"yaudah mau gimana lagi, yang mendekati berhasil itu doang." ucap Heejin setelah menjelaskan rencananya.
"lo gak cape apa lari-lari mulu daritadi," protes Sooman yang sudah nimbrung bareng mereka.
Heejin mendengus. "emang lo mau gue berenti lari pas dikejar mereka hah?"
"ya gapapa sih, setidaknya berkurang satu orang yang paling ngincer saham gue." balas Sooman sambil tersenyum manis.
"dih!"
"udah anjing!" lerai Amber sebelum adu mulut kedua manusia itu makin panjang.
"yaudah ayo jalanin sekarang, sebelum langit bener-bener terang nanti." ucap Krystal sambil mengambil senjatanya.
"aku mau lari bareng Heejin!" seru Saeron yang sesari tadi hanya diam menyimak.
Lingkaran yang diisi oleh Heejin, Amber, Yunho, Sooman, dan Herin sontak menoleh pada kembaran dari Heejin itu.
"serius kamu Sae?" tanya Yunho khawatir.
Saeron mengangguk mantap, kemudian ia menatap Heejin yang juga sedang menatapnya. "at least.. Aku berguna di mata kakak." ucap Saeron yang masih menatap Heejin.
Heejin tersenyum tipis sambil mendengus pelan. "baka.." gumamnya.
Kemudian ia menatap Amber, Krystal, dan Herin. "pokoknya langsung masuk ke dalam gate kalian, kasih gue waktu 10 menit, lebih dari itu inget apa kata gue tadi." ucap Heejin dengan nada tak bisa dibantah.
Mereka hanya bisa mengangguk pasrah. Kali ini ucapan Heejin benar-benar tidak bisa dibantah karena dia minta ini demi keselamatan mereka semua.
Sebelum pergi dari sana, ia menyempatkan diri mencium pelipis Sunwoo yang sedang tertidur di pangkuan Johnny.
"titip Sunwoo ya hyung." ujar Heejin. Johnny mengangguk sebagai jawaban.
"jangan lupa balik ya Hee, gue tunggu jomblo lo." ucap Johnny sambil mengelus pucuk kepala Heejin.
"tangannya hey!" seru Doyoung.
Johnny mendecih mendengarnya. "berisik lu ikan duyung."
Doyoung yang mendengar itu mendecih sinis, kemudian langsung memeluk Heejin begitu gadis itu selesai dengan kegiatan berpamitan dengan Sunwoo.
"gapapa luka yang penting kamu balik nanti, tapi usahain jangan sampai luka, oppa mohon ya sayang.." ucap Doyoung dengan pelan di sela pelukan mereka.
Heejin tertawa kemudian mengangguk. "wait for me ya?"
"selalu, mau beribu tahun pun oppa tungguin."
"dusta itu dusta!" celetuk Haechan yang sengaja mendengar percakapan sepasang kekasih itu.
"loser satu ini berisik banget sih!" sinis Doyoung.
"bangsat juga hyung satu ini.." gumam Haechan dengan tatapan tajam mengarah pada Doyoung.
Begitu semuanya siap, Heejin, Saeron, dan Amber mulai menjalankan aksi mereka, sedangkan Krystal dan Herin yang akan menjaga sisanya dan memandu mereka masuk ke dalam pesawat nanti.
"gue pancing mereka, kalian siaga disana nanti. Pas sampai, langsung lemparin bom yang kalian pegang. Cukup 3 bom aja." titah Heejin.
"tapi Hee—
Heejin memegang kedua pundak Saeron, lalu menatap lekat sang kembaran. "kali ini dengerin gue, Saeron. Ini demi kita semua." ucap Heejin dengan nada mutlak.
Saeron refleks mengangguk. Kali ini dia benar-benar gak bisa bantah omongan Heejin. Mereka pun berpisah, berbeda arah. Heejin pergi memancing sekumpulan zombie itu, lalu Saeron dan Amber akan bersiaga di tempat yang Heejin bilang, lobby utama bandara. Disana mereka akan meledakkan zombie-zombie itu setelah Heejin mengumpulkan mereka disana.