- 11. TOKO BUKU DAN SABILAL

13 3 0
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

______________________________

Kaylana menyelesaikan kegiatan piketnya setelah bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Ia melirik kearah Sabilal yang masih setia menunggunya di luar kelas. Gadis tersebut berjalan mendekat dan menepuk pelan bahu tegap Sabilal.

"Aku udah selesai piket, ayo kita ke toko buku!" ajak Kaylana, menerbitkan senyuman simpulnya.

Sabilal mengangguk mengerti, sebelum mereka melangkah pergi meninggalkan kelas, Sabilal mengulurkan jaket berwarna biru miliknya pada Kaylana

Kaylana mengerutkan keningnya, "kenapa sama jaket kamu? Ada yang salah emangnya?" tanya Kaylana bingung.

"Enggak ada yang salah. Aku ngasih jaket ini ke kamu buat kamu pakai pas di motor aku nanti, buat nutupin paha kamu." Balas Sabilal menatap lembut netra kelam milik Kaylana.

Kaylana yang mendapat balasan dari Sabilal merasakan debaran jantungnya kembali menggila. Gadis itu dengan patuh menerima jaket milik Sabilal.

"Makasih, nanti aku pakai." Ucap Kaylana pelan. Ia menundukkan sedikit kepalanya, menyembunyikan sedikit rona kemerahan yang menyebar di pipinya.

Sabilal yang melihat itu tersenyum simpul, mau seberusaha apapun Kaylana menyembunyikan rona kemerah di pipi gadis itu, Sabilal masih tetap bisa melihatnya.

"Ayoo kita pergi," ajak Sabilal. Ia menepuk sedikit pucuk kepala Kaylana dan melangkah lebih dahulu kearah parkiran.

Kaylana mengekori Sabilal dengan berlari kecil, menyamakan langkahnya dengan pemuda tersebut.

Kalau dia begini terus yang ada jantung aku bisa-bisa keluar! Huwaa, mamaa, Sabilalnya enggak baik buat jantung Aylaa. Batin Kaylana, merengek tak terima.

Sabilal menghentikan motor matic miliknya di depan Kaylana, "ayoo naik." Ajak Sabilal, memberikan helm berwarna putih dengan sticker kuromi dan melody di sampingnya.

Kaylana tertawa kecil melihat sticker-sticker itu dan segera memakai helm pemberian Sabilal. Setelah dirinya naik, gadis tersebut menepuk bahu Sabilal, pertanda jika dirinya sudah siap.

Sabilal yang mendapat kode tepukan dari Kaylana segera menjalan motornya, meninggalkan sekolah Jayadarna.

Selama di perjalanan hanya diisi keheningan, Kaylana sendiri fokus akan pemandangan jalanan yang ramai lalu lalang kendaraan, berbanding terbalik dengan Sabilal yang sesekali melirik kearah spion memperhatikan wajah Kaylana.

Tak lama kemudian, keduanya telah sampai di sebuah toko buku yang terbilang lumayan besar. Mereka kemudian masuk dan mengamati banyaknya buku yang ada.

Senyuman manis terbit di wajah Kaylana, toko buku selalu menjadi tempat favorite gadis tersebut, karena bagi Kaylana toko buku layaknya surga duniawi yang indah.

Trapped In The FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang