3:Arabella

230 29 0
                                    

Leo duduk di ruang kantornya sambil menatap permen yang tergeletak di atas meja itu.

Setelah gadis itu menghilang tadi ia langsung mencari di sekeliling, tapi deru angin dan curamnya medan membuat ia memutuskan anak buahnya yang baru tiba untuk mencari.

Jika saja gadis itu tidak memberinya permen mungkin saat ini ia mengangap semua hanya halusinasinya.

'Bella kau kah itu?'

Setelah 10 tahun hidupnya yang antara hidup dan mati ini kembali terguncang.

.....

Spa terkenal yang berada di tempat kumuh menyediakan prostitusi kepada pelanganya.

Banyak pelanggan berasal dari pejabat pejabat bahkan anggota petinggi polisi.

Di ruang spa ada 3 gadis berpakaian ketat berwarna merah sedang duduk di belakang punggung 3 laki laki paruh baya sambil memijit dengan gerakan sensual.

Melihat gerakan liar dari pemijit wanita ini salah satunya tertawa sambil menikmati tubuhnya yang sedang perawatan.

"Hahaha... Gadis gadis ini sangat liar"

"Apakah lusa kita menghadiri ke undangan?"

Tanya salah satu temanya berkulit hitam tampaknya berasal dari Afrika.

"Tentu saja, kita perlu melihat apa yang bos tampilkan dan melihat bajingan angkuh itu jatuh kedalam keputuasaanya"

"Ah, aku selalu muak melihat wajah angkuh dan penuh kesombongan itu"

Ujar pria itu sambil membalikan wajahnya ke bawah saat pijitan naik ke area tulang punggung lehernya.

Tidak menyadari tatapan tanpa emosi dari salah satu gadis gadis pemijit spa.

....

Seorang petugas memasang garis polisi (police line) di depan gedung kumuh sedikit menjorok ke dalam tanah di tempat padat pinggir kota besar.

Seorang pembawa berita wanita langsung membacakan hasil redaksinya tepat di balik gedung kejadian.

"3 mayat di temukan dalam keadaan yang naas di suatu tempat spa kumuh ini, diduga spa ini menyediakan prostitusi ilegal kepada pelangganya tak hanya prostitusi, penjualan orang secara ilegal, bahkan narkoba.

Untuk identitas ketiga korban masih di dalami oleh pihak yang berwajib kita kembali ke stu-"

Luci mematikan layar hpnya, lelaki muda itu tampak lebih dewasa dan tampan dengan sisi feminim yang hilang.

Terdengar dari arah belakang bunyi langkah cepat terdengar seperti berlari.

"Dari mana kau!"

Suara langkah kaki itu terhenti, hening sejenak sebelum suara wanita penuh kebingungan menjawab.

"A aku..."

Mendengar ini Luci melirik dengan dingin terlihat di hadapanya punggung seorang gadis yang mengunakan pakaian santai dengan rambut hitam panjang menututupi punggungnya.

"Kau mulai linglung lagi setelah beraktivitas di luar? Sebenarnya apa yang kau lakukan"

Suara Luci terdengar antara marah dan sabar, sedangkan gadis di hadapanya masih berdiri diam lalu kepala yang tegak itu menunduk dengan lemah dan terdengar suara isak tangis.

.....

Leo berada di sebuah kamar mayat, menatap forensik yang sedang berdiri di hadapanya terhalang mayat yang sedang terbaring dengan punggung menghadap ke arah mereka.

Where's Bella IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang