Di sebuah rumah yang besar dan di sebuah kamar, terdapat dua orang. Satu orang gadis dan satu orang pria.
Terdengar suara tangisan dari seorang gadis tersebut. Dan terlihat seorang pria sedang memukuli gadis itu.Bugh
Bugh
Bugh
Pria itu berkali-kali memukul gadis tersebut tanpa ampun. Gadis itu hanya bisa pasrah dan menangis kesakitan. Pria tersebut melepaskan sabuk nya dan mulai mencambuk gadis itu.
Cetass
Cetass
Gadis itu memohon untuk berhenti.
"Hiks... Hiks berhenti, aku mohon berhenti pah. Ini sakit." Mohon gadis tersebut.
Pria yang memukul itu adalah ayah nya sendiri.
"Tidak bisa, kamu harus saya kasih pelajaran. Kamu selalu bikin saya muak dengan segalanya!!. " Ucap pria itu.
"Pah, ampun. Ini sakit ."
"AMPUN KAMU BILANG?!! TIDAK ADA AMPUN BUAT KAMU!!. " Teriak pria tersebut sambil memukuli nya lagi.
Gadis itu benar-benar sudah dalam keadaan dan penampilan yang tidak baik. Dia hanya pasrah dengan apa yang ayah nya lakukan kepadanya.
"Oniel, kamu sudah berani sama saya!!."
"Dimana keberanian yang kamu tunjukkan tadi hem?!."
Kedua orang itu adalah Abigail dan Oniel. Setelah Abigail mengobrol dengan anak buah nya, dia langsung menemui Oniel dengan keadaan yang sangat marah. Oniel yang sedang duduk di pinggir ranjang terkejut, ketika Abigail masuk dan langsung menutup pintu kamar Oniel dengan keras , lalu mengunci nya dari dalam.
Sedangkan di luar kamar Oniel, ada dua orang yang sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar Oniel. Dan berteriak memohon untuk membuka pintu nya.
Dor dor dor (gitukan kalau orang ngegedor pintu keras?🤣🤣 ya gitu aja dehh, kalau salah ntar saya revisi wkwkwk)
"Pah buka pah, Onel mohon jangan pukulin Oniel!." Ternyata itu adalah Onel.
"Pak tolong jangan sakiti non Oniel pak." Ucap bi inem yang juga ada di samping Onel.
Abigail seakan tuli, dia tidak mendengarkan Onel dan bi inem yang sedari tadi berteriak di balik pintu. Abigail menatap Oniel yang terbaring di lantai. Oniel menangis, dia menahan sakit yang luar biasa akibat pukulan dan cambukkan Abigail.
"Ini akibat kamu sudah berani sama saya!."
"Kamu tersenyum dan tertawa bersama wanita jalang itu dan laki-laki brengsek itu. Sudah saya bilang, saya selalu mengawasi mereka dan kamu Oniel!!." Foto yang ditunjukkan oleh anak buah Abigail, adalah foto dirinya bersama Natio dan Melody sebelum berangkat mengantarkan Oniel pulang.
Bughh
Bughh
Bughh
Bughh
"Uhukk...uhukk.."
Abigail menendang badan Oniel yang terbaring di lantai kamar beberapa kali. Dia juga menendang perut dan dada Oniel membuat Oniel terbatuk. Oniel sudah benar-benar lemas tak berdaya lagi. Dia hanya meringkuk kesakitan di lantai kamar nya.
"Dan kamu tunggu saja kabar dari wanita itu, apa yang akan terjadi dengan wanita itu!."
Bugh
Itu adalah tendangan keras terakhir Abigail pada perut Oniel. "Akhhh." Oniel merintih kesakitan. Abigail berjalan menuju pintu kamar, dia membuka kunci kamar Oniel DNA membuka kamar Oniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (ChikNiel) || End
Teen Fiction"Takdir mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan caranya sendiri, untuk memberi kita sesuatu diluar keinginan kita." - Johann Wolfgang von Goethe. "Gue suka sama lo ." - Onl. "Gak usah bercanda niel." -Chk. "Kenapa? emangnya lo gak suka sama gue?."...