Menerima mahasiswa pendatang baru adalah tugas Ten, dan Ten berakhir dengan membantu Johnny yang tidak ramah dan tinggi badan yang menindas untuk orang sepertinya, tipe orang yang melakukan sesuatu agar tidak disukai oleh orang lain. Tapi setelah m...
"Oh, hai! Kakak tingkat yang tadi membawa kopermu harus pergi ke toilet. Karena itu, akulah yang memegang koper milikmu sekarang. Aku sedari tadi mencoba untuk mencarimu." Kata Ten setelah sadar dari lamunannya.
'Ketika saya mengingat tentang lelaki itu,
"Anda sudah terdaftarkan? Aku akan memastikan informasinya. Nama anda adalah Johnny Suh, dan anda memang sudah terdaftar diunversitas kami."
'Siapa yang bisa mengatakan kalau dia bukanlah lulusan olahraga.' Batin Ten saat melihat proporsi badan Johnny.
"Aku akan membawamu ke gedung asrama, oke?" Lanjut Ten dengan memamerkan senyum manisnya.
...dan bagaimana nanti aku akan jatuh cinta padanya.'
Dan lelaki yang sedari tadi diajak bicara hanya menatap kearah Ten tanpa mengatakan apapun.
'Kenapa kau terus menatapku? Katakan sesuatu!' Batin Ten.
"Pergi ke asrama mungkin cukup membingungkan, tetapi sangat penting bagimu untuk mengetahui jalan menuju keasrama sendiri." Jelas Ten, saat melihat respon orang yang sedang dia ajak bicara.
Lelaki itu pun membalikkan badan tanpa mengatakan apapun lalu menarik kopernya.
'Apa artinya?! Apakah dia mau aku antar kesana atau tidak?' Batin Ten kesal.
Ten pun segera menyusul Johnny, dan saat Ten sudah berada disebelahnya. Ten segera mengulurkan tangannya kearah Johnny.
"Kamu sudah membawa ransel, biarkan saya membantumu membawakan koper." Tawar Ten ramah.
"Tidak perlu." Jawab Johnny singkat tanpa menolehkan wajahnya menghadap Ten.
'Dia bersikap seperti itu terhadap kakak tingkatnya?!' Batin Ten.
'Ah, sebentar... Meskipun aku mengatakan ini padamu setelah semua itu terjadi,
Ten berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan Johnny.
... tapi sekarang aku tidak akan mau mengakuinya.'
~HERE U ARE~
02
'Tapi cepat atau lambat, anda akan mengetahuinya.'
'Itu lebih baik daripada memberikan kalian bocoran dari cerita ini.'
~
"Ini adalah asrama anda. Dan sekarang, aku akan pergi dulu. Sampai jumpa!" Kata Ten.
"Kuncinya?" Tanya Johnny pada Ten.
"Apa?! Kakak tingkat yang tadi tidak memberikannya padamu?" Tanya Ten kaget.
"Tidak." Jawab Johnny lalu memalingkan wajahnya kesamping.
"Apa yang...." Kata Ten kesal lalu mengambil ponsel yang sedari tadi berada di saku celananya.
'Kau baji... kenapa kau tidak memberitahukan padaku sebelumnya.' Batin Ten menahan kesal saat melihat ekspresi datar dari mahasiswa baru itu.
"Maaf, harus membuatmu menunggu sedikit lama. Tapi, aku akan pergi mencarinya dan mengambil kunci itu." Kata Ten masih dengan senyum ramahnya.
'Bukan hal yang mudah pada awalnya, kamu tau bagaimana caranya bekerja...
"Hei!! Kau bajingan, bagaimana bisa kuncinya masih ada padamu?!! Dimana kau sekarang??!!" Maki Ten di telepon.
'Apakah hal itu akan membunuhmu, jika kau banyak berbicara?!' Batin Ten untuk Johnny yang masih berdiri mematung, tanpa mengatakan apapun.
Pada awalnya dia akan membuatku jengkel, seperti saat ini.'
Johnny menatap sebentar kepergian Ten lalu kembali menatap langit indah di Seoul pada siang itu.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
