apel segar

429 26 2
                                    


Klik vote nya dulu🤗
.
.
.

Selamat membaca

___________________________________

Keadaan ryota sudah mulai mendingan rasa mualnya sudah tidak ada lagi. Tapi ada hal yang aneh sekarang rasa mual nya berpindah pada hiro. 

" Hikss ini pasti karna Ryota . Rasa mualnya menular dari ryota. "  Ryota membantu Hiro membersihkan muntah nya. Hiro tidak sengaja muntah di lantai karna tidak bisa menahan nya lagi.

" Jika iya, Hiro ikhlas baby.  biar Hiro saja yang  merasakan nya. Sudah cukup kamu menderita selama ini baby."  Hiro tersenyum tulus pada ryota. Menyakinkan ryota bahwa dia baik baik saja.

" Oh iya. Hiro ingat. Apel di dalam kulkas sudah habis.  Sebaiknya kita  belanja dulu. "

" Biar ryota saja yang belanja. "

" Hiro temani baby ". 

" No.. No. No. Hiro dicini caja. " Ryota menuntun tubuh Hiro untuk kembali tidur di atas ranjang.

" Hiro dicini caja. Bial ryota yang tulun mencali apelnya. "  Ucap ryota seperti anak kecil.  Dia menarik selimut untuk Hiro. Mengecup bibir Hiro sebentar.

"Baby. Apelnya berat biar Hiro saja ya. "

" No. Ryota kan kuat. Apel mah bukan tandingan ryota. Hiyaaa  "

Hiro terkekeh pelan melihat ryota yang menunjukkan otot otot  nya di tangan. Bukan nya terlihat garang. ryota malah terlihat jauh lebih imut.  Otot di tubuhnya tidak ada yang muncul.

" Baby pakaian nya ganti" Ujar Hiro melihat baju dan celana ryota yang pendek.

" Hehehehe ryota lupa" Cengir ryota. Dia kembali masuk menuju lemari pakaian. Mengganti pakaian yang lebih tertutup. Dan tak lupa memakai masker dan topi.

Hiro adalah tipekal manusia yang sangat sangat posesif. Dia tidak akan rela membagi wajah imut kekasihnya saat dia tidak ada.  

" Ryota pergi dulu. Bye bye Hiro" Seru ryota keluar dari kamar.


*******************************


Di toko khusus buah. Ryota berjalan mencari buah apel. Saat belanja ryota sangat serius. 

" Mencari apa? "

Ryota menoleh kaget mendengar suara berat dari samping kanannya.

" Mm hay" Sapa laki laki itu ramah tersenyum manis ke arah ryota.

" Mm" Sahut ryota memalingkan wajahnya  fokus pada buah apel.

" Nama ku Ares. "

  Ryota hanya menanggapi nya cuek.

" Siapa nama mu? "

" Ryota" Jawab ryota cuek.

" Nama nya manis. Sama seperti orang nya. " Gombal Ares.

Ryota menoleh menatap datar Ares. Padahal dirinya sedang memakai masker dan topi. Bisa dia tebak laki laki seperti Ares adalah buaya darat yang suka menggoda siapa pun.  Tipekal laki laki play boy.

Ares tak pantang menyerah dia mencoba mengajak ryota. Meski di balas cuek oleh ryota.

" Sini aku bantu" Ares menarik paksa keranjang buah ryota. Membuat ryota geram. Menarik kembali keranjang buahnya.

" Bisa kah kau diam. Aku tidak perlu bantuan mu. Jika ingin aku lebih baik meminta bantuan kekasih ku sejak tadi. " Ucap ryota menatap tajam Ares.

"Tidak perlu marah marah begitu. Aku bisa menemanimu ketika kekasih mu tidak ada. Ayok "  Ares mencoba menarik kembali  keranjang buah ryota.

" Lepas. Atau aku akan berteriak memanggil mu maling. " Ancam Ryota. 

" Aku tidak takut" Kekeh Ares.

" Baiklah. jangan bilang aku tidak memperingatkan mu.  Kau bisa mati jika kekasih ku tau. "  Ryota berbalik meninggalkan Ares. Membiarkan Ares membawa keranjang nya.

Saat ryota ingin keluar. Ares dengan lancang menarik Ryota keras. Membuat tubuh ryota masuk ke dalam pelukan ares.


" Sialan" Umpat ryota menyikut perut Ares kuat.

" Ssshh" Ringis Ares reflek melepas kan pegangan nya pada ryota.

" Sialan kau. Berani berani nya kau menyentuh ku" Teriak ryota marah. Dia melayang kan tinjunya di wajah Ares. Saat Ares masih lengah.

Jangan salah paham meski tubuh ryota ramping dan kurus. Dia bisa bela diri.  Saat di sekolah menengah pertama dia mengikuti es kul karate.
Jadi jangan macam macam dengan nya.

Apalagi setelah berpacaran dengan Hiro. Hiro terkadang suka mengajak ryota belajar bela diri bersama.

Namun berbeda pada saat ada Hiro dia akan bertingkah seperti anak kucing yang tidak bisa apa apa.  Seperti makan sendiri. Dia lebih suka di manja Hiro.


" Cih lemah" Ejek ryota menatap remeh ke arah Ares yang sudah babak belur.

" Makanya jangan main main dengan ryota. "

" Maaf " Ucap Ares memohon sembari memegang luka di pipinya.

" Hum. Untung masih pukulan ryota. Kalau Hiro bisa habis nyawa kamu sekarang juga. " Sombong ryota.

" Cepat pergi sana. Kalau masih di sini , ryota pukul huhh"  Ryota mengepal tangan kecil nya mengancam Ares.

Ares yang ketakutan langsung saja bangkit lalu berlari meninggalkan ryota secepat mungkin.

Setelah kepergian Ares. Ryota meringis kesakitan melihat tangan nya yang memerah karna terlalu memukul Ares kuat. Kulit nya yang putih sangat kontras warna merah.

" Hikss sakit" Ryota meniup niup tangan nya. 

Karna insiden tadi membuat ryota lama berbelanja. Dia segera mengambil beberapa buah yang mereka butuhkan. Terutama apel merah yang akhir akhir menjadi candu nya. Jadi dia mengambil lebih banyak apel segar.


__________________________________

Bersambung......

👋👋👋👋👋👋

Jangan lupa coment nya ya😊😊😊

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang