Chika dan Oniel sudah selesai dengan kegiatan mandinya. Sekarang mereka sedang duduk dipinggiran kasur. Chika akan mengobati luka di wajah Oniel.
Chika membuka kotak p3k nya dan mulai mengoleskan salep pada luka-luka oniel.
"Perih gak?." Tanya Chika sambil masih fokus mengobati Oniel dengan lembut.
"Sedikit." Jawab Oniel. Chika hanya mengangguk saja, dan dengan telaten Chika mengobati luka Oniel. Chika memberikan plaster pada dahi dan dagu Oniel. Setelah selesai Chika meniup-niup wajah Oniel membuat wajah nya hanya berjarak beberapa centi, sangat dekat.
"Jantung gue, masih aja selalu deg-degan." Batin Oniel,
Oniel bisa merasakan tiupan Chika. Chika menatap wajah Oniel dengan khawatir.
"Berantem sama siapa? Kok bisa sihh?." Tanya Chika.
"Gak usah so jagoan Niel, luka lo ini udah lumayan parah, gimana kalau lebih parah hm?." Omel Chika.
"Maaf kak Chika, gue berantem sama preman." Jawab Oniel bohong.
"Maaf gue bohong lagi sama lo, bukan preman tapi orang yang nagih uang balapan kak, Abang gue punya hutang sama anak-anak geng motor, karena kalah balapan." Batin Oniel.
"Masalahnya apa?." Tanya Chika.
"Mereka malak kak, mereka minta uang gue. Gue nolak jadinya mereka pake kekerasan. Sebenarnya gue bisa aja gak terlalu terluka parah, cmn mereka main keroyokan." Jawab Oniel.
"Hah...didekat kampus?." Tanya Chika sambil membereskan kotak p3k nya.
"Lo nungguin gue di kampus? Atau lo pulang dulu?." Tanya lagi Chika.
"Iya deket kampus, gue nungguin lo, gak pulang." Jawab Oniel.
"Makannya kalau disuruh pulang tuhh nurut Niel!!." Ucap Chika. Oniel hanya cengengesan saja mendengar ucapan Chika.
"Yaudah kita kebawah, makan malam." Ajak Chika. Oniel pun mengangguk dan mereka pergi meninggalkan kamar untuk makan malam bersama dengan yang lainnya.
Oniel memang menunggu Chika di dekat kampus. Tapi, ketika menunggu ada sebuah pesan masuk dari kakaknya yang membuat Oniel khawatir.
Flashback
Oniel sedang menunggu Chika di warung dekat kampus. Tiba-tiba hp Oniel berbunyi menandakan ada yang mengirim pesan. Oniel melihat hp nya dan orang yang mengirimkan pesan tersebut adalah Onel, abangnya. Dan Oniel membaca pesan Onel dengan wajah yang khawatir.
Bang Onel
Oniel bantuin gue.
Tolong Niel.
Lo kenapa bang?
Ada masalah?
Tolongin gue, gue dikeroyok.
Dan gue gak bisa pulang.Oke gue kesana sekarang.
Lo ada dimana?
Gue di Jl.xxxxx
Oke gue kesana tunggu.
*****
Oniel pun buru-buru ke tempat itu, dan tempat nya tidak jauh dari kampus nya. Oniel mengebut untuk segera sampai di tempat tersebut. Tak lama Oniel akhirnya sampai disebuah rumah yang seperti markas buat geng motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (ChikNiel) || End
Teen Fiction"Takdir mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan caranya sendiri, untuk memberi kita sesuatu diluar keinginan kita." - Johann Wolfgang von Goethe. "Gue suka sama lo ." - Onl. "Gak usah bercanda niel." -Chk. "Kenapa? emangnya lo gak suka sama gue?."...