09

2.3K 340 62
                                    

Heejin membuka pintu private room restoran. Saeron ia suruh tunggu di bus, sekalian kembarannya itu mengaktifkan seluruh sistem bus yang sudah dimodifikasi terlebih dahulu oleh Sooman.

"Heejin!" pekik Herin saat melihat Heejin masuk dengan selamat.

Heejin menepuk punggung Herin. Ia sesak nafas karna sang sahabat memeluknya terlalu erat.

"suara lu pelanin anjir." peringat Heejin. Herin hanya terkekeh tanpa dosa.

Tiba-tiba Sooman menepuk pundaknya. Heejin menoleh, memberi tatapan bertanya pada sang appa.

"goodjob girl." ucap Sooman. Heejin tersenyum tipis mendengar ucapan Sooman.

Cuma Sooman yang selalu memberinya pujian setiap ia habis melakukan sesuatu. Juga Krystal, Amber, Saeron dan Herin.

Setelah itu Sooman memerintahkan mereka untuk bersiap, meninggalkan restoran dan Seoul untuk sementara waktu.

"nuna! Ortu kita gimana?!" tanya Renjun yang tiba-tiba teringat keluarga dia.

Ucapan Renjun seketika membuat 23 cowok itu ricuh. Mereka langsung sibuk menghubungi keluarga masing-masing. Tapi sebelum makin ribut, Krystal dan Amber segera menengahi.

"boys, orangtua kalian, keluarga kalian baik baik aja." ucap Amber, menenangkan mereka.

"ah yang bener nuna..." rengek Haechan.

"n-nuna yakin?" tanya Jisung yang udah mau nangis. Untung aja Renjun ngingetin mereka tadi.

"yes trust me boys, your family will be okay." tegas Krystal.

"tapi Krys, kok gua gak bisa ngehubungin mama papa gua ya?" tanya Johnny.

"karena semua listrik kota mati, sinyalnya ikut mati. Lagian biarpun ada sinyal disini, tapi di belahan negara yang lain gak bakal kesambung juga." celetuk Heejin.

Heejin lalu memalingkan wajahnya saat para cowok itu menatapnya. Kayaknya tadi emang harusnya dia diem aja deh.

"NEGARA LAIN JUGA KENA?!"

Tiba-tiba terdengar geraman keras zombie zombie diluar. Sepertinya makhluk-makhluk itu mendengar pekikan member nct. Krystal memutar bola matanya jengah, udah disuruh ngomong pelan-pelan malah teriak lebay.

Heejin hanya mengangguk pelan. Padahal tadi Johnny sama Renjun sudah nanya.

Setelah percakapan singkat itu, Sooman segera menyuruh mereka untuk bersiap, meninggalkan restoran dan kota Seoul untuk sementara waktu.

Heejin mengambil tas miliknya dan Saeron. Ia sedikit kesusahan karena pedang dan shotgun yang di pegangnya.

Tiba-tiba ada tangan yang mengambil kedua tasnya. Heejin menoleh, mendapati Sungchan dan Jaemin yang tersenyum kepadanya. Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya. Pipinya sedikit merona karena senyuman keduanya.

"cewek jangan bawa yang berat-berat." kata Jaemin dengan senyum manisnya.

"biar yang berat cinta aku ke kamu aja." lanjut Sungchan.

ALIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang