Alexandria

397 24 6
                                    

VOTE, FOLLOW, COMENT AND SHARE YA GUYS....

Selamat membaca🤗🤗🤗
.
.
.

_____________________________

Keluarga Alexandria datang dengan tergesa-gesa memasuki rumah sakit. Mereka baru saja mendapat kabar dari dean kalau wowo masuk rumah sakit.

" Devan dimana wowo? " Tanya yuki panik. Air matanya bahkan tak berhenti menangisi sang anak dia bahkan sempat pingsan tadi.

" Tenang sayang" Ujar alex mengelus punggung yuki menenangkan.

" Di dalam ruangan darurat nyonya. Kita belum boleh masuk. Karna tuan wowo masih dalam proses pemeriksaan. Dokter mengatakan dia keracunan makanan nyonya. Untuk lebih lanjut lagi mereka harus memasukkan cairan vitamin untuk mematikan racun yang mencoba menjalar di dalam tubuh tuan wowo.  " Jelas dean.

" Kenapa bisa adikku keracunan kau tidak becus menjaga nya sialan" Bentak Hiro menarik kerah dean langsung melayangkan satu bogeman di wajah  dean.

Tubuh dean terpental sangat jauh. Dia menundukkan kepala nya tidak berani menatap mata tajam Hiro.

" Hiro tenang, ini di rumah sakit. kau tidak boleh gegabah seperti ini. Dean tidak mungkin melakukan nya dengan sengaja." Sela ryota menarik Hiro yang masih ingin melayangkan pukulan nya.

" Bagaimana bisa aku tenang?. Adikku sedang sekarat didalam sana. Dan itu tentu menjadi kesalahannya karna dia tidak becus menjaga adikku ".

Ryota menghela nafas nya. " Aku tau Hiro. Kita bisa menyelesaikan nya nanti . yang terpenting sekarang adalah mendoakan wowo agar selamat". Ryota membawa Hiro duduk di bangku tunggu.

" Devan dimana tempat kejadian nya?. Makanan apa yang dia makan? . Aku akan blacklist restoranya karna membuat nyawa anak ku kritis "

Dean terdiam mendengar pertanyaan tuan alex. Apa yang harus dia katakatan.

" Sa... "

" Salam tuan" Semua menoleh  ke arah sumber suara.

Mata Hiro memicing melihat siapa yang datang. " Kenapa  kau disini? "

" Saya Arthur Chenlous Salam hormat tuan Alexandria " Arthur  membungkuk hormat pada keluarga Alexandria.

" Mmm. Salam hormat juga" Sapa mereka bersamaan 

" Saya yang membawa wowo ke sini. I... "

Bughh
Belum selesai Arthur menyelesaikan ucapan nya. Hiro dengan cepat melayangkan pukulan.

" Apa yang kau lakukan padanya bangsat? " Teriak Hiro menatap tajam Arthur.

Dia menarik kerah Arthur kembali berdiri. Tak ada perlawanan sama sekali. Arthur membiarkan Hiro memukul nya.

" Kau hanya memiliki dendam pada ku. Tapi kenapa adikku yang kau lukai. Dia tidak tau apa apa sialan. " Ucap Hiro dengan suara yang bergetar menahan tangis. Dia mendorong tubuh Arthur dengan keras.

" Hiro" Ryota membawa Hiro dalam pelukan nya. Memeluk tubuh bergetar itu. Dia menatap Arthur sebentar .

" Apa yang terjadi sebenarnya? " Tanya alex menyela.

" Apa kau yang melukai anak ku? " Tegas alex menatap Arthur meminta penjelasan.

Alex tidak boleh langsung melakukan kekerasan. Dia harus  mendengar kan terlebih dahulu penjelasan Arthur. Dia yakin Arthur tidak sepenuhnya bersalah. Jika ingin membalaskan dendam sekalipun dia tidak akan membantu musuhnya yang terluka. Dan menemui langsung keluarga Alexandria.

Arthur berdiri dengan tertatih. Tubuhnya terasa remuk akibat pukulan Hiro.

" Duduklah nak" Ujar yuki menepuk bangku di sebelahnya. Arthur mendekat lalu ikut duduk.

Sedangkan Hiro di tenangkan oleh ryota.

" Yang di katakan Hiro benar. Saya memang memiliki dendam pada Hiro. Itu berawal saat beasiswa saya yang di rebut Hiro. Kekasih saya riri pergi meninggalkan saya dan memilih mengejar cinta Hiro. Huhh" Arthur menghela nafas nya kasar lalu kemudian menatap alex.

" Anda masih mengingat saya tuan?. Saya Arthur  Chenlous anak  dari natachen dan Louischiang. Kedua orang tua saya meninggal akibat tabrakan beruntun bersama Hiro waktu itu. " 

" Ah. Saya ingat" Alex dan yuki mengangguk

" Sejak saat itu saya memiliki dendam yang sangat besar pada Hiro. Saya mencoba ingin membalas nya. Namun takdir berkata lain.  takdir  yang mempertemukan saya dengan wowo. Saat saya terluka selesai membalaskan dendam dari Hiro. Wowo datang pada saya dia merawat saya dengan baik. Membantu membersihkan luka saya.  Kami saling bertukar pesan. Dia laki laki baik dan cerewet tentang kehidupan saya. Kesepian saya rasanya menghilang begitu saja karna kehadiran wowo. "

Tanpa sadar air mata Arthur mengalir. Tangan nya mengusap kasar air matanya yang mengalir.

" Tiga minggu setelah kami saling mengenal satu sama lain. Ada satu fakta yang mengejutkan saya. Bahwa dia adalah adik Hiro. Saya sangat terpukul pada saat itu. Karna saya merasa takdir sedang mempermainkan saya. Saya yang awal nya ingin membalaskan dendam lewat wowo. Akhirnya saya tersadar  hari hari berlalu. Wowo terus memberi saya kebahagiaan. Membuat saya bimbang. Apa harus membalas dendam atau berdamai?."

" Berarti kau yang memberi kan racun itu pada anak saya?"

Kepala Arthur menggeleng pelan menatap lurus ruangan wowo.

" Tidak. Wowo sendiri yang melakukan nya.karna dia tidak mau saya di bunuh keluarga Alexandria kalau saya membalaskan dendam. Dia baru mengetahui permusuhan saya dengan  Hiro tadi lewat bian. Dia menyampaikan salam pada kalian sebelum pergi."

" Kenapa kau tidak mencegah nya sialan? " Sela Hiro marah.

" Kejadiannya tidak terduga. Saya belum sempat mencegah nya dia langsung meminum habis cairan itu. Saya sendiri tidak tau dari mana dia mendapatkan nya. "

" Kau pasti sengaja sialan"

" Apa kau pikir aku bodoh. Apa kau pikir aku akan membiarkan kebahagiaan ku pergi setelah kau mengambil nya. Aku mencintai wowo asal kau tau.  Dan sekarang karna permusuhan kita. Dia memilih pergi. Karna ingin membayar penderitaan ku.  Dia ingin keluarga Alexandria harus merasakan kesepian ku lewat kepergian nya" Teriak Arthur tubuh nya bergetar mengusap wajah nya kasar.

" Wowo  salah. Dia bukan hanya membuat Alexandria hancur dan kesepian. Tapi dia juga membuat ku semakin hancur. Hidup ku sekarang tidak lagi ada artinya. Aku merasa seperti mayat hidup. Jika dia tidak kembali aku akan ikut menyusul nya nanti. " Tangis Arthur.

Yuki  dan alex  paham bagaimana Arthur.  Tangan yuki mengelus tubuh bergetar Arthur dengan kepala yang menunduk ke bawah menyembunyikan wajahnya.

" Jangan bicara seperti itu nak. Kita semua sama sama hancur. Ibu mengerti sekarang. Tidak ada yang salah disini. Hati wowo itu  lembut. Dia memilih jalan ini karna tidak ingin melihat kamu selalu merasa menderita karna perasaan dendam mu yang belum terbalaskan. " Ujar yuki.

" Jika bukan karna wowo aku sudah akan membunuh mu sekarang. Tapi aku tau sosok dirimu pasti di butuhkan wowo untuk kesembuhannya. Dia pasti ada alasan tepat kenapa sampai sejauh ini berkorban untuk mu. " Tumpak alex.

Saat berbincang pintu ruangan darurat terbuka.

Ceklek

Arthur orang yang pertama kali berdiri menghampiri dokter sin.

" Bagaimana keadaan kekasih saya dok? "

Huhh
Helaan nafas panjang dokter sin membuat mereka was was......



____________________________________

Next time🤗🤗🤗

👋👋👋👋👋👋

Salam wowo🥰🥰🥰

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang