Di saat ia masih linglung ada tarikan halus dari bahunya membuat ia menatap wajah cantik itu.
"Antarkan aku ke gerbang pangkalan, aku butuh kartu dan izin dari dirimu untuk keluar"
Belum sempat ia menerima atau menolak, jawaban Ken menenggelamkan suara yang hampir lolos dari bibirnya.
"Biar aku, kehidupanmu di masa depan adalah tanggung jawab ku"
"Tidak perlu, itu dimasa depan! Untuk sekarang aku ingin dia menemaniku. Lagipula kita telah putus!"
Gadis itu benar benar menolaknya secara kejam, suasana merubah menjadi canggung dan keduanya tetap diam membuat ia saat itu bangun dan memecah suasana.
"Baiklah baiklah, Nona mari kita pulang"
.
Suasana dalam perjalan sangat hening, tak ada satupun yang sekedar basa basi mengisi kekosongan.
Bagi dirinya suasana ini sama dengan peperangan, mungkin itulah sebabnya ia yang ekstrovert ini tidak memahami dalam hubungan kedua mahluk cantik dan tampan ini terjalin.
Lewat lirikan matanya, Ken mengikuti di belakang sedangkan gadis itu berjalan di depan dengan punggung tegak seolah olah keduanya tidak pernah berkonflik dan putus.
Malam itu adalah putus yang pertama kalinya sebelum beberapa hari terdengar lagi keduanya kembali berhubungan.
Putus saja sudah membuat ia syok ini di tambah keduanya kembali berpacaran, sungguh dunia penuh misteri yang tak bisa ia jabarkan mengunakan akal sehat.
3 bulan setelah itu, latihan selesai seperti biasanya saat itu ia sedang menuju ke asramanya sendiri, saat melewati pohon pohon rimbun dari kejauhan terlihat Ken dan teman teman wanita dan laki laki baru saja selesai latihan mereka pulang dengan senyum cerah.
Tampaknya hubungan 3 bulan ini berjalan dengan baik terlihat dari emosi lelaki itu yang semakin membaik, tapi senyumnya tak berlangsung lama saat mendengar suara dingin itu.
"Hm sibuk, hm!.."
Tatapanya langsung terarah ke atas dimana gadis berpakaian serba coklat itu sedang duduk di batang pohon menatap ke depan tepatnya posisi Kenzo sebelum sosok itu hilang.
"Kau.. "
Tatapan keduanya langsung bertemu saat gadis itu menunduk dan menatap dirinya yang berada di bawah pohon.
"Bukankah kau yang menuntun lelaki itu untuk balikkan padaku?"
"Itu.."
Dirinya terdiam sambil menunduk, saat 3 bulan yang lalu saat keduanya putus pertama kali, ia hanya memberi nasehat kecil agar lelaki itu tak terlalu bersikap keras pada pacarnya hanya sedikit saran tapi siapa yang menduga bahkan beberapa hari kemudian keduanya kembali berpacaran.
"Tidak perlu memberinya nasehat lelaki normal tahu kok mana prioritas dan mana waktu luang"
Sikap gadis itu jelas, hubungan mereka selalu saja berkonflik waktu, entah itu Ken yang sibuk atau gadis kecil ini yang selama ini tidak memahami situasinya.
Melihat ini dirinya merasa miris, gadis kecil yang masih labil sedangkan pacarnya tua yang masih masa pertumbuhan.
"Nona kau sebenarnya harus mengerti, jika Kenzo seorang yang sibuk sudah menjadi hal yang pasti kau akan menjadi yang kesekian kali dalam prioritasnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's Bella II
Teen FictionSehari sebelum peringatan kematian 10 tahun kepergian Bella, Erza dan Leo menghadiri sebuah pesta dan betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa wanita pendamping pemilik pesta. "Aku bersyukur pesta pertama yang aku selengarakan penuh dengan...