- 15. MAU CERITA?

10 1 0
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

________________________________

Kaylana mendudukan dirinya di bangku miliknya, ia memandang seisi kelas yang terlihat gaduh. Netranya pada akhirnya terpaku pada Hael yang entah mengapa tengah memandang ia dengan tatapan tajam, namun ada pula sedikit kesenduan di netra jelaga milik Hael.

"Kayla! Sayangku, yuhuuu!" seruan yang terdengar nyaring itu terdengar, memecah kontak mata antara Kaylana dan juga Hael.

Kaylana menundukkan pandangannya merasa malu akan tingkah konyol dari Amoura. Terlebih Amoura yang tak merasa bersalah mendudukan dirinya di bangku depan Kaylana, seakan tindakan dari gadis tersebut adalah hal biasa dan tak memalukan.

"Mou... Suara kamu, please. Ini masih pagi," tegur Kaylana dengan wajah memelasnya.

Amoura yang mendapat teguran dari Kaylana hanya menerbitkan senyuman lebar, "aku tahu ini masih pagi. Biarin aja atuh, Kay. Lagipula kelas kamu juga lagi berisik-berisiknya." Jawab Amoura santai.

"Kamu tahu enggak, Kay? Kalau aku kemarin nerima paket album THE BOYZ! Oh my god! Rasanya aku mau teriak lagi aja sekarang," seru Amoura antusias.

Gadis itu tampak ingin berteriak kegirangan, namun mulutnya sudah lebih dahulu di bekap oleh tangan Kaylana. Bahkan pelototan dari Kaylana sudah mengarah padanya.

"Jangan teriak lagi, kepala aku bisa pusing dengar teriakan kamu sama suara anak-anak kelas bersatu padu." Peringat Kaylana dengan kedua jarinya terarah pada wajah Amoura.

Secara perlahan gadis dengan kuncir kuda itu menganggukan kepalanya dan menurunkan tangan Kaylana yang membekap mulutnya.

"Maaf ya, sayangku? Enggak lagi deh aku teriak-teriak, ya... Kalau enggak ada yang bikin aku teriak lagi, sih." Kata Amoura dengan wajahnya yang ia buat semelas mungkin.

Kaylana hanya menghembuskan napasnya, "teserah apa kata kamu aja. Asal jangan teriak sekarang, ini masih pagi, please." Balas Kaylana.

Gadis itu merebahkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya yang terlipat. Ia berusaha memejamkan matanya, untuk beristirahat sejenak.

"Ck, kamu sendiri aja tidur begini, padahal masih pagi." Decak Amoura melihat Kaylana yang mulai tertidur, namun meski pun gadis itu merasa kesal, Amoura mengulurkan tangannya untuk mengelus surai kecokelatan milik Kaylana.

"Are you okay? Kamu kurang tidur lagi, kah? Sampai buat kamu niat tidur di kelas pagi-pagi begini." Tanya Amoura, menyingkap beberapa helai rambut Kaylana.

"Kepala aku lagi pusing, Mou. Bukan aku lagi kenapa-kenapa," jawab Kaylana mengangkat kepalanya. Netra kelamnya memandang lembut netra dengan corak kecokelatan milik Amoura.

Amoura mendengus mendengar balasan Kaylana, "itu namanya kamu kenapa-kenapa. Orang lagi pusing begitu, mau aku ambilin obat pusing? Muka kamu juga kelihatan pucat, lho." Ujar Amoura dengan wajahnya yang penuh kekhawatiran.

Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Kaylana, namun belum sempat punggung tangannya menyentuh, Kaylana sudah menghentikannya.

"Aku baik-baik aja, Mou. Cuman pusing aja, kok! Kamu enggak perlu khawatir berlebih begitu," jawab Kaylana meyakinkan Amoura.

Amoura mengerutkan keningnya merasa kurang yakin, "kamu yakin? Muka kamu udah pucat begitu, enggak mau dibawa ke uks aja? Atau kamu mau pulang aja?" tanya Amoura sekali lagi.

Kaylana menggelengkan kepalanya, menerbitkan sebuah senyuman tipis yang meyakinkan Amoura. Ia menggenggam tangan Amoura lembut, dengan ssedikit remasan pelan, untuk meyakinkan gadis di hadapannya.

"Aku beneran enggak papa, Mou. Cuman pusing dikit aja," ujar Kaylana sekali lagi.

"Yaudah kalau kamu bilang begitu, mah. Tapi ingat, kalau kamu ada apa-apa, tolong hubungin aku. Aku enggak mau kamu malah sakit nantinya," balas Amoura pasrah.

Anggukan pelan Kaylana berikan, "aku bakal bilang kamu, kok. Lagian ini pusing sementara doang, nanti balik lagi kayak biasa." Ungkap Kaylana.

"Pusing sementara, tahu-tahu nanti kamu malah drop. Kamu udah terlalu sering begitu sampai aku hafal kalau kamu pusing, pasti karena ngepush diri kamu sendiri sampai kurang istirahat." Cibir Amoura, menyilangkan kedua tangannya.

Kaylana tertawa kecil, merasa apa yang dikatakan Amoura ada benarnya. Kaylana terlalu sering ngepush dirinya di masa SMP, hingga membuatnya beberapa kali drop.

"Itu enggak akan kejadian lagi, Mou. Lagian itu masa SMP, kenapa malah dibahas terus?" tanya Kaylana heran.

"Aku kesal soalnya, kamu terlalu sering ngepush diri sampai ngedrop begitu. Gimana aku enggak khawatir? Aku begini karena enggak mau kamu ngulang hal yang sama," jawab Amoura tulus.

Kaylana dapat melihat jelas binar kehawatiran di netra kecokelatan milik Amoura, mengungkapkan seberapa khawatir gadis itu terhadap diri Kaylana.

"Aku enggak akan begitu lagi, aku bakal usahain itu." Kata Kaylana dengan netranya yang memandang Amoura penuh tekad.

Amoura menarik napasnya dan menyandarkan tubuhnya di kursi, ia melirik kearah ponsel Kaylana yang berdenting menampilkan nama kontak sang ibunda gadis itu.

"Ibun kamu," bisik Amoura ketika tanpa sengaja membaca pop up pesan dari Ibunda Kaylana.

Kaylana mengalihkan pandangannya, tahu betul jika Amoura akan mulai menanyakan pertanyaan yang mampu membuat Kaylana merasa emosional.

"Kamu mau cerita atau mau nangis aja buat ngeluarin semua emosi kamu?" tanya Amoura pada akhirnya.

Runtuh. Hanya dengan sebuah pertanyaan sederhana saja sudah membuat Kaylana ingin menangis sekarang.

Dengan suara bergetar Kaylana membalas, "nanti sepulang sekolah." Lirih Kaylana, dengan kepalanya yang tertunduk.

______________________

Haloo! Aku update lagi nih, hehehew! Chapter ini aku kasih buat duo sahabat ini, kiw kiw! Siapa yang pengen punya temen kek Amoura, walau malu-maluin tapi care habis sama temennya?

Kasih pesan dong, buat Amoura ini! Bebas mau kalian kasih apapun itu pesannya.

Ohh jangan lupa vomentnya! And kalau mau kasih kritik dan saran untuk cerita ini, boleh banget kokk. Malah aku seneng bangett, biar aku bisa perbaiki cerita ini kedepannya!

See you di chapter kedepannya, sengkuu 🙋🏻❤

__________________________


Trapped In The FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang