22: Ana Miller Rafael

46 7 0
                                    

    Amel membuka matanya hal yang pertama ia lihat adalah seseorang lelaki dengan wajah buram, lelaki itu terlihat melakukan sesuatu di tubuhnya.

  Tubuh Amel terguncang, Amel dengan keadaan lemah mencoba mengangkat tangannya terlihat jelas ada jarum infus yang terpasang di punggung tangannya.

  "Kau bangun?"

  Tanya lelaki itu sambil mengengam jari jari Amel dan memperlaju gerakan otot bawahannya.

   "Siapa.. Kau?"

   "Aku? Anggap saja pemerkosamu haha.. Ah sial tubuhmu terlalu pucat!"

   Amel membuka matanya dengan cepat dan terduduk di ruangan besar dan sunyi, melihat kiri dan kanan sebelum punggung tangannya yang masih mulus tidak ada bekas suntik atau luka apa pun.

   Keresahan Amel sedikit mereda sebelum melihat keadaanya, tubuhnya telah berganti ke piyama dan rambut palsunya masih terpasang dengan baik serta soflen mata yang masih ada.

  "Dimana ini?"

  [Kediaman rahasia milik ketua organisasi blood fox, sebuah pulau terpencil dan terisolasi dari luar]

   "Kapan kedatanganya dan kapan energiku penuh?"

   [mungkin sekit-]

  "Aku tidak membicarakan Leo yang aku ingin tahu kapan penulis sialan itu datang?"

  [Maksud anda Ana Miller Rafael?]

  "Apakah ada Ana lain?"

  [Maaf Tuan rumah kami hanya bercanda]

   "Sejak kapan mesin bisa bercanda!"

...

Ruang rapat hari ini sangat tegang dan suram.

   "Bunuh wanita kejam itu selagi anda masih mengengamnya, atau anda kehilangan dia dan segala yang anda bangun!"

  Tetua pertama sangat marah atas keluarganya yang menjadi korban penculikan yang di lakukan Imelda.

  "Benar, tidak ada satupun pemerintah yang berani meruntuhkan Kerajaan Josiah tapi gadis itu berani memotong pondasi Josiah hingga ke akar akar bukankah itu sangat berbahaya untuk kita!"

  Petua kedua juga menghawatirkan nasib organisasi di masa depan, istilah 'Diberi' masih melekat di organisasi hingga detik ini tapi menjaga hingga bertahan seperti sekarang bukanlah sesuatu yang mudah.

  "Gadis itu adalah bagian Josiah yang terbuang dan terlupakan tentu saja dia akan menghancurkannya bukankah itu hal baik untuk kita"

  Petua lain mencoba menjelaskan sudut pandang berbeda, hal hasil ada yang pro dan kontra.

   Leo yang duduk di ujung tengah menjatuhkan gelas kacanya sehingga ruangan yang berisik tiba tiba hening.

  "Gadis yang kalian katakan liar, kejam dan beracun itu adalah ibu dari putri kandungku! Tak hanya aku tak bisa membunuhnya aku juga tidak tahu dimana putri kandung ku ia sembunyikan"

   Tatapan Leo penuh penekanan dan niat pembunuh yang berkali kali lipat membuat anggota rapat tertekan dan tak berkutik.

  "Blood fox dan Blood moon akan bergabung sebagai marger dan gadis itu juga akan menjadi istriku, jadi kedepannya aku tidak ingin tatapan tidak hormat serta mulut kotor itu melukai keluarga ku!"

  "Tuan Leo ta-"

  "Aku sudah memikirkan hal ini jauh sebelum hari ini, dan juga istriku Bella jika masih ada, pun pasti akan setuju!"

Where's Bella IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang