Heejin mengerjapkan matanya kala sinar matahari menusuk matanya yang tadi masih terpejam. Ia melirik jam di dinding, pukul 10 pagi.
Semalam mereka sampai dimansion besar ini hampir jam setengah 4 dini hari. Dan ini adalah hari pertama mereka disana, sampai seminggu kedepan menurut prediksi Sooman.
Heejin turun dari kasurnya, pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi, mandinya nanti aja, masih wangi ceunah. Lalu ia turun kebawah, perutnya udah meronta minta diisi.
Keadaan dapur dan ruang makan sepi karena sebagian dari mereka masih terlelap di tempat tidur.
Heejin lalu membuka kulkas, melihat apakah ada yang bisa ia masak untuk brunch kali ini. Tapi setelahnya ia tutup lagi pintu kulkasnya. Tiba-tiba ia malas untuk masak dan memilih memanggang roti. Tak lupa ia mengeluarkan alpukat sebagai lapisan atas dari rotinya. Terakhir, ia menuangkan susu coklat untuk minumannya.
Gadis itu pun beranjak duduk di meja makan dengan brunch miliknya. Ia makan dalam diam, seraya mengamati mansion yang dia tempati.
Awalnya ia sedikit tidak percaya ketika sang appa mengatakan akan membangun mansion ditengah tengah hutan. Tapi setelah melihatnya, ia dibuat kagum karena kemegahannya. Bahkan ini diluar ekspetasinya.
Dikelilingi gerbang dan tembok yang tingginya hampir 3 meter, siapa sangka di dalamnya terdapat mansion besar dan mewah rancangan Krystal. Tempatnya juga sulit dijangkau oleh orang dan akan tersesat jika tidak hafal jalan. Tapi beruntung akses kesini bisa dilewati oleh bus besar mereka semalam.
"aaa~" ucap seseorang disebelahnya.
Heejin menoleh kaget, mendapati Jaemin yang sedang membuka mulutnya. "mau." pinta cowok itu.
"tapi ini bekas gigitan gue. Gue bikinin yang baru ya?" saat Heejin hendak beranjak dari tempatnya, Jaemin menahannya.
"gausah, udah bagus gini, kayak suami istri." ucap Jaemin lalu kembali membuka mulutnya, meminta suapan dari Heejin.
Heejin mendengus geli mendengar perkataan Jaemin, lalu dengan sedikit gugup kembali menyuapi Jaemin dengan roti buatannya, yang langsung diterima dengan senang hati oleh cowok itu.
"manis, kayak yang ada di depan gue." ucap Jaemin sambil tersenyum manis.
Heejin memalingkan pandangannya ke samping sambil menahan senyumnya. Manis apaan, orang tadi di alpukatnya dia kasih bubuk cabe.
Dirinya tersentak saat Jaemin dengan tiba-tiba menarik dagunya, membuat pandangannya kembali bersitatap dengan cowok Leo itu.
"gak baik tau cowok cakep dianggurin." ucap Jaemin disertai ekspresi flirt nya.
Heejin tertawa mendengarnya. Masih pagi loh tuan Na Jaemin.
Lalu cowok itu mengambil susu coklat miliknya, dan meminumnya. Heejin yang melihat itu mengerutkan keningnya.
"lu bukannya gak suka?.."
Jaemin tersenyum. "mau nyoba aja ada yang beda apa nggak."
"emang ada bedanya?" tanya Heejin bingung. Perasaan dia minum sama aja tuh.
"iya, yang ini kayak ada rasa cintanya gitu." ujar Jaemin seraya menaikkan sebelah alisnya.