10

763 59 0
                                    

"Manusia memang makhluk munafik, termasuk aku yang tidak bisa berbohong jika menginginkan secercah kasih sayang itu dari keluarga yang memberi luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manusia memang makhluk munafik, termasuk aku yang tidak bisa berbohong jika menginginkan secercah kasih sayang itu dari keluarga yang memberi luka."

-Galaxy Seanu Kailand

Happy reading

"Bajingan! Dasar anak—

"Anak apa? Kau tidak salah mengumpati diriku yang lebih pantas untukmu itu? Kau adalah bajingan yang sesungguhnya tuan..."

Kavello menggeram marah saat dengan beraninya galaxy menantang dirinya. Bahkan giginya bergemelatuk menandakan kemarahan yang ia tekan.

"Ikut aku!" Perintah mutlak itu membuat galaxy berdecih dalam hati. Lalu pemuda itu mengikuti langkah sang ayah menuju ruang kerja milik Kavello.

Sampainya mereka didalam ruangan bernuansa gelap yang diterangi oleh lampu dan meja kerja yang menghadap langsung jendela besar yang menampakkan pemandangan taman belakang yang cukup asri dan sejuk karena ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman.

"Kerjakan dokumen dan beberapa berkas yang saya letakan diatas meja. Ini perintah karena kau sudah berani melanggar aturan saya." Ucap dingin nan tegas yang lagi-lagi mendapati decakan dari pemuda bersurai hitam itu.

"Saya sudah bilang jika saya membatal—

"Tidak ada bantahan! Tidak ada pembatalan! Jika ingin kelua—

"Oke! Jangan sampai mereka terlibat. Tangan saya sendiri yang akan bertindak tuan. Seperti kesepakatan awal." Tegas galaxy tidak mau dibantah atas perintah Kavello barusan.

Kavello tidak menjawab. Lalu pria paruh baya itu pergi, menyisakan galaxy dan amarah yang sudah bergejolak. Ia memilih untuk cepat menyelesaikan pekerjaan yang merupakan bentuk hukuman atas tindakannya.

Dan akhirnya pemuda itu duduk di kursi kerja milik Kavello yang mungkin berbagi dengan dirinya. Karena kursi itu tempat galaxy menuntaskan perintah Kavello untuk bekerja dengan dalih belajar menjadi penerus.

Detik demi detik terlewati, lalu menit demi menit berganti menjadi berjam-jam. Makan malam pun telah galaxy lewatkan demi cepat rampung dari kertas-kertas dan dokumen yang membuatnya muak.

Sampai pada akhirnya kerjaan itu rampung, galaxy mendongak dari lembar perlembar kertas serta layar laptop yang menampilkan beberapa kerjaan dan dokumen yang telah menjadi file siap dikirim.

Meregangkan sendi-sendi nya yang kaku akibat lama berdiam duduk dikursi serta posisi yang tidak berpindah dari pertama ia mendudukkan bokongnya.

Mata tajam dengan manik hitam kelamnya memandang lurus taman belakang rumah yang menjadi atensi nya kini. Segala ingatan muncul kala sedang diam tanpa melakukan apapun.

Putaran memori hingga ingatan yang tidak ingin ia ingat itu silih bergantian dengan ingatan galaxy lainnya. Senyum getir tercetak pada bilah ranumnya.

Tidak ingin larut dengan pikiran dan ingatan yang berkelana, galaxy memutuskan untuk makan malam. Mungkin ini sudah terlanjur larut untuk mengisi perut, namun ia tidak peduli selagi dirinya tidak merasa kekurangan.

STORY' OF GALAXY || SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang