25. Kesedihan

61 8 0
                                    

Leo menatap keduanya jatuh tepat dihadapanya, Amel dan Luci terus jatuh ke gelapnya tebing.

"Tuan Lenox.."

Bawahan Leo berhasil keluar dari kabut dan bergegas menghampiri Leo yang masih berdiri di samping balkon menatap ke arah bawah.

"Saya akan menyiapkan pasukan!"

Bawahanya bergegas pergi meninggalkan Leo yang masih terdiam menatap ke mana arah keduanya tadi berada sebelum hilang di telan kegelapan.

Angin subuh menerpa tubuhnya dan tanda tanda akan munculnya matahari jelas terlihat di langit

....

Luci memeluk erat tubuh Amel saat keduanya semakin jauh terjatuh ke dalam kegelapan.

"Sistem Teleportasi ke ruanganku!"

Mendengar ini Amel yang awalnya terus diam patuh menatap Luci dengan binggung sebelum lingkaran cahaya membentuk di bawah mereka dan...

Slump...

Keduanya jatuh ke lantai yang di tutupi karpet serta kertas kertas yang berserakan.

Amel yang masih di peluk Luci, bahkan terkesan menindih tubuh lelaki itu yang untuk menyelamatkanya dari benturan keras lantai langsung bangun dan menempatkan tanganya ke batang leher Luci

"Kau!?"

"Aku tahu segalanya.."

Luci menatap Amel dengan lembut dan hangat tatapan yang tak pernah ia tunjukan pada siapapun selama belasan tahun belakang ini.

Amel masih tetap diam dan sama sekali tidak menyingkirkan cengkramanya.

Luci hanya terus diam menunggu gadis itu melunak, ini sungguh menakjubkan dan terkesan benar benar sulit untuk di terima oleh akal sehat.

Saat gadis itu menempatkan dirinya di bawah genjutsu (ambil sampel yang mudah di pahami) kenangan kenangan Bella muncul seperti sebuah film mulai gadis itu terbaring sakit di rumah sakit lalu terlahir ke sebuah novel Bl yang dimana dirinyalah pemeran utama dan Leo pasanganya.

Untuk menghindari plot yang seharusnya, gadis itu memilih membangun kerajaan yang tak hanya melindungi dirinya sendiri bahkan mencoba menempatkan dia(Luci) dalam keadaan lebih baik dari plot yang berdarah.

Sayangnya Leo yang melihat pecahan alur plot yang berbeda mencoba untuk ikut campur sehingga rencana gadis itu berantakan.

"Kau tahu siapa aku sebenarnya?"

"Aku tahu!"

"Rencanaku?"

"Aku tahu!"

Amel menyingkirkan cengkramanya tapi tidak menyingkir dari tubuh Luci yang ia duduki, posisi ini terlihat ambigu dan memberi Luci yang dibawah perasaan penindasan yang kuat.

"Apakah kau mencoba menghentikanku lagi seperti Leo?"

"Tidak, tapi gunakanlah aku"

Luci tersenyum nakal penuh ide ide gila, melihat ini Amel tersenyum tipis.

...

Zoe baru saja tiba di bandara, banyak wartawan yang memotret dirinya atas hasil kerja kerasnya beberapa minggu di luar negeri.

Mengabaikan pertanyaan wartawan dengan sopan lalu berlalu memasuki mobil.

"Aish orang orang menyebalkan...hmm, mengapa agak sunyi?"

Zoe melihat ke arah depan dan belakang lalu melirik supirnya aka partnernya.

"Dimana Imelda? biasanya gadis itu menjemputku?"

Where's Bella IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang