R o F (11)

470 58 8
                                    

Happy Reading!!


••


Ketika paman Sung keluar dari kamar Sooji untuk ke dapur mengambil air hangat. Harin melihat-lihat kamar Sooji yang begitu rapih sekali dan mata Harin tertuju kepada salah satu bingkai foto, lalu Harin mengambilnya.

"Sooji? Ternyata kau masih menyimpan foto masa kecil kita dan kau berarti masih mengingatku. Tapi kenapa kau tidak mengatakan hal ini kepadaku, kau malah berteman dengan orang baru. Tidak tidak aku tidak akan luluh seperti itu meskipun kau masih mengingatku Sooji." batin Harin sambil menyimpan bingkai foto itu

Paman Sung akhirnya kembali lagi ke kamar Sooji dengan membawa kain dan air hangat tidak lupa membawa handuk untuk Harin.

"Nak Harin, ini pakai dulu handuknya dan ini secangkir teh hangat untukmu agar kau tidak masuk angin." ucap paman Sung

"Baiklah terimakasih paman." tersenyum dan mengambil handuk serta segelas teh hangatnya

"Paman akan mengompres Sooji dulu, tunggu sebentar."

"Izinkan aku yang mengompres nya paman."

"Tapi..."

"Aku mohon paman, aku disini tidak akan lama."

"Baiklah jika itu kemauan mu, ini ambilah kain dan air hangatnya. Paman akan pergi kebawah sebentar." Harin mengangguk dan mengambil apa yang barusan diberikan paman Sung, lalu menuju ke arah Sooji

Tidak tahu apa yang ada dipikiran Harin, tiba-tiba saja Harin ingin melakukan itu. Padahal Harin tidak pernah peduli kepada siapapun tentang hal ini. Tapi kali ini dia ingin mengompres Sooji.

Pada saat ayah Sung akan pergi kebawah, dia melihat Harin mengompres Sooji sebentar, ada rasa ketenangan di dalam dirinya. Dia seperti melihat masa lalunya yang begitu indah ketika melihat kedua anak ini selalu bersama.

"Nak Harin sepertinya anak yang baik, sepertinya dia tidak ikut campur akan dendam hal ini atau mungkin dia belum tahu. Tapi tetap saja aku harus hati-hati siapa tahu Harin sudah tahu, dan pasti saat ini Tuan Baek sedang merencanakan sesuatu untuk dendam ini." batin ayah Sung sambil menghela nafas lalu pergi

Harin mengompres Sooji dengan sangat teliti dan Harin mengamati wajah Sooji yang begitu pucat, badannya juga sangat dingin.

"Sepertinya besok kau tidak akan masuk sekolah Sooji, kondisi mu saja seperti ini." sambil membenarkan selimut Sooji

"Kau tahu Sooji? Aku sangat merindukanmu, saat pertama kali kau masuk ke sekolah milikku, pada saat itu juga aku ingin menyapamu aku ingin mengungkapkan segalanya bahwa aku adalah teman masa kecil mu. Tapi semuanya aku urungkan karena ayah yang memiliki dendam kepada ayah mu tapi lebih tepatnya karena dirimu Sooji dan sekarang aku seperti ini juga karena ulah mu di sekolah Sooji." Harin pergi dari kamar Sooji karena sudah selesai mengompres Sooji

Harin turun kebawah untuk berpamitan dengan paman Sung, karena ini sudah larut malam dan hujan juga baru saja berhenti.

"Nak Harin, kau sudah selesai?"

"Ya paman, aku harus pergi sekarang. Hari ini seharusnya aku ada acara makan bersama keluarga ku, tapi aku batalkan karena telah menolong putrimu paman."

REVENGE OR FRIENDSHIP (PYRAMID GAME) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang