50

2.5K 281 7
                                    

Typo 🙏
Happy Reading...!!!












Kali ini Jinan membuktikan ucapannya pada Shani kalau ia tidak akan menjahili Chika lagi. Shani merasa lega akan hal itu, dan dia tidak perlu khawatir lagi jika suatu saat ia menitipkan Shani pada Jinan. Shani dan keluarganya termasuk Chika sedang berkumpul diruang bermain Chika. Chika sangat senang melihat banyak mainan baru yang Keenan belikan.

"Gimana seneng gak sayang?" Tanya Keenan pada Chika.

"Seneng opa Keen," Jawab Chika dengan menampilkan gummy smilenya.

"Bilang apa sama opa?" Ucap Shani, yang sekilas memeluk Chika dari belakang.

"Makasih opaa..."

"Sama-sama sayang,"

"Tapi kakak takut sama itu." Ucap Chika sambil menunjuk salah satu mainan. Kemudian Chika berpindah ke pangkuan Shani.

"Takut apa sih Kak?" Tanya Shani.

"Itu maa... Boneka yang itu." Tangan mungil Chika terus mengarah pada labubu.

"Kok kakak takut? Kak Jinan malah suka tau, lucu kak." Sahut Jinan sambil memainkan boneka tersebut.

"Gak mau itu maa..." Ucap Chika sambil menyembunyikan wajahnya di dada Shani.

"Iya iya nggak." Shani mengusap punggung Chika dan menenangkannya.

"Yah padahal opa udah beliin, tapi cucu Opa malah gak suka." Lirih Keenan.

"Buat adek aja pah," Bujuk Jinan dengan menampilkan puppy eyes nya pada Keenan.

"Ya udah buat kamu aja, daripada mubazir."

"Yeeaayy makasih pah!" Ucap Jinan antusias.

"Kakak mau buah gak?" Tanya Shani pada Chika.

"Nih liat Oma bawa apaa..." Ucap Imel yang datang dengan satu nampan berisi cemilan untuk mereka semua. Kentang goreng, dan juga beberapa coklat serta snack dalam sebuah kantung.

"Wiiihhh banyak banget mam." Ucap Jinan.

"Makanan gak sehat semua ini." Sahut Keenan.

"Tau nih mama," timpal Shani.

"Gak apa-apa lah sekali-kali, kalo sering itu baru gak boleh. Kalian mau gak? Kalo nggak mama mau taro lagi di dapur!" Ucap Imel sambil mengangkat kembali nampan yang ia bawa. Namun lebih dulu Jinan menahan lengan Imel.

"Eiitss, adek mau ko mam!"

"Ya udah makan deh." Ucap Imel. Jinan segera melahap cemilan tersebut. Terutama kentang goreng.

"Jangan kebanyakan kamu dek, tenggorokan kamu nanti sakit." Ucap Keenan pada Jinan. Kalau soal makanan Keenan paling menjaga apa yang masuk ke dalam tubuhnya.

"Loh itu cucu Oma kenapa? Ko sembunyi kaya gitu?" Tanya Imel heran.

"Itu takut sama boneka yang papa beli mam." Adu Shani.

"Lagian papa bukannya tanya dulu Chika suka apa nggak, maen beli-beli aja. Sayang kan tuh gak di maenin sama cucunya!" Cerocos Imel. Keenan tidak menghiraukan perkataan Imel, ia hanya asik menyeruput teh nya saja sesekali ia juga menonton tv yang sekarang menayangkan kartun favorit Chika, si kembar botak.

"Tenang mam, ini jadi hak milik adek sekarang." Sahut Jinan, sambil memeluk boneka tersebut.

"Syukurlah,"

"Mam, di kulkas ada mangga gak?" Tanya Shani.

"Ada kayanya kak, kenapa?"

"Buat Chika,"

Bersama [Greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang