Saeron mengangkat Heejin ke atas punggungnya, sedangkan kembarannya sibuk membuka atap bus. Heejin akan menembak zombie dari sana, males keluar katanya.
"kalian ngapain sih?" tanya Herin dengan wajah mengantuknya. Ia terbangun karena kegiatan grasak grusuk si kembar Jung. Bahkan seisi bus juga ikut terbangun karena kegiatan mereka.
"eh itu hati-hati si Saeron tulangnya, nanti bengkok aja." ejek Renjun.
Saeron mendengus, lalu memberikan jari tengahnya pada Renjun. "diem lo."
"Sae jangan gerak-gerak heh! Ini gua susah nge-shotnya.." ucap Heejin pelan.
Tiba-tiba Lucas mendekat. "sini gua yang gantiin, nanti bener lagi kata Renjun tulang lu bengkok." kata Lucas lalu menggantikan posisi Saeron.
Saeron memijat lehernya yang terasa sakit karena diduduki oleh Heejin. Well, sebenarnya Heejin ringan, tapi kalo digendong sama orang tepat.
Heejin yang merasa posisinya lebih tinggi menunduk. Matanya bersitatap dengan mata Lucas yang sedang mendongak, menatapnya.
"hai manis, aku gantiin posisi kembaran kamu ya!" kata Lucas.
"Lucas hyung, itu punya aku lho.." celetuk Jisung.
"heh! Jangan ngadi-ngadi ya lu bocah!" ucap Haechan tidak terima.
"Sung, lo tau kan kalo gua hyung lu?" tanya Chenle dengan tatapan mengintimidasi.
"cuma beda 2 bulan doang elah, lagian tinggian gua daripada elu." ejek Jisung.
"heh! Gausah bawa bawa tinggi ya! Lu- hmmpp!"
Mulut Chenle langsung dibekap oleh Krystal, takut jika zombie-zombie diluar sana mendengar suara cowok itu karena atap bus sedang terbuka.
Heejin tertawa pelan mendengar perdebatan mereka. Lalu ia fokus lagi untuk menembak beberapa zombie yang ada diluar sana.
Terdengar suara-suara ledakan yang di akibatkan oleh peluru yang ditembakkan Heejin ke tubuh zombie-zombie itu.
"hyung, turunin dulu.." pinta Heejin.
Lucas menyeringai. "panggil oppa dulu, manis." titah Lucas.
Heejin mendengus. "Lucas oppa, turunin dulu.."
Lucas tersenyum sombong ke semua membernya. Bangga karena Heejin memanggilnya oppa. Segera ia turunkan gadis cantik itu.
"peluru lagi Sae." pinta Heejin.
Saeron segera mengambil apa yang diminta Heejin. Setelahnya mendapatkannya, Heejin langsung mengisi kembali 2 shotgunnya.
"kok lu bisa sih?" tanya Saeron.
Heejin mengangkat sebelah alisnya. "bisa apa?"
"nembak jarak jauh? Tepat sasaran lagi.."
Heejin hanya tersenyum miring. "latihan makanya, jangan keseringan bolos."
Setelah mengisi kembali kedua shotgunnya, ia naik kembali ke atas bahu Lucas.
Heejin lalu menurunkan shotgunnya, lalu matanya menelisik kedalam kegelapan, melihat apakah masih ada yang tersisa atau tidak. Setelah berpikir sesaat, senyum kecil terpatri di wajahnya. Lalu meminta Lucas untuk menurunkannya kembali..
"ada masalah Heejin?" tanya Sooman.
Heejin hanya menggeleng lalu mengambil sesuatu yang membuat Saeron membulatkan matanya.
"serius lo?!"
Heejin hanya tertawa dan mengangguk. Herin yang merasa perubahan dalam diri Heejin mendekat, lalu menepuk pelan pipi Heejin.