Imelda tersenyum saat para bawahanya memasang alat di leher para tetua yang telah ia culik lalu lelaki lelaki tua petinggi organisasi itu di paksa masuk ke sebuah kotak ruangan berlapis kaca transparan.Gadis berambut pendek itu duduk di sebuah kursi menghadap CCTV ruang kotak sedangkan para tahanan dipaksa masuk dan kedua borgol di tangan mereka di buka.
"Alat di leher kalian adalah bom waktu, berusahalah untuk tidak saling tersentuh satu dengan lainnya atau leher kalian akan putus!"
Para tetua terlihat memucat ketakutan sambil menyentuh alat di lehernya masing masing
"Temukan kunci di antar guci guci untuk melepaskan alatnya, yang berhasil melarikan akan ku anggap dia tidak terlibat sama sekali"
"Waktu kalian hanya 1 jam dimulai dari.... sekarang!"
Imelda tersenyum bersamaan alat alat di leher para tahanan hidup dan layar menunjukan waktu permainan yang sekitar 1 jam.
Para tetua bergegas menuju guci yang tertutup sambil berhati hati untuk tidak saling tersentuh. Ada senyum mengerikan di wajah Imelda saat melihat para tahanan yang sibuk.
Ruangan tertutup berbentuk kotak seluas lapangan futsal dengan dihiasi pohon pohon hutan lembab, dan lantai yang di tutupi pasir pantai berwarna putih halus.
Ruangan sebesar itu di pisahkan setiap lorong dan blok kamar, setiap satu ruang kamar di tempatkan 10 hingga 20 guci.
Seorang lelaki muda bergegas membuka guci yang tertutup dan memasukkan tangannya guna untuk menemukan kunci tapi tak lama memasukkan tangannya ia berteriak kesakitan langsung menarik tangannya.
Senyum Imelda semakin lebar saat melihat laki laki tadi telah terbaring di lantai dengan wajah membiru dan kejang kejang.
Semuanya tambah panik saat melihat seekor ular keluar dari dalam guci.
*Ular Saw-scaled Viper (Echis carinatus) dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya di dunia. Spesies ini dapat ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Timur Tengah, Asia Tengah, dan terutama di anak benua India*
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's Bella II
Teen FictionSehari sebelum peringatan kematian 10 tahun kepergian Bella, Erza dan Leo menghadiri sebuah pesta dan betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa wanita pendamping pemilik pesta. "Aku bersyukur pesta pertama yang aku selengarakan penuh dengan...