26: Ana X Alan

31 7 0
                                    

  Langit dalam sekejap berubah malam, Erza berbekal senter kecil menyelusuri hutan yang jarang di kunjungi manusia.

   Kesunyian hutan membat insting waspadanya meninggkat tajam, ia dapat mendengar sesuatu yang bergerak dari samping yang gerakanya berbeda dari hewan melatan.

   Bersembunyi di balik pohon, mematikan senternya dan bersiap menyerang saat sesuatu itu mendekat.

   B dan Zoe sedang menyelusuri hutan setelah mendapat sinyal seseorang menerobos masuk setelah mereka.

   B yang di depan dengan senjata laras panjang tiba tiba mendorong Zoe yang berada di samping untuk kebelakang punggungnya setelah depan larasnya di tahan sesuatu dari kegelapan setelah mencapai sebuah pohon besar.

   Keduanya sempat bertarung di titik buta masing masing sebelum senjatan B di rembut dan cahaya senter menyinari wajah dingin Erza.

   "Siapa?"
 
   "Kalian yang siapa!"

Pertanyaan Zoe di bantah dengan kejam dari mulut beracun Erza. B tampak tenang setelah melihat wajah itu sebelum melirik Zoe dengan tenang.

  "Erza Leonardo, suami ketiga nyonya setelah Lenox Ivan Dominic"

  "Tidak ada suami kedua, atau ketiga aku satu satunya yang menikahi gadis itu secara sah di urusan sipil dan di tubuh kedua!"

   Walau terdengar absurd tapi Erza menjelaskanya penuh keseriusan, sebelum menurunkan senapangnya setelah menebak kedua orang ini bawahan Bella.

  "Kau melarikan diri dari Zia dan Daniel, tidak tahukah kau Tn. Suami kita di penghujung akhir?"

  Zoe smirk sedangkan Erza mengerutkan keningnya.

...

  Leo baru saja bersiap untuk pergi sebelum seketarisnya datang dengan wajah panik.

  "Tn. Leo ini.."

.

  Leo duduk di ruang rapat di kelilingi para tetua yang berbentuk hologram dan beberapa ada yang tidak hadir.

   "Ada apa?"

   "Bom yang terpasang di seluruh sudut kota terjalin langsung ke pemicu bom nuklir setiap negara yang memilikinya"

  Leo mengerutkan keningnya saat melihat gambar gambar hasil penyelusuran bawahanya.

   "Jika keadaanya seperti ini bukankah kau tahu sesuatu!"

   Salah satu tetua menatap pihat Korut dengan tajam sedangkan pihak Korut tampak tenang menatap Leo menunggu keputusan lelaki itu.

  "Sudah aku bilang seharusnya wanita itu di bunuh saat berada di gengamanmu!"

  Tetua memancing dan terjadilah keributan antar para tetua sedangkan Leo masih bertanya tanya apa yang sebenarnya Bella ingin capai.

  "Tn. Lenox!"

  Panggilan dari pihak utara itu menyadarkan Leo dan membuat pertengkaran terhenti.

   "Lakukan evakuasi menyeluruh!"

  Para tetua langsung mematikan sambungan dan bergegas mengurus negara masing masing.

...

Amel sedang terbaring di ranjang yang terbuat dari balok es saat Luci datang sambil membawa nampan berisi kantong darah dan peralatan operasi lainnya.

   Mendekat ke arah gadis yang sedang tidur itu dengan tenang, sebelum menatap Amel dengan datar.

   Memeriksa dia benar benar tertidur sebelum tiba tiba Luci membuat gerakan ingin menusuk ke mata kanan Amel.

Where's Bella IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang