51

2.8K 323 11
                                    

Aku mau kalian healing dulu sama alur yang aku buat ini, jadi usahakan sabar ya. Yang nanya "kapan nikahnya Cio sama Shani?" Tungguin aja deh!
Kalo bosen silahkan skip.

Typo 🙏
Happy Reading...!!!




















"Iya, ini gue." Singkatnya.

"Ngapain lu kesini???" Tanya Jinan yang tidak bisa menahan emosi jika berhadapan dengan seseorang yang selalu membuatnya kesal. Siapa lagi kalau bukan Gita. Gita tidak benar-benar pergi bersama Dey, itu hanyalah alasan yang dibuat agar sang mami mengijinkannya pergi. Gita bisa menebak kalau ia berkata jujur pada Ve, sudah pasti tidak akan membiarkannya pergi, sama seperti Cio. Apalagi untuk menemui Chika dirumah Shani. Dengan dada yang semakin sesak dan seperti terbakar saat membayangkan interaksi Chika dan Jinan ia memutuskan untuk pergi sendiri, setelah Cio tidak memenuhi keinginannya untuk ikut menjemput Chika.

"Mana ponakan gue?" Ketus Gita sambil mengedarkan pandangannya ke dalam rumah. Posisi mereka saat ini berada diambang pintu.

"Lu gak usah sok-sokan jadi onty yang baik buat Chika deh, kalo kelakukan lu aja gak ada baik-baiknya sama sekali." Ucap Jinan dengan penuh kepuasan.
Gita mengatur nafasnya dan menggelengkan kepalanya.

"Gue lagi gak mau ribut sama Lo, gue cuman mau jemput ponakan gue. Kasih tau dimana dia!" Ucap Gita, sebenarnya dia cemburu pada Jinan yang sepertinya lebih dekat dengan Chika. Hanya saja itu tidak mungkin ia katakan langsung pada Jinan.

"Wiiihhh tumben banget lu, udah tobat kah?" Ucap Jinan.

"Gue cuman mau jemput Chika!"

"Bukannya Kak Cio yang mau jemput Chika? Ko jadi lu yang jemput?" Tanya Jinan.

"Mana ponakan gue???" Tanyanya lagi. Gita mencoba untuk menerobos masuk.

"Eiitss..." Dengan cepat Jinan menghalangi pintu tersebut dengan tangan kanannya, dia tidak akan membiarkan Gita masuk begitu saja. "Ini rumah gue! Lu gak berhak masuk gitu aja."

"Lo apa-apaan si? Gue cuman mau jemput ponakan gue, gak usah Lo halang-halangin kaya gini. Lagian gue ontynya, sedangkan lo siapa? Bahkan lo bukan siapa-siapanya Chika!" Ucap Gita tepat didepan wajah Jinan.

"Gue__" Jinan menjeda ucapannya. "Gue juga calon ontynya." Imbuhnya tak mau kalah. Gita memalingkan wajahnya seraya tersenyum smirk.

"Lo tuh baru calon, sedangkan gue??? Gue sejak dia lahir udah jadi ontynya asal lo tau aja. Udah, awas minggir gue mau ketemu sama Chika!!!" Gita berusaha melepaskan tangan Jinan yang menghalangi jalan masuknya.

"Lu jangan macem-macem ya dirumah gue! Apa mau gue panggilin security buat ngusir Lo dari sini?" Ancam Jinan.

"PANGGIL AJA! GUE GAK TAKUT! Gue cuman mau jemput ponakan gue, bukan mau nyolong." Ucap Gita lantang.

"Lu gak nyolong, tapi lu mau nyulik Chika kan???"

"MINGGIR GAK LO!!!" Bentak Gita. Gita melihat gadis kecil berlari menghampiri mereka dari kejauhan.

"Dek? Ini onty." Teriak Gita saat melihat kedatangan Chika. Jinan pun menoleh ke arah yang sama dengan Gita.

"Onty...." Seketika Chika pun menubruk tubuh Gita.

"Sayangnya, onty..." Dengan cepat Gita menggendong Chika, lalu menatap sinis Jinan. Sementara yang ditatap hanya memutar bola matanya malas.

"Onty kesini?"

"Iya, onty mau jemput adek pulang." Ucap Gita, dengan wajah yang sumringah menatap Chika.

"Bahkan lu aja gak tau panggilan Chika sekarang." Ucap Jinan, Gita sama sekali tidak menggubrisnya.

Bersama [Greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang