Happy Reading
.
.
.
"Jadi sejak kapan? Bukannya gua udah peringatan lo di awal, supaya gak terlibat masalah sama Al?
C'mon beb, lo gak tau seberapa manipulatifnya dia. Yang sekarang lo lihat itu cuma covernya doang." Shelva menatap Graze dengan tajam, menunggu jawaban yang akan diberikan.
Hufttt...
Graze menghela napas sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Shelva. "Sebenarnya gua dijodohin sama Al---"
"WHAT?!!!"
"Hal sepenting ini lo gapernah ceritain ke kita?! Graze, sebenarnya lo nganggep gue sama Xia temen lo bukan sih?"
"Sorry guysss... Gua gak ada maksud buat nyembunyiin masalah ini dari kalian, cuma gua belum nemu momentum yang pas buat ceritain ini sama kalian"
"Dan sekarang giliran Lo Felinxia Claresta Jhonson. Jelasin kenapa lo harus backstreet sama Xio?" Graze beralih menginterogasi Xia yang sejak tadi diam.
"Lo punya pacar, tapi gapernah cerita ke gua juga?" Sekali lagi Shelva menatap kedua temannya dengan tatapan kecewa.
"Maaf. Gue cuma takut, gue takut kalo ada orang-orang yang tau hubungan gua sama Xio. Gue---"
hikss
Shelva dan Graze memeluk Xia untuk menenangkannya.
"Apa yang lo takutin sampe nangis gini?"
"Fansnya Xio itu banyak, dan kebanyakan dari mereka juga gak akan tinggal diam kalo idola mereka deket sama gue. Gue takut nantinya disaat gua sendirian, trus mereka tiba-tiba nyerang gua"
ARXX the gengs baru saja memasuki ruangan kelas sekembalinya mereka dari rooftop. Mereka melihat Felinxia yang sedang menangis sambil dipeluk Graze dan Shelva.
"Eh, kenapa? Kok Xia bisa nangis gini?" Xio berjalan mendekat dengan tatapan cemas dan kaget melihat pacarnya berderai air mata.
"Gara-gara lo!" Graze menatap Xio dengan dingin.
"Kok gua?" Tanya Xio tidak paham, padahal dia baru saja kembali ke kelas dari rooftop.
"Tadi Xia cerita alasan kenapa dia lebih milih backstreet sama lo. Fans lo noh pada brutal, jadi Xia takut kalo hubungan kalian ketahuan, dia bakal diserang." Shelva menjelaskan dengan nada datar.
"Babe? Are you serious?! Kenapa selama ini kamu gapernah ngasih tau aku alasan yang sebenarnya. Kamu selalu bilang kalo orang tua kamu strict parents.
Makanya aku setuju waktu kamu minta kita backstreet. Tapi aku gak pernah tau alasan sebenarnya kayak gini.
Harusnya kamu bilang apa yang menjadi ketakutan terbesar kamu sama aku. Dengan begitu kita bisa cari solusinya sama-sama " Xio beralih memeluk Xia dan mengelus surainya dengan pelan.
Mengabaikan pasangan bucin di depan mereka, diam-diam Al mendekat ke arah Graze lalu berbisik pelan ditelinganya.
"Graz... bisa ikut aku bentar, ada yang mau aku omongin." Al menarik tangan mungil Graze.
"Kamu mau bawa aku kemana, Al? Bentar lagi bell masuk," tanya Graze, penasaran kemana cowok itu akan membawanya.
"Kalo kamu lupa, aku itu penguasa di Dirgantara High School. Gada yang bisa marahin apalagi ngehukum aku."
"Trus kamu ngapain bawa aku ke rooftop?"
"Kangen kamu," ucap Al dengan manja, lalu memeluk Graze.
"Astaga," Graze tidak habis pikir dengan kelakuan Al.
"Kangen ini juga," Al mengecup singkat bibir merona dengan polesan liptint milik Graze.
"Manis," Al kemudian mulai menyatukan kembali bibir mereka. Kali ini, ciuman mereka lebih hangat dan lembut. Graze awalnya terkejut, tetapi perlahan tangannya yang awalnya kaku kini melingkar di leher Al, menariknya lebih dekat.
Al merasakan respon dari Graze dan memperdalam ciumannya. Sentuhan lembut di punggung Graze membuat gadis itu merinding.
Tangan nakal Al meremas kasar buah dada Graze yang masih terbalut seragam. Tidak mendapat perlawanan, Al menyingkap rok yang digunakan gadis itu lalu menyentuh milik Graze dari luar celana dalamnya.
Al menghentikan ciuman mereka dan menatap Graze dengan sedikit kaget.
"Masa baru dicium udah basah gini?" tanya Al dengan nada meremehkan. Tapi satu tangannya masih tetap menyentuh area itu sambil menggesek gesekan tangannya pelan.
"Ck... Punya kamu juga baperan tau, masa kissing doang udah bangun gini" Tangan mungil Graze mengelus elus pelan kejantanan milik Al yang sudah menegang sedari awal mereka berciuman.
"ANJING"
Tiba-tiba, suara pintu yang terbuka dan umpatan kasar memecah keheningan. Keduanya segera melepaskan diri, menoleh ke arah sumber suara. Di sana, berdiri Xavalen dengan mata terbelalak. Dia terlihat jelas terkejut, dan sesaat kemudian, senyum jahil menghiasi wajahnya.
"Ohoo woww maap-maap gasengaja, lanjutin aja gue galiat kok"
===🦋🦅🐈===
OOuh shit my eyes
~ Xavalen25-05-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss&Mr PERFECT
Fanfiction"Graz, mau coba ng*we dalem kolam ga?" "Hah?!" Gada waktu buat Graze nolak tawaran gila itu, karena 3 detik setelahnya Al benar-benar menjatuhkan tubuh mereka ke dalam kolam renang. BYURRR... ⚠ cerita ini berisikan kata-kata toxic dan kasar