takut

407 22 0
                                    

Vote dulu dong😁
.
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗

______________________________

" Kau belum pergi? " Suara bariton Arthur menghentikan kegiatan wowo.
Dia berbalik melihat Arthur datang.

" Selamat pagi Arthur. Sini Wowo masakin sesuatu buat Arthur " Wowo tersenyum manis mengajak Arthur duduk di ruang makan.

Persoalan tadi malam dia lupakan dan bertingkah seperti biasanya. Arthur mengusirnya tadi malam. Namun wowo tetap nekat untuk tinggal.

tadi malam dia memilih tidur di sofa. Untuk pertama kalinya untuk dirinya tidur di sofa semalaman. Bahkan sekujur tubuhnya terasa sangat sakit.

Mata Arthur menatap datar ke arah masakan yang di buat wowo.

" Ini.  Wowo suapin ya"
Belum sempat wowo mengepul nasinya Arthur dengan cepat menepis piring itu dari meja.

Prangg

Piring yang berisi nasi goreng spesial itu hancur berserakan di lantai.

Tubuh wowo bergetar mendengar suara pecahan yang sangat nyaring di kupingnya. " Aa.. Arthur "

Arthur berdiri menarik paksa tubuh wowo agar ikut berdiri. Dia mereka lengan wowo kuat.

" Sssh lepas Arthur " Ringis wowo kesakitan.

Bukan nya di lepaskan Arthur justru kembali mencengkram kuat lengan nya.

" Apa yang kau ingin kan sialan? " Teriak Arthur di depan wajah wowo.

" Hikss Arthur kenapa? " Lirih wowo ketakutan dia mencoba melepas kan tangan Arthur namun tidak bisa.

" Jawab sialan. Kau pasti ingin bermain main dengan ku kan. Jawab? "

Wowo menggeleng ribut . yang dilontarkan Arthur tentu saja tidak benar. "Karna wowo mencintai Arthur " Jawab wowo menatap Arthur takut takut.

" Kau pasti memiliki alasan lain. Kau ingin membuat ku semakin hancur kan?. Kau ingin melihat ku semakin menderita. Kau berpura-pura mencintai ku lalu kemudian membuang ku setelah kau berhasil merusak kepercayaan ku. Kau ingin hidup ku semakin berantakan. "

" Arthur " Wowo menatap sendu Arthur. Air matanya kembali mengalir. Kali ini bukan hanya rasa sakit di lengan nya. Namun rasa sakit lain yang tak bisa dia gambarkan. Rasanya sangat sakit.

" Wowo tidak pernah memiliki niat seperti itu. Kenapa Arthur tidak bisa mempercayai wowo?. Wowo benar benar mencintai Arthur ". Ucap wowo dengan deraian air mata.

" Kau mencintai ku?. Baiklah jika itu yang kamu mau " Arthur  berjalan sembari menarik wowo paksa masuk ke dalam kamar nya.

Dughhh

Arthur menghempas kasar tubuh wowo di atas ranjang.  Tubuh wowo yang masih terasa sakit semakin sakit. 

" Arthur a.."

Arthur membungkam mulut wowo dengan mulutnya. Dia mencium kasar bibir wowo. Ciuman itu kasar tak beraturan.

Kepala wowo menggeleng ribut mencoba memberontak. Bukan ini yang dia ingin kan. Tubuh wowo semakin bergetar ketakutan. Nafasnya memburu. Dia tidak bisa berbuat apa apa.

Enghhhh

Tenaga Arthur tentu saja jauh lebih kuat darinya.

" Arthur hikss lepas. Wowo tidak mau" 

Tangisan wowo semakin kencang saat Arthur menyesap leher nya kuat. Jangan lupakan tangan Arthur yang meremas kuat dadanya. Dia bahkan tidak sadar kapan bajunya di tarik  Arthur.

" Kau mencintai ku kan?. "
Arthur menegakkan tubuhnya. Tangan nya mencengkram pipi merah wowo kuat.  Matanya menatap lurus ke dalam manik bulat yang menatap sendu padanya.

Wowo mengangguk pelan. Tangisan nya mereda. Dia menghela nafasnya kasar.

