Happy reading 😙.
.Al meneguk ludahnya kasar saat melihat Grazella yang kini bergeser mendekatinya. Nafasnya kian memburu.
"Damn!" umpatnya sudah tidak kuat menahan miliknya yang sudah berdiri dengan tegak.
Tanpa basa basi lagi Al membopong tubuh mungil Grazella menuju salah satu kamar. Tidak mendapatkan perlawanan membuat Al tidak menghentikan aksinya.
Membuka pintu dengan satu tangan dan meletakan Grazella secara perlahan di atas ranjang.
Mengecup pelan bibir tipis semerah ceri itu kemudian melumatnya pelan namun lama kelamaan menjadi liar dan kasar. Membuat satu lenguhan lolos dari bibir mungil Grazela.
"Eungh.."
"Fuck!" lenguhan itu semakin membuat Al horny.
Al menekan tengkuk Graze memperdalam ciumannya, kemudian beralih mengecup leher jenjang itu lalu membuka baju yang dikenakan oleh Grazella dengan gerakan sensual.
Dua gundukan kenyal yang cukup berisi itu terpampang di depan matanya, membuat tangannya tidak tinggal diam. Mengelus secara perlahan, memelintir kedua nipple itu kemudian meremas gumpalan daging itu dan mulai ngehisapnya dengan kencang bak bayi tengah kelaparan."Aaah..."
"Call me Al"
"Al... Mhhh"
"Goodgirl"
Al kembali mencium bibir Graze dengan penuh gairah, tak hanya itu kini tangannya sudah mengelus area kewanitaan Graze.
Membuka celana dalam yang dikenakan Graze dan mengesek gesekan jarinya pada area sensitif itu.
Setelah lumayan basah Al memasukan satu jarinya ke dalam lubang kenikmatan itu sementara bibir mereka masih saling memangut satu sama lain.
"Awh..." Graze meringis kesakitan saat Al memasukan jarinya
"Tahan ya bentar lagi enak kok"
Setelah itu Al menggerakkan jarinya mengocok pelan lubang milik Graze.
"Anj sempit bat gimana nasib junior gua, bisa-bisa gak muat" desis Al pelan
Kemudian Al menambah satu jari lagi yang ia masukan ke dalam lubang kenikmatan itu.
Sudah tidak tahan lagi ia mencabut dua jarinya dan memposisikan juniornya tepat di depan lubang milik Graze.
"Al aaaaaaaaaaa--" Graze berteriak nyaring karena Al melesakkan juniornya kedalam milik Graze.
"Tahan"
"Ah Shit! Sempit banget" Al mengumpat pelan dan kembali menyentakkan miliknya lebih keras dari sebelumnya membuat Graze berteriak lebih keras.
Agar mengalihkan rasa sakit yang Graze rasakan Al melumat pelan bibir semerah ceri itu, mengelus pelan dua gundukan putih dan kenyal milik Graze dan meremasnya membuat sang empu merasakan kenikmatan.
"Fak! Lo ternyata virgin!!" ucap Al saat melihat ada darah yang keluar dari milik Graze.
Sensasi ini baru pertama kali dirasakan oleh Al. Graze gadis perawan pertama yang dia tiduri.
Al kembali menggoyangkan pinggulnya dengan tempo yang pelan membuat Graze mendesah pelan.
Mendengar desahan Graze membuat libidonya naik dan mempercepat tempo, menggoyangkan pinggulnya secara liar dan kasar.
Graze mencengkram punggung Al menahan nikmat yang diberikan oleh Al. Namun kini Al menahan kedua tangan Graze diatas kepalanya agar tidak melukai punggungnya.
Al mencabut miliknya secara tiba-tiba, membuat Graze merasa kehilangan. Al tersenyum melihat ekspresi itu.
"Balik badan lo, ganti gaya" ucap Al dan membantu Graze membalikkan badannya menjadi posisi doggy-style.
"Al Ah...." Graze mendesah pelan saat Al kembali memasukan miliknya yang besar dan berurat itu pada lubang mungil Graze yang kini sudah banjir dan licin.
Belum puas dengan posisi itu Al kembali mengganti posisi menjadi Graze di atasnya.
"Ayo sayang gerakin"
"Gu-gua gak bisa" ucap Graze bingung
"Lu gerak maju mundur aja gini" ucap Al seraya menuntun pinggul Graze untuk bergerak naik turun.
"Ah...ah...ah.." keduanya mendesah nikmat.
Gerakan cepat dan tidak beraturan Graze membuat Al sampai pada klimaksnya.
"Ah... Al... Ah"
"Ah" desah keduanya saat sama-sama mencapai puncak dengan Al yang mengeluarkan cairannya di dalam milik Graze.
∆∆∆∆∆∆∆
Sinar matahari pagi masuk melewati celah gorden membuat tidur gadis itu terusik. Ralat mungkin sekarang dia bukan seorang gadis lagi.
Saat pertama kali membuka mata pandangannya jatuh pada tangan yang kini tengah melingkari perutnya.
Graze mengernyitkan kening, mencoba mengumpulkan keping demi keping ingatannya tentang apa yang telah terjadi.
"Bangsat!!!" umpatnya saat kesadarannya sudah terkumpul. Menghempaskan secara kasar tangan yang memeluk pinggang ramping miliknya.
Menatap penuh kebencian pada sosok yang kini tengah terlelap dengan begitu damai.
Grazela berusaha bangkit berdiri memungut pakainya menahan nyeri pada area sensifnya.
Karena masih merasa pusing Graze tidak bisa melihat dengan jelas wajah Al. Tidak terlalu memperdulikan itu dia pun bergegas pergi meninggalkan kamar itu.
Entah kenapa aku nulis chapter ini sambil ngakak. Maaf yaa kalo adegannya kurang memenuhi ekspetasi✌✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss&Mr PERFECT
Fanfic"Graz, mau coba ng*we dalem kolam ga?" "Hah?!" Gada waktu buat Graze nolak tawaran gila itu, karena 3 detik setelahnya Al benar-benar menjatuhkan tubuh mereka ke dalam kolam renang. BYURRR... ⚠ cerita ini berisikan kata-kata toxic dan kasar