Satu Minggu sudah berlalu. Hubungan Oniel dan Chika tidak ada masalah lagi saat ini. Hubungan dengan Onel juga semakin baik. Tapi hubungan Oniel dengan keluarga Natio? Ya begitulah, Oniel menepati ucapan nya pada Abigail.
Oniel benar-benar menjauhi keluarga bunda nya. Oniel memblokir semua media sosial dan nomor dari Shani, Zee dan nomor Natio serta melody. Selama satu minggu ini, keluarga Natio juga mencoba menghubungi Oniel. Shani yang sekampus, bahkan sulit untuk menemui Oniel.
Biasanya Shani melihat oniel dengan JMT. Tapi Shani hanya selalu melihat JMT saja tanpa ada Oniel. Zee juga selalu menanyakan tentang Oniel pada Shani dan kedua orang tuanya. Lalu pada Christy juga, tetapi Christy juga belum bertemu Oniel selama seminggu ini. Christy memberitahukan Zee, kalau kak chika dan kak Oniel selalu main ke luar rumah.
Oniel selalu berusaha untuk menghindari Shani di kampus. Tentunya keberadaan dia untuk tidak terlihat oleh Shani, di bantu oleh JMT dan Gracia. Gracia selalu mengirimkan pesan diam-diam kepada Oniel, kalau Shani akan menemui Oniel atau mencari Oniel. Bahkan Gracia selalu memberitahu jadwal kuliah nya pada Oniel, supaya Oniel bisa menghindari Shani.
Hari ini Oniel sedang menemani Chika berbelanja di mall. Oniel seperti bodyguard nya sekarang, ahh no dia terlihat seperti anak yang disuruh ibunya membawa belanja an dan mengintili nya dari belakang. Oniel sudah sangat lelah, chika sudah banyak belanja tetapi dia belum mau berhenti belanja.
"Sayang, belanjaan yang aku bawa udah banyak. Kamu masih mau belanja lagi?." Tanya Oniel. Chika tidak memperdulikan Oniel, dia hanya fokus memilih tas. Oniel mendengus kasar. Wajah Oniel sudah sangat cemberut, dia mengikuti chika dengan berjalan gontai.
Tanpa Oniel sadari Chika tiba-tiba berhenti berjalan membuat Oniel menabrak punggung Chika.
"Aduhh." Rintih Oniel.
"Astaga Oniel jalan yang bener ihh!." Ucap chika ketika sudah berbalik badan menatap Oniel.
"Loh kok aku? kak chika lah yang bener, berhenti mendadak gitu." Ucap Oniel tak terima.
"Kok kamu malah nyalahin aku sihh?!." Kesal Chika.
"Lah enggak nyalahin kamu juga sihh." Elak Oniel.
"Bodo!! kamu yang salah!." Ucap kesal chika lalu berjalan meninggalkan Oniel.
"Dia kenapa sihh?." Ucap nya.
Chika yang sedikit berbalik dan dia tidak menemukan Oniel. Chika berhenti berjalan dan berbalik badan, chika mendengus kasar. "Oniel ngapain masih disitu? cepat ihh!." Chika sedikit berteriak membuat Oniel langsung berjalan menghampiri chika.
"Marah-marah mulu deh." Protes Oniel yang sudah berada di hadapan Chika.
"Siapa yang marah-marah sih Oniel!."
"Astaga naga." Batin Oniel.
"Sayang, aku mau beli lego." Ucap Oniel.
"Lego?." Tanya lagi Chika membuat Oniel mengangguk antusias.
"Kamu bukan anak kecil lagi Niel, ngapain beli lego." Ucap Chika.
"Iya gapapa kak, mau lego." Pinta Oniel dengan muka aegyo nya.
"Ya ampun manis sama lucu banget sihh, gemes aku." Batin Chika.
"Hm yaudah." Ucap Chika membuat wajah Oniel sangat sumringah.
"Let's go!!." Ucap nya lalu berjalan menuju toko mainan bahkan Chika pun ia tinggalkan.
"Lah malah ninggalin bocah." Ucap Chika lalu berjalan menyusul Oniel.
Oniel pun membeli beberapa Lego, Chika sempat melarang Oniel membeli banyak Lego, tapi Oniel tetapi mau membeli Lego lebih dari 3. Chika hanya bisa pasrah saja. Bahkan yang tadinya Oniel hanya ingin membeli Lego, kini membeli mobil-mobilan sport yang menggunakan remote. Harga nya lumaya cukup mahal, Chika juga sempat melarang Oniel membeli nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (ChikNiel) || End
Teen Fiction"Takdir mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan caranya sendiri, untuk memberi kita sesuatu diluar keinginan kita." - Johann Wolfgang von Goethe. "Gue suka sama lo ." - Onl. "Gak usah bercanda niel." -Chk. "Kenapa? emangnya lo gak suka sama gue?."...