Bagian 9

1.2K 47 2
                                    

Thankyou for 1k read guys dan juga aku mau bilang makasih banget buat kalian yang setia bertahan baca sampe chapter 9.

Aku harap semoga kedepannya cerita ini gak mengecewakan kalian yang udah mau bertahan sejauh ini.

Akhirnya aku memutuskan untuk publish hari ini karena lagi happy bgt tadi ada yg spam vote dari awal cerita sampe chapter terakhir😗❤

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Grazella naik dari kolam trus ngebungkus diri pake handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grazella naik dari kolam trus ngebungkus diri pake handuk. Al datang mendekat, masih dengan bathrobe-nya.

Al mengangkat gelas winenya. "Mau minum?."

"as you wish" Gadis yang membungkus diri dengan handuk itu pun meraih gelas dari genggaman Al untuk sedikit menyesap.

"Lo kok bisa dapet alkohol?" tanya Graze penasaran

Al tertawa kecil, nada suaranya penuh rahasia. "Gua punya koneksi," jawabnya singkat, sambil mengambil tempat duduk di dekat Graze.

Beberapa menit berlalu, dan Graze mulai merasakan sesuatu yang aneh. Jantungnya berdegup lebih cepat, dan setiap sentuhan udara di kulit gadis itu terasa lebih intens. Al kemudian mendekat, menatap Graze dengan mata sayu yang penuh gairah.

Oh ayolah, Al sepertinya sudah benar-benar menyiapkan semua ini dengan sangat baik.

Sembari membelai lembut wajah gadis didepannya Al berkata "Graz, gua udah lama nunggu momen ini."

Sambil berusaha menahan gelombang kehangatan dan hasrat dalam dirinya Graze dengan susah payah bertanya maksud dari ucapan Al barusan.

"Bajingan!!! Lo ngejebak gua?"

"Gimana mungkin gua bisa lupa rasa ini" Al mengusap pelan bibir semerah chery itu dengan jempolnya.

"Kalo lo lupa, pertemuan pertama kita bukan di sekolah apalagi di rumah lo" Jeda sejenak cowok itu menikmati ekspresi kebingungan bercampur dengan ekspresi penuh gairah yang ditampilkan oleh gadis didepannya.

"Maksud lo?"

"Jadi lo beneran lupa sama malam itu?" Nada suara Al terdengar kecewa

"Gua pastiin lo gabakalan bisa lupain malam ini. "

Kali ini tanpa aba-aba Al mempertemukan bibir mereka. Graze tidak bisa berfikir jernih untuk saat ini terlebih dengan keadaan tubuhnya yang sedang terpengaruh obat peransang.

Al menghentikan ciuman mereka lalu menanggalkan bathrobe yang ia kenakan, hanya menyisakan boxernya. Sedangkan handuk putih yang Graze gunakan untuk membungkus tubuhnya sudah terlepas sedari tadi, menyisakan bikini yang sedang ia kenakan.

"Graz, mau coba ngewe dalem kolam ga?"

"Hah?!"

Gada waktu buat Graze nolak tawaran gila itu, karena 3 detik setelahnya Al benar-benar menjatuhkan tubuh mereka ke dalam kolam renang.

BYURRR...

Untung saja mereka terjatuh ke dalam bagian kolam yang dangkal.

Orang gila mana yang dengan gampangnya ngajak berhubungan sex di kolam renang hotel???!
Orang gila itu adalah Alderick Jefran Dirgantara.

Al mendekap Graze dengan kedua lengan kekar miliknya, kemudian mulai menempelkan kembali bibir mereka. Dinginnya air kolam menyatu bersama dinginnya udara malam hari tidak bisa menghentikan aktivitas yang sedang kedua remaja itu lakukan.

Tangganya mulai turun kebawah menyentuh inti tubuh Graze, mengusapnya pelan sambil sesekali menekannya dari luar bikini. Kali ini tanpa melepaskan cumbuan mereka, jari jemari berurat cowok itu masuk melewati samping bikini yang menutupi area itu.

Al menggeram pelan merasakan betapa rapatnya lembah itu menjepit jarinya.

"Fak.. Gua udah gatahan lagi"

Al dengan tidak sabaran menarik bagian bawah sisi bikini Graze ke samping, memberi jalan sedikit bagi kejantanan untuk masuk.

"Heungh.."

Graze melenguh pelan saat Al perlahan memasukkan kejantanannya, matanya terpejam menikmati penyatuan inti tubuh mereka. Al bergerak dengan ritme yang lembut dan menggoda, membiarkan Graze terbiasa dengan kehadirannya.

Graze mencengkeram bahu Al, meremas ototnya dengan kuat. Dia ingin lebih, ingin merasakan Al lebih dalam dan lebih cepat lagi.

"Ahh.. Aalll faster please"

Al yang memahami keinginan Graze mulai meningkatkan kecepatannya. Graze mendesah lebih keras, pinggulnya bergerak mengikuti irama Al.

"Ah.. heungh.. Al... "

"Sssh... yang nyaring Graze"

"Ahhh.. enak banget Graze" Padahal Al nyuruh Graze buat nyaringin desahannya, tapi malah cowok itu sendiri yang mengeraskan suaranya.

Suara air kolam yang timbul dari aktivitas mereka bercampur dengan pelannya suara desahan Graze dan erangan Al, menciptakan kesan erotis yang memacu adrenalin.

Graze mulai mencapai klimaks, tubuhnya bergetar dalam dekapan Al. Sedangkan Al mulai menghentakkan lebih keras dan lebih cepat lagi.

Graze menjerit tertahan, melepaskan orgasme yang menggelegar. Al pun menyusul tak lama kemudian, kejantanannya semakin menegang dan menyemburkan cairan putih kental itu didalam milik Graze.

Mereka berdua terengah-engah, saling memandang dengan mata penuh gairah.

"We are done?"

"No sayang, we're just getting started."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


===🦋🦅🐱===



'sepertinya ada satu hal yang Grazella lupakan, yaitu tentang larangan untuk tidak terlibat masalah dengan seorang Alderick Jefran Dirgantara'










21-05-2024

Miss&Mr PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang