Kyla di bawah ke sebuah ruang kosong, setelah tangan itu menyingkirkan dari mulut mungil itu.
"Mami!"
Gadis kecil itu yang awalnya marah kini tersenyum senang, berseru dengan semangat lalu memeluk kaki Amel dengan erat.
Amel yang mengenakan pakaian dokter lengkap rambut palsu hitam serta kacamata terlihat tersenyum hangat sebelum merendahkan posisinya setara putrinya.
"Mami, Kyla rindu!"
Kyla kembali memeluk leher Amel dengan semangat, Amel masih tampak tenang sambil mengusap punggung putrinya.
"Mami juga kanget Kyla"
"Mami mau jemput Kyla pulang?"
Gadis itu menatap lekat lekat wajah cantik ibunya, keduanya terlihat sedikit identik.
"Kyla mau ikut mami pulang?"
Gadis itu menggeleng pelan, sebelum memayunkan bibirnya dan menunduk bersalah.
"Kakek belum bangun"
Amel memahami dengan baik dan mengangkat dagu gadis kecil itu dengan jari jari pucatnya sambil tersenyum manis.
"Mami tidak pernah melarang Kyla untuk melakukan sesuatu bahkan apa pun itu tapi bertanggung jawablah dengan apa yang kamu pilih oke?"
"Oke!"
Gadis itu masih belum menyadari apa yang di maksud ibunya tapi karna Amel adalah ibu gadis kecil itu otomatis ia mengangap Amel sebagai orang yang sangat sangat ia percayai dan dapat di andalkan.
"Mami ke sini mau beri hadiah menjelang ulang tahun kamu sayang"
Amel mengeluarkan kotak biru dari balik sakunya dan membiarkan gadis itu membukaknya.
"Wah..."
"Cantik?"
"Sangat cantik!"
Amel mengeluarkan batu cincin yang ia beli dari pelelangan, batu cincin itu sudah di poles sehingga membentuk liontin yang indah tapi tak merubah sisi batu yang indah itu.
Batu itu sudah diikat erat dengan tali sehingga mudah untuk mengalungkannya di leher putrinya.
"Tapi ulang tahunku 5 bulan lagi"
"Karna Kyla jauh dari mami jadi mami rindu, tapi karna mami sibuk jadi mami akan memberi hadiah untuk Kyla sebulan sekali menjelang ulang Kyla boleh?"
"Mm.. Hmm"
Gadis itu menganguk patuh.
.....
Orang orang Leo berlari ke sana kemari di lorong rumah sakit setelah mengetahui Kyla hilang beberapa menit yang lalu.
Leo yang diikuti beberapa bawahanya hampir saja meningggalkan kawasan rumah sakit untuk menyiapkan pasukan mencari keponakannya.
Awalnya ia tidak mengakui spesies liar entah dari mana tapi melihat betapa patuh dan cerdasnya gadis itu membuat hatinya timbul sayang.
Tak hanya cerdas gadis itu pandai mengambil hati orang orang pantas saja paman Lee yang sudah tua renta sanggup merawat gadis kecil itu.
Lee: 'tua renta gundul mu, aku masih bisa membidik musuh sambil memegang pemicu bom tanpa bergetar sedikit pun!'
"Tuan!"
Bawahanya berseru cepat sambil menunjuk ke arah Kyla yang sedang duduk di ayunan taman sekitar halaman samping rumah sakit.
Leo buru buru mendekat dan bertanya dengan suara lembut menyembunyikan kepanikanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341526691-288-k341861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's Bella II
Novela JuvenilSehari sebelum peringatan kematian 10 tahun kepergian Bella, Erza dan Leo menghadiri sebuah pesta dan betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa wanita pendamping pemilik pesta. "Aku bersyukur pesta pertama yang aku selengarakan penuh dengan...