Genap seminggu sudah mereka berada dimansion itu. Tidak banyak yang dapat mereka lakukan disana. Hanya makan-tidur-bermain, begitu seterusnya. Tapi untuk para member nct, mereka tetap berlatih karena Sooman sendiri menyediakan ruang latihan khusus untuk mereka. Sangat terencana.
Kini Heejin, Herin dan Saeron tengah berkumpul dengan Krystal, Amber, dan Yunho tengah berkumpul di ruangan Sooman. Mereka sedang menelfon seseorang.
"jadi gimana Liu? Kapan kamu bisa menjemput kita?"
"aku gak tau hyung, pesawatnya masih dalam masa perbaikan."
"sekitar berapa hari? Atau berapa minggu?"
"mungkin 4 sampai 5 hari lagi hyung. Kita juga perlu menerbangkannya terlebih dulu agar memastikan semua mesinnya aman terkendali."
"memang ada apa hyung? Disana ada masalah?"
Sooman menghembuskan nafasnya. "tak ada, hanya saja terlalu lama disini membuatku muak."
"ah bagaimana keadaan pulau itu? Aman?"
"aman hyung, walaupun beberapa hari yang lalu sempat ada kekacauan."
"kekacauan? Apa?"
"beberapa hari yang lalu ada beberapa kapal dari Eropa yang datang ke pulau untuk memasok bahan makanan, tapi tanpa mereka tau kalo ada salah satu awak kapal mereka yang sudah terinfeksi."
"lalu? Ada yang kena?"
"ada, tapi hanya 3 orang, itupun berhasil kita bunuh."
"syukurlah. Tetap berjaga-jaga."
"iya hyung. Anyway, apakah disana ada Herin?"
"ya ada, kenapa?"
"ah, aku hanya ingin ngomong sesuatu dengannya."
Sooman berdehem lalu memberikan ponselnya kepada Herin. "paman Liu mau ngomong sesuatu." ucap Sooman.
Herin menerima ponsel tersebut. "halo uncle?"
"Herin, how are you?"
"pretty good, uncle."
"glad to hear. Anyway, kamu matiin ponsel kamu beberapa hari ini?"
Herin berpandangan dengan Heejin yang sedang menahan tawanya.
"ada kecelakaan kecil uncle, eomma dan appa mencariku pasti?"
Terdengar suara tawa diseberang sana. "yes you right dear. Kecelakaan apa kalo uncle boleh tau?"
Herin melirik Heejin sebentar. "Heejin membanting ponselku karena suara alarm yang mengganggunya. Dia pikir itu ponselnya."
"gak sengaja ya.." bela Heejin. Herin hanya melirik sinis sahabatnya itu.
"ya Tuhan, kukira kamu sengaja mematikan ponselmu agar orangtuamu tidak dapat menghubungimu."
"itu salah satunya uncle! Biar gak diceramahin tante Seo karena terlalu sama bucin Mark hyung!" seru Saeron.
Herin melotot kearah Saeron, yang dibalas cengiran oleh gadis itu.
"hahaha young women. Its okay Herin, uncle juga dulu seperti itu. And Saeron, Heejin? Kalian gak niat cari pacar juga gitu?"
"pertanyaan yang sulit untuk dijawab. No one dates me, uncle." jawab Heejin dengan kekehan kecil diakhirnya.
"bullshit. Sama anak uncle emang gak mau Hee?"
"cuma temen uncle."
"Yangyangku yang malang."