TYPO 🙏
HAPPY READING...Setelah pekerjaannya selesai Shani memutuskan untuk pulang. Kali ini dia membawa mobil sendiri. Shani menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Jalanan sore yang cukup ramai, mungkin setiap hari seperti ini. Karena bertepatan dengan jam pulang kerja. Dimana semua orang yang bekerja ingin segera sampai dirumah, untuk melepaskan kepenatan setelah bekerja seharian.
Beberapa menit berlalu Shani menembus kemacetan. Sampailah Shani di suatu tempat. Shani mulai melangkah kan kakinya perlahan. Dia melihat ke sekeliling tempat itu. Shani bingung harus kemana kakinya melangkah. Karna ini pertama kalinya dia ke tempat tersebut. Shani mencoba untuk bertanya pada seseorang yang ada disana. Dan orang itu memberi tau arah tujuannya. Shani melanjutkan langkah kakinya. Tak lupa dia membawa buket bunga lili berwarna putih. Bunga yang selalu Shani terima dari seseorang yang akan dia temui saat ini.
"Hai" ucap Shani.
"Aku kangen banget hiksss"
"Maaf aku baru dateng kesini." Ucap Shani sambil menyimpan buket bunga yang dia bawa di atas pusara.
"Kenapa kamu tinggalin aku? Mana janji yang pernah kamu ucapin dulu? Tapi kamu malah ninggalin aku kaya gini. Kamu ga suka kan liat aku sedih? Tapi kenapa kamu bikin aku sedih? Sementara aku harus menjalani hidup ini tanpa kamu. Dan yang lebih parah lagi aku belum sempet kenalin kamu ke papa. Kamu udah pergi duluan. Aku sekarang harus jalani kehidupan aku yang ga tau nanti nya kaya gimana, aku bisa atau ngga. Aku ga tau." Lirih Shani ia sesekali mengusap nisan itu. Dia mengingat masa lalunya bersama dengan seseorang yang sekarang hanya tinggal sebuah nisan saja.
"Kamu baik-baik disana ya. Aku disini selalu doain kamu. Maaf kalo aku terpaksa menerima perjodohan itu dan buat kamu sakit sampai kamu ga ada hiks. Aku cuman ga mau papa kecewa sama aku. Dan aku korbankan cinta kita hiks. Aku harap kamu maafin aku." Ucap Shani pada nisan yang bertuliskan "Elvan Tanu Direja".
Dia adalah kekasih Shani. Shani menjalani hubungan backstreet dari Keenan, sejak dia kelas 3 SMP. Karena dia tau papanya itu tidak akan pernah setuju jika Shani berpacaran saat masih sekolah.
Saat Shani diluar negeri pun mereka masih berhubungan baik meskipun harus LDR. Sampai pada akhirnya Shani akan lulus dari kuliahnya dan disaat itu pula, Keenan merencanakan perjodohan Shani dengan Anrez. Dengan berat hati Shani harus mengakhiri hubungannya dengan Elvan. Saat itu Elvan tidak terima, dia memohon pada Shani untuk tetap mempertahankan hubungan mereka. Tapi Shani tidak mau mengecewakan Keenan. Dan Shani tetap mengikuti keinginan papanya. Meskipun Shani juga sakit hati, dia harus putus begitu saja dengan laki-laki yang tulus seperti Elvan.Tak lama setelah mereka putus, Shani yang masih diluar negeri dia mendapat kabar kalau Elvan meninggal karena kecelakaan. Shani merasa bersalah bahkan mungkin kata maaf pun tidak akan bisa menebus rasa sakit yang dia berikan untuk Elvan.
"Maaf hiksss hiksss... Aku juga tersiksa Van. Aku ga mau ngejalanin semua ini. Tapi aku juga ga mau papa kecewa Van hikss hiks. Aku mau kamu disini." Shani menangis diatas pusara Elvan.
***
Sementara itu di kediaman Cio
Cio masih menyiapkan perlengkapan yang akan dia bawa besok ke Bali. Cukup banyak pakaian yang harus dia kemas. Cio menghentikan aktivitasnya itu. Dia menyandarkan tubuhnya di headboard kasur miliknya. Biasanya yang melakukan semua ini adalah Anin, pasti dia akan menjadi orang yang sangat sibuk jika Cio akan pergi ke luar kota atau ke luar negeri.
Flashback
"Mas, berapa hari sih kamu perginya?" Tanya Anin.
"Cuman seminggu sayang." Ucap Cio sambil memeluk Anin dari belakang.