Typo🙏
Happy Reading...!!!Setelah keriwehan yang terjadi, Shani pun membawa Chika ke kamar mandi, dan melakukan aktifitas paginya. Begitu dengan Cio, ia segera mengenakan pakaian formal untuk pergi bekerja. Beruntung ada Shani, jadi paginya tidak terlalu disibukan dengan drama Chika yang susah sekali disuruh mandi pagi. Lain halnya dengan Shani, sekali saja dia berucap pasti Chika akan menurut padanya.
Didalam kamar mandi gadis kecil itu asik memainkan gelembung yang ia buat sendiri menggunakan jari tangan dengan dibentuk huruf o lalu meniupnya. Chika sangat senang sekali jika berendam di bathtub seperti ini. Ia akan berhenti jika badannya sudah menggigil.
"Kak udah yu, kan kita mau sekolah." Ucap Shani.
"Sebentar ma, ini gelembungnya belum habis." Balas Chika sambil kembali meniup gelembung tersebut.
"Ayo dong, kamu bisa telat nanti!" Omel Shani.
"Bentar ma...satu menit lagi." Pintanya.
"Oke, lebih dari itu mama angkat kamu dari situ." Ucap Shani memberi peringatan. Mungkin Shani juga sama seperti ibu-ibu yang lainnya, dia akan kesal jika anaknya tidak menuruti perintahnya. Chika malah semakin asik memainkan gelembung sabun, sesekali dia menepuk-nepuknya.
"Udah satu menit, ayo dek. Sini mama bilas." Ucap Shani sambil mengulurkan tangannya untuk mengeluarkan Chika dari bath up.
"Nggak ma..." Tolak Chika.
"Tadi janjinya apa? Satu menit kan, ini udah lebih. Ayo buruan, kalo nggak bilas sendiri mama tunggu diluar." Ujar Shani yang mulai berdiri, sedari tadi ia berjongkok di samping bath up.
"Aaaa... Mama.... Jangan pergi!" Rengek Chika.
"Ya udah ayo," Shani pun mengangkat Chika dan membilas tubuhnya. Setelah selesai ia balutkan handuk ke tubuh Chika. Tubuh Chika pun mulai menggigil.
"Dingin kan? Mama bilang apa, dari tadi mandinya udah."
"Peluk ma..."
"Iya nanti, kita pake baju dulu. Papa pasti udah nunggu dibawah." Ucap Shani sambil keluar dari kamar mandi dan segera mendandani Chika.
"Ma, kakak gak mau sekolah." Rengek Chika. Shani hanya diam saja sambil menyisir rambutnya.
"Mama! Kakak gak mau sekolah!" Gadis kecil itu menaikan nada suaranya pada Shani.
"Siapa yang ngajarin bicara bicara kaya gitu hm?" Tanya Shani sambil mencubit gemas pipi Chika.
"Gak mau sekolah!!!" Teriak Chika lagi. Shani kemudian berjongkok didepan Chika.
"Mama tanya apa alasannya Kakak gak mau sekolah?" Tanya Shani lembut.
"Mau sama mama aja dirumah." Cicit Chika dengan menundukkan kepala dan memainkan jari tangannya.
"Nanti kan pulang sekolah sama mama lagi. Sekarang sekolah dulu," bujuk Shani.
"GAK MAU, huwaaaaaaa pokoknya kakak gak mau sekolah ma!"
Sementara itu di meja makan Ve, Cio dan juga Gita akan memulai sarapannya.
"Shani sama Chika ko belum turun juga?" Tanya Ve pada Cio.
"Mi, aku sarapan duluan aja deh. Soalnya udah siang takut telat." Ucap Gita, tangannya mulai meraih satu lembar roti.
"Ya udah makan duluan aja dek."
"Lama banget ya mereka." Timpal Cio, yang terus melihat ke arah tangga.
"Coba kamu liat mereka kali aja anak kamu drama lagi, bang." Ucap Ve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama [Greshan]
RomanceKehilangan seseorang akan selalu menjadi luka terdalam.