I. NANDO BANGSAT! [REVISI]

1.1K 100 34
                                    

≿————- ❈ ————-≾

Raditya Nando Bagaskara & Sofia Kinantiputri

Akad Nikah

20 Mei 2023, pukul 08:00 WIB

Resepsi

20 Mei 2023, pukul 10:00 WIB

Atas kehadiran dan doa restunya kami ucapkan terima kasih.

≿————- ❈ ————-≾

Ambruk. Ambruk semuanya.

Satu kata yang saat itu benar-benar ingin diucapkan oleh Leony adalah: anjing. Dia pikir, tidak ada yang bisa mengalahkan penyiksaan batin yang diterimanya sebagai seorang budak korporat kapitalis. Namun ternyata, masih ada yang jauh lebih menyakitkan daripada dicambuk atasan dan ditusuk rekan kerja sendiri; ditinggal nikah oleh mantan yang belum sepenuhnya meninggalkan hati.

Pada zaman di mana undangan pernikahan sudah lumrah disebarkan melalui media sosial dan bubble chat, Nando berdiri dengan berani di depan pintu apartemen Leony sambil menyodorkan undangan pernikahan fisik dengan tangannya sendiri kepada Leony.

Dunia seakan berhenti berputar dan semua benda yang berdiri di atasnya saling bertabrakan melawan gravitasi. Katanya kiamat memang sudah dekat, tetapi tidak ada yang mengatakan kepada Leony bahwa semuanya akan terjadi dengan sangat cepat. Apakah Leony terlalu berlebihan? Apakah ada momen penyingkapan khusus untuk Leony, tetapi tidak untuk Nando?

Jejak air mata di wajah Leony masih membekas jelas, sedangkan Nando sudah hampir memasuki fase hidup lain tanpa sedikit pun bayangan akan Leony.

"Aku sebelumnya mau minta maaf sama kamu karena mungkin ini terkesan terburu-buru, tapi ... aku sama calonku ini udah kenal lama sejak sebelum kamu balik ke Indonesia dan kami pernah dekat sebelum kita berdua jadian. Jadi ... ini memang bukan tiba-tiba atau gimana."

Leony tidak mendengar apapun, hanya bla-bla-bla-bla dan langkah kaki penghuni apartemen lain yang baru saja keluar dari lift. Kepala Leony refleks menoleh ke arah lift seperti yang tidak menggubris ucapan Nando tentang hubungannya dengan sang calon pengantin. Tatapan matanya kosong, tetapi ia tidak menyadari hal tersebut sampai Nando berdehem dan melepaskan kartu undangan.

"Nggak usah dijelasin panjang-lebar juga kali, Nan. Kita juga udah putus, jadi apa yang terjadi sebelum atau setelah itu ya bukan urusan kita lagi." Lebih kepada Leony tidak ingin mendengar cerita bahagia orang lain ketika dirinya harus tenggelam sendirian dan bergulat dengan masa lalu yang baru berusia dua minggu.

"Aku harap kamu bisa dateng ke acara pernikahan aku, Len."

"Oh." Alis Leony bergoyang, "iya, selamat loh! Nggak nyangka lo dapet jodohnya secepat ini. Thanks udah diundang." jantungnya berdebar bukan karena Leony merasakan gugup atau kupu-kupu, melainkan karena memompa emosi yang sudah menyerupai bom waktu di dalam dadanya.

"Kamu ... nggak apa-apa kan, Len?"

Pake nanya, setan! Leony tersenyum dari pipi ke pipi ketika bertemu mata dengan Nando. "Ini kan rezeki lo, Nan. Terlepas dari masa lalu, gue ikut senang. Doain mudah-mudahan gue cepetan nyusul, ya."

"Iya, aku pasti doain yang terbaik buat kamu kok." Nando menganggukkan kepalanya meskipun canggung. Keduanya sempat melewati masa-masa kediaman jengah setelah mengekspresikan harapan untuk masing-masing, sampai akhirnya Leony berhasil meraih gagang pintu dari dalam dan menggeser pintunya ke depan.

The Art of Babygirlism ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang