bertahan

502 24 2
                                    


Votenya dulu dong baru baca guys, 😁😁
.
.
.
.
.
.
______________________________

Arthur menatap wowo yang tertidur di atas ranjang nya. Sekita 20 menit yang Lalu Dokter baru saja pulang setelah selesai mengobati wowo.

" Kenapa aku mengobati nya? . Dia bisa jadi umpan ku untuk melemah kan Hiro.. Arghh"  Arthur mengusap wajah nya kasar.  Dia mendudukkan  pantatnya di atas sofa.  Rasa bimbang dan ragu menjadi satu. Dia ingin membalaskan dendamnya pada hiro sekarang. Namun dia sedikit tidak tega untuk melukai wowo.

"Enggh Arthur"

Arthur menoleh melirik wowo yang mengigau namanya.

" Hikss Arthur " Tubuh wowo bergetar dalam tidur nya melihat itu Arthur merasa tidak tega dia menghampiri wowo dan menaiki ranjang itu.

" Tenang lah aku disini " Lirih Arthur 

Wowo yang mendengar suara Arthur   tangan nya mencoba menggapai tubuh Arthur . Tubuh Arthur mendekat yang dengan sigap di peluk wowo.

" Jaman pergi hikss" Igau wowo masih dalam mata terpejam. Tangan nya memeluk Arthur. Menenggelamkan wajah nya di dada Arthur.


Tangan Arthur mengelus surai rambut wowo agar dia kembali tenang. Tangan satu lagi menjadi bantalan kelala wowo.





###########################




" Marah nya udah? " Sapa Hiro  berbisik di telinga ryota.

" Menjauh aku sedang sibuk"  Ryota mendorong tubuh Hiro menjauh.

Hiro menghela nafasnya. Di tetap berusaha bertahan.

" Baby" Rengek Hiro menggoyang goyangkan tangan ryota.

Ryota memutar bola matanya malas. Menatap Hiro datar.

"  Kau tidak lihat aku sedang sibuk"

Hiro menggeleng
" Maafin dulu "

.

" Gak" Ryota melepaskan tangan Hiro dari tangan nya.

" Ya sudah aku gak bakalan lepasin"  Kekeh Hiro tetap bertahan.

Ini di ruangan Hiro. Ryota membawa pekerjaan nya di ruangan Hiro. Karna  dia tidak ingin orang lain mencoba menggoda kekasihnya kembali. Dia tidak boleh kalah telak oleh wanita penggoda atau laki laki imut lain nya.

Ryota menutup laptopnya.  Lalu memutar tubuhnya ke samping berhadapan dengan Hiro.

" Jika aku bertanya kau harus berkata jujur."

Hiro mengangguk dengan cepat. Dia menegakkan tubuhnya menghadap ryota.

" Enakan mana masakan ku atau zeya? " Pertanyaan pertama terlontar kan

" Tentu saja kamu sayang. Aku sendiri tidak ada minat mencoba masakan nya. " Jawa Hiro mantap tanpa ragu

Ryota menelisiki mata Hiro  mencoba mencari kebohongan.
" Pertanyaan pertama lolos"

" Kedua. Cantikan aku atau zeya? "

" Cantikan kamu lah sayang"

Mata ryota bertaut nafasnya memburu terlihat sedikit rasa ragu di dalam jawabnnya.

" Bohong" Teriak ryota di depan Hiro.

Hiro menelan ludah nya kasar.
" Aa. Aku serius sayang"

My Hiro  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang