BAB 12🥀

18 6 0
                                    

Happy reading readers ✨
*
*
*
*

"Gak mau tau hari ini gue turun sekolah titik gak pake koma!" Tegas Luna bersedekap dada, hari ini adalah hari Senin, dan juga hari yang bagus untuk  ia bisa mengejar ketertinggalannya di semua mata pelajaran yang dirinya lewatkan.

Namun, Kakanya itu mengacaukan segalanya. hey! Ini sudah ke enam harinya ia beristirahat.. dan ke enam harinya juga bunda-nya Lia tak pernah menampakkan dirinya dirumah mewah Dritama.

Aluna selalu menanyakan hal tersebut kepada andra, tapi jawab yang laki-laki itu berikan tak dapat membuat ia lega dan puas. Luna merasa Andra seperti menyembunyikan sesuatu hal kepadanya.

"Kenapa ngeyel banget sih na? Lo itu masih dalam keadaan belum sehat Loh!." Tegas Andra berusaha meredam emosi didalam dirinya.

Gadis berambut sebahu itu tak mengindahkan peringatan Andra ia malah tetap asik dengan tataan rambut sebahunya. Laki-laki tampan yang sudah siap dengan seragam SMA menatap datar ke arah Luna yang mengabaikan perkataannya.

"Aluna!" Luna menghentikan aktivitasnya yang ingin memakai sepatu Sneakers putih, gadis itu mengangkat pandangan tepat pada wajah tampan kaka-Andra, satu alis gadis itu terangkat tanda bertanya.

"Dengerin gue-"

Luna menghembuskan nafas kasar "lo gak bisa ngelarang gue ka, Tugas gue buat nuntut ilmu. Gue gak mau cuma karna gue habis sakit keras, gue bisa gak naik kelas dan mendapat nilai jelek di mata pelajaran yang gue lewatin!" Marah Luna menatap datar ke arah Andra yang kini terdiam.

"Please don't forbid me from going to school! Itu bukan hal berbahaya ka! Gue gak bakal kenapa-kenapa kok" lanjutnya  melembutkan suara diakhiri Kalimat, gadis itu beranjak dari duduknya. Ia menghampiri Andra yang juga tengah menatap ke arahnya.

Ia memegang lembut tangan andra-kakanya, Luna Tersenyum hingga membuat netra indahnya juga tersenyum-melengkung bak bulat sabit.

"Percaya, gue udah gak apa-apa lagi" Andra menghela nafas panjang, perlahan kepala laki-laki itu mengangguk terpaksa.

"Yaudah ok, Lo boleh sekolah...asalkan"

Andra menggantung kalimatnya, "kita harus berangkat barang setiap hari dan gue bakal ke kelas Lo setia jam istirahat." Final Andra Tersenyum puas, sedangkan Luna? Gadis itu hanya tersenyum paksa. Bagaimana ini? Apakah ia akan menjadi sasaran oleh Fans-fans fanatik Andra?

"Ka-"

"Shuttt!! Gak ada penolakan!" Tegas Andra tak mau dibantah.

Gadis itu merenggut.

Hiksss, bagaimana ini! Ia benar-benar tak bisa membayangkannya nasip nya akan seperti apa nanti.

*
🥀🥀🥀
*

"UNA AHH,! GUE KANGEN BANGET SAMA LO.!! teriak Lily bak orang kesetanan, gadis itu berlari kencang ke arah teman sebangkunya yang hanya terdiam heran.

"Lo kemana aja sih Una? Berapa hari ini gak turun kek habis ap-"

"Ahh! Astaga apa ini?!" Heboh Lily memegang plaster di sebelah dahi kanannya, "Lo kenapa njir?!" Luna mengeleng "gak apa-apa, ini cuma luka kecil" jelasnya sembari menerbitkan kurva tipis di bibirnya.

Lily tertegun, apakah gadis itu baru saja tersenyum? Ah! Bukan tersenyum juga sih lebih ke mengangkat bibirnya sedikit eheeh, tapi sama aja kan! "Una Lo baru aja senyum ma gue ni?!" Tanya Lily tak percaya.

Secepat kilat gadis itu merubah garis wajahnya menjadi datar kembali, "lo salah liat" tukasnya mengalihkan perhatian dari wajah Lily yang kini tersenyum kecewa.

Lily mengeleng, "gak apa-apa! Li Lo pasti bisa buat dia jadi teman Lo!! Ayok semangat rubah sifat dingin dan cuek nya menjadi cewek pada umumnya?!"

Tak di sangka Luna sedari tadi memperhatikan tingkahnya yang berbicara-menyemangati dirinya sendiri, gadis itu tersenyum tipis.

"Berusahalah" batinnya.

Tak lama pun guru mata pelajaran pengampu bahasa asing datang, dan membuat suara-suara yang tadinya terdengar, menjadi senyap.

"good Morning!" Sapa pak ilai Tersenyum ramah kepada seluruh penghuni kelas.

"Morning Mr. Ilai!!" Sapa seisi kelas kompak tak terkecuali.

Mr.ilai menatap satu-persatu wajah-wajah heran siswanya, mengapa tidak heran coba jam mata pelajaranya yang bisa lebih lambat malah diper-cepat hari ini, laki-laki setengah baya itu tersenyum tipis.

"Mr. Ingin memberitahukan informasi," pria setengah baya itu menggantung kalimatnya, menatap wajah-wajah tegang plus penasaran yang tercetak jelas pada raut siswa-siswi mipa1, pria itu tersenyum misterius."hari ini... kita mengadakan ujian bahasa dadakan!" Jantung sisi kelas berdetak cepat tak terkecuali juga oleh luna, semuanya yang berada di dalam kepala mendesah kecewa.

"Ya Allah Mr.! Dah ujian aja"

"Hiks Mr. Saya belum belajar tolongg!"

"Bangkeee wae njirr!"

"Akh! Tuhan kenapa harus sekarang sih ujiannya?!" frustasi Lily gadis itu mengusap kasar rambut panjangnya guna menghilangkan sedikit sakit yang melanda di otak, lihat wajah gadis itu nampak tertekan sekali sekarang.

Luna menatap dalam diam,ke-frustasian teman sebangkunya Lily. gadis itu tersenyum amat tipis hingga jika ingin melihatnya kita harus menggunakan kaca pembesar.

***

"Bolos?" Tanya seseorang sembari membawa langkahnya mendekat kearah Keanu yang tengah duduk di kursi usang, ditangan Dika ada sebuah gitar klasik yang ia pegang,

Keanu berdehem.

"Nata sama Yang lain pada kemana?"

"Ke warung bi asri" jawab keano lugas, tatapan laki-laki itu nampak kosong, seperti Tengah memikirkan sesuatu urusan yang berat. Dika yang mengerti hanya mengangguk toh dia ingin bertanya tapi ia takut akan mengangu.

Dika menatap gitar di tangannya, sedetik kemudian ide gabut terlintas di otaknya, laki-laki itu tersenyum.

"Gue mau nyanyi ni, Lo denger yak!"

Keanu tak merespon ia hanya menganguk malas, perlahan-lah petikan gitar mulai terdengar, disusul nada indah yang mulai keluar dari mulut Andika.

I wish I was who you drunk texted at midnight
Wish I was the reason you stay up 'til 3
And you can't fall asleep
Waiting for me to reply
I wish I was more than just someone you walk by
Wish I wasn't scared to be honest and open
Instead of just hoping
You'd feel what I'm feeling inside

Oh, and here we go again
Destroy myself to keep my friend
Hiding away 'cause I was afraid you'd say no
I wonder if I cross your mind
Half as much as you do mine
If I tell you the truth
What will I lose?
I don't know

I wish I'd sent you that drunk text that midnight
I was just scared it would ruin our friendship
But I really meant it
I wonder how you would reply

Dan nada terahir pun selesai, keanu tertegun. Haa! Lagu sialan! Mengapa malah mengingatkan dirinya dengan si dia? 😭

TBC
*
*
*
*
sempatkan vote 🔔

Semesta Untuk Aluna (Tamat) - (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang