Topeng Tuan Putri Yang Sempurna

59 4 0
                                    

Chapter 22 : Topeng Tuan Putri Yang Sempurna.


Waktu terus berlalu hingga bulan kedua pernikahan mereka, semuanya berjalan baik dan juga seperti biasa.

Namun, sejak malam itu juga semuanya berubah dan kembali seperti awal dimana semuanya terjadi. Tidak ada obrolan juga hal menarik yang harus dilakukan bersama, melepaskan dan menyambut kepulangannya seperti biasa.

Meja makan yang jadi sepi, tanpa obrolan kecil seperti biasa atau saling berbalas senyum manis seperti sedia kala.

Dan sudah selama itu mereka terkurung dalam lorong yang sepi, lorong yang gelap tanpa cahaya dan kesunyian yang tak kunjung ada akhirnya.

Lydia yang tak tahu caranya memperbaiki suasana dan Noah yang tak tahu bagaimana menjelaskan perasaannya.

Hingga, semuanya hanya berjalan sesuai kata hati mereka. Tanpa saling menyapa atau bercerita bahkan lebih jauh dari sebelumnya, Noah berbicara namun Lydia hanya diam tak menghiraukannya juga kadang hanya mengucapkan sepatah dua kata.

Noah yang sibuk dengan pekerjaannya hingga larut pun membuat mereka jarang bertemu walau tinggal dibawah satu atap yang sama. Sehingga beberapa pelayan mulai khawatir dengan hubungan yang renggang itu, bahkan Madam Grace mulai merasakan kegelisahannya.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, Elsa?” Madam Grace membawa Elsa keruangan sunyi, tanpa siapapun yang bisa mendengar mereka. “Aku mulai resah karena hal ini.”

Elsa hanya menggelengkan kepalanya, ia juga tak tahu jelas apa yang terjadi sehingga setelah pulang dari istana sikap mereka begitu berbeda dari biasanya. Bahkan Elsa yang begitu dekat dengan Lydia tidak mengetahuinya dengan jelas,

“Elsa. Kau adalah seseorang yang selalu berada disisi Duchess setiap saat, mana mungkin kau tak tahu?” ucap Madam Grace menekan Elsa, pelayan itu kembali hanya menggelengkan kepalanya.

“Saya tidak tahu, sumpah.” jawab Elsa, dia juga resah akan hal itu dan kembali takut jika Duchess melakukan hal gila lainnya.

Saat seperti ini, Lydia lebih banyak diam dan menyendiri dan bisa saja ia melakukannya lagi. Apa yang menekannya? Apakah dipesta dia bertemu ibunya? Tapi, jelas mereka mendapat kabar bahwa Mona von Brielle sudah meninggalkan Dynne sejak lama.

“Bahkan Duchess enggan menatap cermin sekarang.” kata Elsa kembali, Madam Grace terkejut.

“Apa alasannya?” tanya wanita tua itu,

“Tidak ada alasan, dia enggan menatap wajahnya ketika saya mendandaninya.” ucap Elsa.

Grace menekan dahinya, wanita tua itu berpikir keras dan serius. Menatap Elsa dan berkata, “Sesuatu yang kau sembunyikan dariku?” ucapnya, “Elsa, aku hidup lebih lama dibanding dirimu. Bahkan, mungkin ketika ibumu lahir aku sudah dewasa.”

“Saya tau..tapi, saya benar-benar tak menyembunyikan apapun Madam.” ucap Elsa nampak memohon.

“Bagaimana hubungan mereka sebelum datang kerumah ini?” tanya madam Grace merujuk bagaimana hubungan mereka di Ophelia, Elsa tegak menjelaskan.

“Mereka sering duduk bersama dimalam hari setelah makan malam dan mengobrol ringan, juga berjalan-jalan dihutan.” jawabnya, itu jelas adalah hubungan yang romantis dan normal untuk pasangan muda. Namun, sekarang apa yang terjadi?

Jawaban Elsa sedikit membuat Madam Grace muncul pikiran lain dalam kepalanya,

“Apa jangan-jangan mereka terkena sihir?” gumam Madam Grace,

Elsa hampir tertawa namun ia berusaha menahannya, gadis itu menutup mulutnya saat madam Grace memperhatikannya.

“Kau tertawa?” tanya Madam Grace serius,

LYDIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang