merawat

451 26 6
                                    

Klik vote dan follow nya dulu guys🤗🤗
.
.
.
.
.

Selamat membaca🥰

#############################
.
.
.
.

Wowo mengemas barang nya ke dalam tas dengan semangat. Dia baru saja mendapat izin dari kedua orang tuanya untuk pergi berlibur selama dua hari bersama Dean tentu saja.

Itu hanya alasan. Niat awalnya adalah ke rumah Arthur. Dia sudah menghubungi Arthur namun belum ada jawaban. Jadi dia memilih meninggalkan pesan saja.

" Jika terjadi sesuatu langsung hubungi papah ya sayang" Ucap alex mengecup pipi anak nya.

" Othe papah." Wowo memberi gestur jempol nya pada  sang ayah.

" Mm kenapa tidak bersama ryota perginya baby?. Mamah akan sedikit tenang jika baby bersama ryota. "  Khawatir yuki.

" Mamah tidak perlu khawatir. Wowo kan bersama Dean. Lagian ryota kan sama Hiro jelek" Ucap wowo dengan mulut mencebik lucu.

" Huh baiklah. Hati hati ya baby, langsung hubungi mamah jika terjadi apa apa ya. "

. Wowo mengangguk semangat" Kalau begitu wowo pergi dulu ya mah ".

Usai berpamitan wowo dan Dean berangkat. Hanya butuh waktu 35 menit mereka sudah tiba. Wowo turun dengan senyum lebar yang tak luntur. Dean sudah pergi bersama bian.

" Arthur dimana ya? " Mata wowo menelisiki ruangan kosong.

Pintu kamar dia dorong pelan. Matanya berbinar melihat Arthur yang sedang tidur di kamar.

Setelah meletakkan  tas nya di atas sofa. Dia mendekati ranjang. Matanya menatap binar sosok yang matanya masih terpejam itu.

Tangan nya terulur mengelus wajah Arthur.

" Ssssh" Desis wowo merasakan panas di kening Arthur.

" Demam? " Lirih wowo khawatir dengan cepat dia berdiri mencari kotak p3k. Namun nihil dia tidak menemukan nya. Karna panik wowo langsung keluar meminta bantuan satpam yang berjaga untuk menemaninya ke apotik.

"Terimakasih pak" Pamit wowo meninggalkan satpam rumah. Dia masuk menghampiri Arthur tak lupa membawakan air dalam baskom dan kain.

" Maaf ya, aku buka bajunya dulu" Wowo meminta izin terlebih dahulu setelah itu dia membuka pakaian Arthur hanya menyisakan celana boxer pendek.

Dengan telaten wowo mengusap tubuh Arthur dengan kain basah.

" Mamah papah...hikss Arthur kangen" Igau Arthur dengan mata yang masih tertutup. Namun air matanya mengalir. Tangannya menggenggam tangan wowo erat saat wowo mencoba berdiri.

" Dia pasti sangat merindukan kedua orang tuanya" Sendu wowo menatap kasihan Arthur.

Dia sudah mengetahui kalau kedua orang tua Arthur meninggal dari pelayan rumah  bi inah.

" Sebentar ya" Wowo menarik pelan tangan nya mengambil kompres penurun demam.  Dia meletakkan tangan Arthur di atas pahanya. Agar Arthur tetap merasakan dirinya disana.

" Cepat sembuh Arthur sayang"

Chupp..

Wowo mengecup kening Arthur lama menyalurkan rasa sayangnya. Dia bisa merasakan panas dari bibirnya.

Wowo ikut membaringkan tubuhnya  di samping Arthur. membuka pakaian nya  menyisakan boxer pendek juga. Memeluk tubuh telanjang itu menyerap rasa panas di tubuh Arthur.

Rasa panas dan  dingin dari tubuhnya menjadi satu rasa hangat.



_______________________________
.
.
.
.
.

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang