wowo

555 35 4
                                    

Selamat membaca🤗🤗🤗

Utamakan klik vote dulu ya guys baru baca..
.
.
.
.

_____________________________

Ryota duduk menemani wowo yang sibuk melukis. Tentang dirinya yang menjalin hubungan dengan Hiro belum wowo ketahui.

Ada sedikit rasa takut. Bagaimana kalau wowo tidak setuju hubungan nya dengan Hiro?.

Ryota menghela nafasnya kasar.

" Yeay selesai " Seru wowo memperlihatkan lukisan nya pada ryota.

" Wuahh cantik sekali. Wowo sangat hebat" Puji ryota

Saat ini mereka sedang berada di pusat permainan di kota osaka.  Ada berbagai banyak permainan baik untuk semua kalangan. 

" Ryota"

Ryota dan wowo menoleh  ke arah sumber suara.

" Hiro/ kak Hiro"

" Sudah selesai bermainnya? " Tanya Hiro lembut mengusak surai  rambut ryota.

Mata wowo memicing merasa curiga dengan kedekatan antara ryota  dan Hiro.

Chupp

Mata wowo semakin terbelalak dengan mulut yang menganga kaget melihat Hiro yang mengecup pipi ryota.

" Hiro" Lirih ryota merasa malu.

" Heheh tidak perlu malu sayang. Itu kan wajar bagi sepasang kekasih"

" Apa? " Teriak wowo kaget

Hiro mengendus kasar " Tidak perlu kaget seperti itu. Kau membuat baby ku kaget"

Ryota memilin ujung baju nya merasa gugup di tatap mengintimidasi oleh wowo.

" Sejak kapan? " Interogasi wowo

" Seminggu yang lalu" Jawab ryota pelan dengan kepala yang tertunduk.

" Kenapa bisa? " Kesal wowo menatap hiro tajam

" Kenapa menatap ku seperti itu? " Hiro bisa merasakan aura kemarahan adik nya.

" Wo... Wowo maaf" Ucap ryota semakin merasa bersalah melihat ekspresi wowo yang marah.

Pluk
Pluk

Wowo melayang kan pukulan di dada Hiro bertubi tubi melampiaskan amarah nya.

" Wowo " Ryota mencoba menghalau wowo yang memukul Hiro.
" Jangan pukul Hiro. Lepas wowo"

" Hikss jahat. Kakak jahat" Marah wowo masih memukul Hiro .

Pukulan wowo bagi Hiro tidak ada sakitnya. Dia sama sekali tak bergeming. Tangan Hiro menghentikan tangan mungil adiknya. Karna Melihat wowo yang mulai lelah melampiaskan amarahnya.

" Kenapa sampai semarah ini? " Tanya Hiro  lembut menghapus air mata wowo yang  mengalir.

Ryota menghela nafas nya lega melihat wowo yang sudah mulai tenang. Tapi tangisan nya masih terdengar sesenggukan.
" Maaf ya. Kalau wowo ndak setuju. Ryota bisa putus dengan Hiro"

"Sayang apa yang kamu katakan? " Geram Hiro mendengar  tutur ryota.

" Aku gak mau putus dengan kamu sayang"  Rengek Hiro melepaskan pelukanya dengan wowo lalu beralih memeluk ryota.

" Awas Hiro " Ryota mendorong tubuh bongsor Hiro menjauh.

Sedangkan wowo menatap kedua nya sendu.
" Kenapa ryota mau dengan Hiro? "

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang