62

2.4K 332 45
                                    

Aku mau ngucapin makasih buat kalian semua. Sedikit banyaknya aku jadi termotivasi lagi karena semangat dari kalian. Meskipun aku juga masih bimbang.
Happy Reading...!!!










"Hei bangun sayang, kamu kenapa???"

"Nggak maa, jangan tinggalin Chika mama!!!"teriak Chika yang masih memejamkan matanya.

"MAMAA!!!"

"Sayang bangun!"ia terus mencoba membangunkan Chika yang sejak tadi histeris.

"MAMAAA!!!"

"Sayang, ini mama disini Kak."ucap Shani yang terus menepuk lembut pipi Chika yang ada dalam dekapannya.

Seketika Chika pun membuka matanya. "Mama?"

"Iya ini mama, kamu kenapa?"
Grep!Chika dengan cepat memeluk Shani. "Kenapa sayang?"tanya Shani panik, seraya mengusap punggung Chika.

"Mama jangan tinggalin Chika, mama jangan pergi lagi hiks..."Shani berusaha mencerna perkataan Chika, sepertinya gadis kecil itu mimpi buruk.

"Sayang mama, disini. Mama gak kemana-mana. Dari tadi nemenin kamu. Kita masih di mobil loh, belum sampe rumah."ucap Shani. "Mimpi buruk ya?"tanya Shani. Chika mendongak menatap Shani, dengan air mata yang terus mengalir.

"Takut,"cicit Chika yang mempererat pelukannya pada Shani.

Shani mencoba untuk menenangkan Chika. "Suuttsss, mama disini."sesekali ia juga mengecup pucuk kepala Chika. Cukup lama Shani untuk membuat Chika tenang. Dia teringat akan sesuatu yang mungkin akan membuat Chika senang. "Eh tadi kayanya mama liat ada pasar malam deh, kita kesana yu! Lagian ini masih sore, nanti mama telpon papa ngasih tau kalo kita pulangnya telat."ucap Shani.

"Gimana mau gak?"lanjutnya, Chika pun mengangguk pelan tanda setuju.

"Oke kalo gitu kita pergi, jangan sedih lagi ya. Mama kan disini."

"Mama gak akan pergi kan?"

"Nggak sayang, mama akan selalu nemenin kamu."ucap Shani sambil tersenyum. Tatapan mata Chika sulit diartikan, ada rasa takut dan juga kekhawatiran yang teramat sangat. Yang itu bisa dirasakan juga oleh Shani. "Udah ya, sekarang duduk sendiri. Mama kan mau nyetir."Chika menggelengkan kepalanya samar.

"Mama susah nyetirnya kalo kamu di pangku sayang. Mau ya? Nanti kamu boleh beli apa aja deh yang kamu mau disana."bujuk Shani.

"Es krim?"

"Mmm... Boleh gak ya?"ucap Shani sambil menempelkan telunjuknya ke pelipis.

"Ya udah kakak gak mau duduk sendiri."gadis kecil itu menyilangkan kedua tangannya didada. Lalu memalingkan wajahnya dari Shani.

"Ututu... Gemes deh kalo udah ngambek kaya gini."goda Shani, yang mencubit hidung mancung milik Chika. "Boleh sayang, apapun yang kamu mau nanti mama beliin."

"Bener maa?"tanya Chika antusias.

"Tapi jangan nangis lagi. Oke! Mama gak suka liat kakak nangis, mama lebih suka liat kakak senyum."ucap Shani, telunjuknya menyentuh bibir mungil Chika.

"Iya maa..."balas Chika yang menampilkan gummy smilenya.

"Aaaaa...indah banget. Meleleh mama kak!"ucap Shani sambil berpura-pura pingsan.

"Mama jangan GITU!"ucap Chika dengan nada yang sedikit tinggi. Tentu saja ia khawatir dengan Shani.

"Mama bercanda sayang. Jaga senyum itu buat mama ya kak. Kamu harus selalu bahagia."Shani pun mengecup seluruh wajah Chika, setelah itu Shani memindahkan Chika ke kursi samping tak lupa memasang seatbelt.

Bersama [Greshan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang