.
"Aku juga sudah lama tidak bermain." Kata Johnny.
"Eh?! Aku kira kamu telah memiliki beberapa teman... mereka tidak bermain basket denganmu?" Tanya Ayahnya.
"Bagaimana kau tau kalau aku punya beberapa teman?" Tanya Johnny.
"Minggu lalu kau tidak pulang kerumah kan? Bukankah itu karna kau mau berjalan-jalan dengan temanmu?" Tanya Ayahnya.
"Aku berkelahi dengan seseorang. Wajahku babak belur, jadi karna itu aku tidak mau pulang kerumah." Jawab Johnny.
"Lalu kenapa kau terlibat dalam perkelahian?" Tanya Ayahnya.
"Ada temanku yang dibully." Jawab Johnny yang membuat Ayahnya terkejut dan saat melihat Ayahnya yang lengah, Johnny segera mengambil bola yang berada ditangan Ayahnya.
"Hey." Teriak Ayahnya, lalu merebut kembali bola itu.
"If you're okay, than it's fine." Kata Ayahnya sambil tersenyum.
"Saat kelasmu dimulai, kamu tampak sangat tertekan jadinya aku sangat khawatir kalau kamu akan seperti itu terus. Aku benar-benar takut kalau kamu akan memilih untuk berhenti kuliah." Kata Ayahnya itu sambil mengiring bola.
"Tapi, kamu yang sekarang sudah lebih ceria." Lanjut Ayahnya.
"Bukankah itu teman yang sangat baik?" Tanya Ayahnya.
"Yeah.." Jawab Johnny, dan seketika wajah ceria Ten lah yang muncul dibenaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seseorang yang sangat spesial." Lanjut Johnny yang membuat Ayahnya terkejut.
"Tapi akhir-akhir ini aku menjadi sangat canggung dengan orang ini." Curhat Johnny pada Ayahnya.
