Emmily. Emmily itu adalah Mama.
Papa menceritakan tentang Mama dengan sedetail-detailnya. Papa bilang Mama merupakan perempuan yang baik dan juga cantik, dia yang pertamakali memikat hati Papa yang sedingin es. Papa dan Mama mereka saling berkebalikan namun berusaha untuk melengkapi satu sama lain.
Papa yang dingin dan Mama yang hangat, keduanya saling untuk melengkapi.
Mama meninggal pasca melahirkan, pendarahan dan robeknya dinding rahim hingga nyawanya tak terselamatkan. Kembali Papa merasa bersalah bahwa sejak saat itulah Papa mulai membenci diri ku sebagai orang yang menyebabkan kematian istri nya.
Pada saat aku masih berada di dalam kandungan dan tak ada yang tahu jika Mama akan mati nanti, jauh sebelum itu Papa begitu mengharapkan kelahiran ku. Dia sering kali berinteraksi dengan aku yang masih berupa janin di perut Mama. Menyetelkan lagu klasik agar aku tidak bosan dan begitulah.
Tentang Nenek dan Kakek juga masalahnya dengan Paman Haris pun Papa pada akhirnya ceritakan semuanya tanpa jeda. Paman sepertinya siap mendengarkan dan ia hanya memainkan ponselnya sembari mendengarkan segala penjelasan Papa.
Kakek dan Nenek merupakan orang tua dari Papa yaitu adalah seorang Pembisnis besar, memiliki anak cabang di mana-mana dan kedua perusahaan itu kini dialah yang memimpin termasuk perusahaan miliknya juga yang dulu dibangun.
Mereka memiliki sikap tegas nan keras dalam mendidik anak-anaknya termasuk pada Papa dan paman. Katanya Papa pernah di pukuli saat lupa mengingat kalimat untuk maju persentasi di depan Klien kakek pada waktu latihan, Papa di paksa keras untuk belajar agar menjadi pintar dan les Bahasa Inggris lalu semua Mapel pelajaran sekolah.
Berkat perjuangan Papa yang di mana membuahkan hasil, dia berhasil menguasai nya, menjadi anak yang di harapkan oleh kedua orang tuanya. Tapi berbeda dengan paman, walau sama-sama di didik keras seperti itu. Kerasnya belajar dan di paksa untuk mengikuti les tapi itu tidak membuat paman bisa seperti Papa.
Kemampuan yang berbeda-beda namun kedua orang tua memaksa agar mereka memiliki kemampuan yang sama. Disaat itu lah ketika mendapatkan laporan dari guru les tentang paman yang memiliki pemahaman kurang serta tidak bisa mengikuti membuat paman harus di pukul oleh kakek beberapakali.
Dirumah itu paman kerapkali disiksa seperti bagaimana Papa memperlakukan ku di ibaratkan seperti itu. Paman yang masih menyimpan dendam pada keluarganya sampai saat ini, membalasnya dengan ejekan, sindiran, hinaan, dan cacian seperti bagaimana Papa juga pernah melakukan nya.
Pada saat lulus SMA paman melarikan diri dari rumah, dia yang menuliskan kalimat mana saat itu sukses menyinggung keluarganya.
Pertemuan kembali mereka berdua adalah pada saat pertemuan keluarga. Paman yang dipaksa oleh kakek dan nenek mana saat itu hubungan paman dan kakek nenek sudah berjalan baik. Mereka berdua sudah meminta maaf pada saat kejadian yang membuat kakek nenek meminta maaf kepada paman.
Paman juga tidak datang pada saat pernikahan Papa, padahal dia sudah di undang untuk segera datang ke pesta pernikahan Papa. Paman tidak sudi untuk datang.
Kakek dan nenek sudah lama meninggal, kepergian mereka berdua membuat Papa dan paman merasa sangat terpuruk, paman masih bisa terlihat tegar sedangkan Papa rasanya ingin ambruk pada saat itu.
Kematian kakek dan nenek membuat Papa semakin membenciku saat itu, memperkuat alasan kematian tiga orang yang ia sayangi membuat Papa semakin menyalahkan ku sebagai anak pembawa malapetaka.
.
Operasi akan di laksanakan besok. Papa yang semuanya akan membayar biaya rumah sakit sekaligus menandatangani surat perjanjian dari rumah sakit, sudah bersedia menerima resiko apabila operasi berjalan gagal mereka tidak bisa menuntut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risa
RandomSebuah harapan kecil yang dimiliki oleh gadis itu. Sembari menitikkan air mata, kedua netranya memandang langit mendung. Duduk di bangku taman sendirian tanpa ditemani oleh seorang teman pun, sendirian tidak ada siapa-siapa terkecuali dirinya. Terl...