" Lalu kenapa kau menangis?.  Bukan kah ini yang kamu mau sialan?. Kau hanya ingin sex kan?. Tenang saja aku  akan membuat mu nikmat nanti ".

Tangan wowo memegang tangan Arthur yang mencengkram pipinya.

" Wowo tidak tau apa yang terjadi pada Arthur?.apa wowo melakukan kesalahan?. Jika wowo melakukan kesalahan beritahu wowo.  Jangan bersikap seperti ini. Wowo takut Arthur. Tapi jika dengan ini amarah Arthur menghilang wowo tidak akan mencegah Arthur." Ujar wowo mencoba berusaha tenang.

Tangan nya mengelus lembut tangan Arthur yang mencengkram pipinya. Perlahan lahan cengkraman itu melemah.

Wowo tersenyum manis pada Arthur dengan mata yang sendu berair. Dia menelan ludah nya kasar. Kedua tangan nya naik ke atas.

" Lakukan lah. Wowo siap. "  Pasrah wowo.

Arthur terdiam melihat wowo yang  pasrah di bawah kukungan nya. Kepala nya turun  mendekat ke jenjang leher putih wowo yang berhias kissmark.

Bibir Arthur turun menyesap nipel wowo. Sedangkan tangan nya  sengaja  meremas kencang penis wowo.   Tak ada perlawanan atau ringisan.  Membuat Arthur di lema. Dia kembali meremas penis wowo. Lagi lagi tak ada perlawanan.

Mata nya menatap wowo yang terlihat seperti mati rasa. 

" Aagrhhh" Teriak Arthur kencang. Dia berdiri meninggalkan wowo yang masih berbaring di atas ranjang.

Pakk

Pintu kamar di tutup kencang oleh Arthur.

Air mata wowo kembali mengalir. Dia  menegakkan tubuhnya menatap pintu kamar itu kosong. Bohong jika dia tidak merasa takut tadi.  Ia menahan diri untuk tidak memberontak. Karna dia tau jika dia memberontak Arthur akan semakin marah.



************************

.
.
.
.
.

Setelah kepergian Arthur wowo kembali memakai bajunya. Dia tidak tau kemana Arthur pergi. Wowo hanya diam didalam kamar mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

Entah apa yang membuat wowo sampai mempertahankan cintanya pada Arthur. Kalian boleh mengatakan nya orang gila dan bodoh. 

Wowo hanya mengikuti kata hatinya yang mengatakan untuk tetap di samping Arthur. Karna wowo sendiri tau Arthur itu bukan lah laki-laki brengsek. Dia hanya sedang merasa kesepian.

Drrrttt drettttt

Suara getaran ponsel membuyarkan lamunan wowo. Dia menoleh ke atas nakas. Ponsel Arthur ketinggalan.

Wowo mencoba abai namun  ponsel itu kembali bergetar.  Dia menggapai ponsel Arthur. Melihat siapa yang menelpon.

Bian

Sepupu Arthur Mau tak mau wowo harus mengangkat nya. Takut ada hal yang penting.

Baru saja wowo menggeser tombol hijau. Suara di sebrang langsung saja menyela.

" Arthur jangan bertindak bodoh. Jika kau ingin membalaskan dendam mu. Balaskan saja pada Hiro. Jangan pada wowo. Dia tidak tau apa apa arthur. Dengarkan aku kali ini Arthur. Aku tau seberapa terpuruk nya kamu saat kepergian kedua orang tua mu.  Ta... "

" Balas dendam apa yang kamu maksud bian?. " Sela wowo cepat.

Apa ada sesuatu yang di sembunyikan?. Balas dendam apa?.  Wowo benar benar tidak mengerti .

Kepalanya mendadak pening.  Permasalahan kian datang.  Apa serumit ini menjalin hubungan dengan Arthur.  Kenapa takdir begitu mempermainkan nya.

Sejak kapan Hiro dan Arthur saling mengenal?

Itu poin pertama yang ingin wowo tau.


______________________________

Next time☺

👋👋👋👋👋

Vote, follow dan coment nya ya guys  jangan lupa🥰🥰

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang