BAB 19🥀

12 7 0
                                    

Maap ya telat up😅

Happy reading ✨
*
*
*
*

"Makasih Bu!" Seru Lily dan Luna kompak, Bu kekey hanya Tersenyum, ia mulai berjalan menjauh setelah selesai mengantar kan pesanan Milik kedua gadis cantik yang duduk di bangku kantin paling ujung.

Lily sudah ingin melahap bakso kecil-kecil unyu sendok pun sudah hampir mendekati birainya namun tangan seseorang langsung menepisnya kasar.

Gadis berambut sepinggang tersentak, ia melirik siapa pelakunya dan.. wajah datar namun cantik lah yang menyambut penglihatannya, Lily memelas perutnya sudah berbunyi sekarang.

"Una please gue lapar, biarin gue memakan bakso yang kelihatan nikmat ini bentar ya" lirih lily memelas sembari memperlihatkan jari-jari lentik itu membentuk 🤏

"Gak ada yang melarang Lo makan, gue cuma ngingetin buat Doa" Luna mulai mengadah kan kedua tangannya, Lily yang mendengar penjelasan gadis berambut sebahu itu cengegesan setres.

Ia mulai ikut mengadahkan kedua tangannya menyusul Luna berdoa, meminta kepada Allah supaya makanan yang mereka makan nanti akan menjadi berkah.

"AMINN!" Lily mulai menyantap bakso seukuran bola pingpong dengan bahagia, ekspresi tidak bisa berbohong. Lihat sekarang wajah putih Lily kini memerah menahan kepedasan yang teramat.

"Lo gak makan?" Tanya Lily mana kala melihat mangkok bakso bergambar ayam itu tak kunjung juga disentuh oleh pemiliknya.

Luna melirik mangkok bakso dihadapannya sekilas, gadis itu menggeleng. "Gue gak suka bakso" ucapanya yang dihadiahi tatapan melotot Lily, gadis berambut sepinggang itu sampai tersedak kuah bakso yang berisikan buliran cabai.

Uhuk!

Uhuk!

"B-bjir Lo na! Kalo gak suka bakso kenapa di pesan ANJER?!"

Gadis berambut sebahu itu mengangkat bahu acuh, "penasaran doang," jawabnya mengambil handphone lalu memainkan asal.

Lily yang mendengar menggeleng kan kepala tak habis pikir, "cuma gabut doang njir kan bisa tu nyicip dikit ni pesanan gue! ! YAALLAH ASTAGAFIRULLAH! SABAR LILY ORANG SABAR JODOHNYA JAEMIN."

"Makan tu li, masih banyak loh"

Lily menatap baksonya tak minat, "dah kenyang gue na gegara Lo" Luna mengangkat alis tak terima, "kok gara-gara gue? Emang guenya ngapin Lo?"

"Gak ada sih, cuman gue udah Gak napsu aja makan ni bakso, pengennya makan yang manis-manis heheh" nyengir Lily Tersenyum tak berdosa, gadis itu beranjak dari duduknya ia memegang lengan Luna yang kini terpaksa ikut berdiri.

"Ikut gue yok na, kita cari jajan manis" ajak Lily menarik lengan Aluna yang hanya diam pasra, jujur saja sebenarnya dia juga membutuh asupan glukosa, butuh yang manis-manis hehe.

*
🥀🥀🥀
*

"Wahh! tanghulu! Itu jajan buah khas korea gak seh?! Beli yok Una!!" Girang Lily menunjuk keranjang yang berisikan berbagai macam buah yang telah di lapis oleh gula putih cair.

"Annyeong haseo, Bu aku mau buah stroberi sama blueberry nya masing-masing satu!" Ibu kim Tersenyum, " annyeong. siap, sebentar ya." Lily menganguk.

"gak pesan na? Tanya Lily, menatap ke arah gadis berambut sebahu yang tengah memainkan iPhone nya dengan ekspresi serius.

"Pesen kok, Lo duluan aja" jawabnya melangkah santai ke arah bangku kosong tepat disampin penjual ttebokki.

Namun baru dua langkah kaki jenjangnya melangkah tubuh mungil itu sudah terhempas jatuh ke ke lantai marmer dingin ia memegang keningnya yang sedikit sakit. Tapi aneh, benda apa yang ia tabrak barusan? berbentuk bidang, namun empuk?

Gadis itu mendongak untuk melihat siapa orang yang telah menbrak dirinya, namun detik itu juga tubuhnya membatu dengan hati yang ikut berdebar aneh.

"Siapa dia?! Manusia apa dia?! Mengapa dia begitu sempurna?!" Batik Luna berteriak, gadis itu sampai mengigit bibirnya kuat-kuat agar tak berteriak detik itu juga.

Tak disangka Laki-laki yang menabraknya barusan mengulurkan tangan kanan ke arah Aluna yang kini mematung cengo. Laki-laki itu
tersenyum membua kadar ketampanannya semakin meningkat.

"Hey raih tangan gue, jangan dilihatin aja" ucap laki-laki itu ramah sembari masih mengulurkan tangan kanan ke arah gadis berambut sebahu.

Mungkin karna pesonanya sangat lah kuat mampu membuat Luna menurut-meraih lalu menggengam tangan laki-laki itu erat.

Bisik-bisik mulai terdengar nyaring bahkan ada yang jelas-jelas mengata-ngatai bahwa aluan adalah gadis gatal yang suka menggoda banyak pria.

Namun gadis berambut sebahu itu memilih menulikan telinga tak ingin mengurusi seseorang yang suka mencelah hidup orang lain.

Luna menyampirkan helaian poni tipisnya yang tertiup angin, "m-maaf dan makasih" gagapnya, secepat  mungkin pergi dari tempat, meninggalkan seorang diri devanata.

Nata Tersenyum tipis, "Lo lucu banget sumpah! Andai ya gue bisa Deket sama Lo na.." gumam nata menatap Lamat punggung rapuh gadis itu yang mulai hilang tertekan jarak.

TBC
*
*
*
*
sempatkan vote bestii🤍

Semesta Untuk Aluna (Tamat) - (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang