prolog

806 35 0
                                    

"Roy, ayo balik" panggil Sel dengan suara cemprengnya, ia meneriaki lelaki yang baru lima hari menikahinya. Suaminya berlari meninggalkan cangkang kerang kosong yang telah ia susun dengan bebatuan, sedangkan Sel sibuk mengabadikan video Roy berlarian.

Sudah seharian mereka di pantai, sampai-sampai kulit mereka belang. Terlihat saat mereka mengganti pakaian bersama di kamar mandi vilanya, saling menertawakan satu sama lain.

"Kamu masih sayang aku kan?!" tanya Sel, kepalanya menunduk karena merasa tubuhnya tidak lagi sempurna,- sementara. Roy hanya cengengesan sambil mencium istrinya bertubi-tubi di bawah shower.

"Mau kamu belang, blonteng, bengkak, cebol, tinggi, jadi kucing, jadi kepala charger, jadi duyung, aku selalu mencintaimu, Sel"

Setelah mengganti pakaian, mereka lanjut berkencan di malam hari. Mengelilingi jalanan melihat pemandangan lampu dan langit. Sesekali mengambil gambar untuk diabadikan.

"Sel, kamu gak lapar?" tanya Roy sembari memegang perutnya. Sel menoleh ke semua arah di sekitarnya mencari sebuah papan nama.

"Ayo kita makan di sana! Aku lihat ada tahu telur, lesgo!"

Tahu telur adalah makanan favorit terbarunya Roy setelah ia tahu bahwa istrinya menyukai menu itu. Saat menikmati hidangan, Roy melihat sekelibat cahaya memancar di langit.

"Kenapa, suami?" Sel sontak melihat ke arah yang sama setelah menatap ekspresi suaminya keheranan.

"Mau coba ke sana, suami?" ajak Sel.

"Emang itu pertanda apa, istri?" Roy tak lagi memedulikan dan melanjutkan suapannya.

"Gak tahu, ayo kita lihat ke sana. Siapa tahu ada acara" jawab Sel asal. Pikirnya mungkin ada pasar malam atau acara budaya Bali.

"Bu, di seberang sana ada acara apa ya? Kok beberapa kali muncul cahaya dari sana" tanya Roy saat ibu pemilik rumah makan mengantarkan pesanan minumannya. Si ibu menggelengkan kepalanya karena tak melihat apapun.

"Di seberang sana cuma ada toko, jadi mustahil ada acara. Itu juga bukan jalan raya, cuma gang sempit mas"

Namun, rasa penasarannya mulai muncul, terlebih istrinya juga tertantang untuk ke sana.

Benar saja apa yang dikatakan ibu tahu telur, jalan kecil dalam gang dan ada toko mainan. Sepi tidak ada pengunjung di dalamnya. Mereka berdua mencoba memasuki toko, melihat mainan unik untuk dibeli.

"Mahkotanya lucu, Sel! Coba kamu pakai"

"Roy, ada paket bando sama tongkat, aku mau ini"

"Iya sayangku beli aja apapun di sini"

Dipakailah mahkota raja oleh Roy dan bando kumbang beserta tongkatnya untuk dilihat di cermin. Menggemaskan.

"Yakin ini aja?" tanya Roy. Sel mengangguk.
Mereka kemudian menuju kasir untuk membayar. Ternyata pegawai di sana memakai kostum sesuai tema toko.

"Oh! Unik ya tokonya, kak" ujar Sel sembari melihat kasir di depannya memegang cermin khas nenek lampir disertai eyeshadow merah, namun tak menghilangkan kecantikan kasir.

"Iya, kami menjual apapun di sini. Terima kasih sudah mengunjungi toko kami. Sebagai bentuk apresiasi, kami memberikan bonus satu koin untuk pelanggan" ujar kasir tersebut dengan senyuman ramahnya.

"Koin buat apa kak?" tanya Sel.

"Untuk foto di photo box samping toko"

Pasutri tersebut saling bertatapan senang, Sel langsung melompat kegirangan di sebelahnya Roy.

"Jangan lupa untuk memakai atributnya ya kak nanti, kumpulkan poin sebanyak banyaknya di dalam supaya bisa ditukar dengan barang yang ada di toko"

Roy dan Sel mulai bingung, hanya foto mengapa harus mengumpulkan poin. Lagi pula itu bukan time zone.

"Ada permainannya?" Roy mulai penasaran.

"Ada petualangan di dalamnya" jawab singkat dari kasir.

"Petualangan macam apa?" tanya Roy lagi.

"Macam macam, kak"

"Ayo sayaangg, kita coba aja langsung" ajak Sel sambil menyeret suaminya keluar toko karena sudah tidak sabar.

Sesampainya di photo box, mereka diberi pengarahan dari sistem dan dibacakan beberapa peraturan. Namun saat ada tombol next muncul, Sel memencetnya begitu saja.

"Sel, aturannya apa aja tadi"

"Ssst, ayo kita foto langsung"

"Inget kata mbak kasir tadi, pakai atribut yang ada" sahut Roy memakaikan bando, tongkat, tas kecil untuk Sel. Sedangkan untuk dirinya memakai mahkota dan memakai baju raja.

"Satu ... "

"Dua ... "

"Tiga ..."

Cekrek!




















































































"Sel?" panggil Roy, tubuhnya seperti berada di dalam ruangan sempit, "Sel kamu di mana?"

Tidak ada jawaban.

"Rooyyy!!!! Waaaaah aku terbang Rooyyy, kamu di manaaaa" Sel menoleh ke arah sekitar setelah senyumannya menghilang dalam waktu singkat, hanya pepohonan di sekelilingnya.











📸📸📸


































































kasir

kasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Photo Box Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang