Jika ada yang typo tolong tanda-in ya, soalnya mata author suka tidak jeli hehe..
Selamat membaca!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah pulang kampus, Oniel dan Chika berada di taman kota yang biasa Oniel datangi. Chika menyandarkan kepalanya di bahu Oniel sambil mengandeng tangan Oniel. Sangat nyaman, itu yang dirasakan Chika. Apa lagi wangi dari tubuh Oniel membuat nya semakin nyaman.
"Lihat deh, jadi anak kecil seseru itu yaa." Ucap Oniel sambil melihat anak kecil yang sedang bermain berlarian dan tertawa.
"Jadi dewasa kadang menyenangkan, tapi kadang tidak se-menyenangkan itu." Ucap lagi Oniel dan Chika masih menyimak perkataan Oniel.
"Ketika kita masih kecil, kita gak perlu mikirin hal-hal yang berat buat jalani hidup. Anak kecil hanya bermain-bermain dan bermain."
"Tapi masa kecil gue gak seindah itu. Disaat anak-anak harusnya bermain, dan mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Gue malah gak dapat hal-hal kayak gitu." Batin Oniel sambil masih betah memandangi anak-anak yang bermain dan anak-anak yang bersama kedua orangtuanya.
"Hahh...." Oniel menghela nafasnya panjang. Membuat Chika yang tadi nya menyenderkan kepala nya kini menatap Oniel dari samping. Oniel lalu ikut menatap Chika dan tersenyum pada Chika.
"Kamu ada masalah?." Tanya Chika.
"Enggak ada." Jawab Oniel tersenyum supaya Chika tidak khawatir.
"Aku hanya ingin bermanja-manja sama kamu." Ucap Oniel lalu menyenderkan kepalanya di bahu Chika dan memeluk Chika dari samping. Chika tersenyum lalu dia mengelus kepala Oniel.
"Dasar bayi gede." Ucap Chika terkekeh.
Tiba-tiba Chika teringat sesuatu dan langsung menanyakan pada Oniel.
"Niel." Panggil Chika.
"Kenapa?." Tanya Oniel.
"Udah berapa banyak cewek yang kamu ajak ke taman?." Tanya balik Chika membuat Oniel heran dengan pertanyaan Chika yang begitu. Oniel pun melepaskan pelukannya dan menatap Chika.
"Ehh tiba-tiba banget?."
"Ya kan aku penasaran. Jawab dong."
"Ya JMT siapa lagi."
"Ihh kan kalau itu mah wajar. Kemarin kamu sama ci gre main ditaman kan?." Tanya Chika.
"Iya, paling ci gre doang. Emang kenapa sihh?."
"Dih masih bilang kenapa? Dasar gak peka." Kesal Chika.
Oniel tersenyum, Oniel tau Chika cemburu. "Cemburu ya kakak nya." Ledek Oniel.
"Cemburu? Sorry engga yaa!." Elak Chika.
"Aku selalu cemburu ketika kamu dekat sama cewek lain, atau godain cewek lain." Ucap Oniel mengulangi kalimat Chika ketika Oniel nembak Chika.
"Aku masih inget ya perkataan kamu kemarin." Lanjut Oniel membuat Chika malu tapi dia tetap masang wajah julid nya.
"Jangan cemburu gitu ahh sayang. Kamu makin cantik tau." Ucap Oniel membuat Chika mengulum senyumnya.
"Gak ada hubungannya ya Niel."
"Idih pipi nya merah, salting ya?." Goda Oniel.
"Enggak ihh apaan." Elak Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (ChikNiel) || End
Jugendliteratur"Takdir mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan caranya sendiri, untuk memberi kita sesuatu diluar keinginan kita." - Johann Wolfgang von Goethe. "Gue suka sama lo ." - Onl. "Gak usah bercanda niel." -Chk. "Kenapa? emangnya lo gak suka sama gue?."...