SKYLA

8. Gila

"ARGHHHH.....!"

"Sial! Penyelidikan gue harus tertunda gara-gara tuh cowok gila!"

"Anjing memang tuh cowok! Dari sekian banyaknya ciwi-ciwi yang nge idolain dia kenapa harus gue yang kena sialnya!"

Semua isi kebun binatang sudah ia sebutkan semua untuk pria gila itu. Bahkan saat ini gadis itu sudah seperti orang gila yang suka mengumpat sendiri.

Di sepanjang jalan menuju rumahnya, Skyla tak hentinya memikirkan cara agar besok tak bertemu sosok Leeronza. Bisa habis jika ia bertemu dengan pria itu dalam waktu dekat ini. Leeronza pasti sangat marah karena tamparan yang ia berikan.

Bodoamatlah dengan ponsel yang ada di pria itu, apakah ponsel itu masih utuh atau sudah hancur berkeping-keping, yang terpenting ia bisa bebas dari pria gila itu.

Tak terasa bus yang ia tumpangi sudah sampai terminal tujuan pemberhentian Skyla. Gadis itu turun dengan menenteng tas hitam yang sudah tidak di sampirkan lagi di bahu. Penampilannya lumayan berantakan dengan rambut yang sudah lepek akibat keringat dan seragam yang sedikit kusut.

Skyla berjalan terburu-buru menuju dapur, tenggorokannya haus mungkin air dingin bisa sedikit mengurangi emosinya. Di dapur Skyla bertemu dengan Bi Ana yang sedang membersihkan dapur. Bi Ana yang melihat penampilan Nona nya itu lantas membuka suara.

"Non kenapa atuh...kok bisa kusut gini penampilannya?" Tanya Bi Ana memperhatikan penampilan Skyla dari atas hingga bawah.

"Abis di kejar orgil Bi." Saut Skyla asal yang membuat kerutan di kening Bi Ana.

"Emang ada Non orgil di sini? Atau non ketemu orang gila di tempat lain?"

Rasanya Skyla ingin menjawab 'temen Sky Bi yang gila! bahkan lebih parah dari orang gila'.

"Di jalan Deket sekolah. Bi....Sky laper" rengek Skyla sambil tangannya memegang perut dan bibir yang di kerucutkan.

Bi Ana tertawa melihat sisi manja Skyla. Tak urung ia memanaskan lauk untuk anak Nyonya nya itu makan.

"Non ganti baju dulu, bibi panaskan dulu makanannya." Skyla mengangguk dan beranjak menuju kamar untuk membersihkan diri.

«★★★★★»

Di lain tempat, lebih tepatnya apartemen Leeronza, pria itu sedang mengamuk. Ia menghancurkan segala barang yang ada di dekatnya, alasannya mengamuk hanya karena seorang Skyla.

Ia yang biasanya dapat mengendalikan emosi, mendadak menjadi tempramen.

"ARGHHHH.....Sial! Dasar cewek sialan!"

"Bisa-bisanya dia nampar seorang Putra Leeronza Asgard! Gak akan gue biarin Lo hidup tenang setelah ngerendahin harga diri gue!"

PRANGG!

Satu barang kembali pecah setelah ia lempar membentur dinding.

Terdengar nada dering telpon dari saku celana yang ia kenakan. Pria itu meraih ponsel yang ada di sakunya.

Ponsel dengan case hitam bergambar bulan, membuat alis Leeronza terangkat. Ini bukan ponselnya, lalu ia melihat nama yang tertera di layar telpon. Ini ponsel Skyla, gadis itu pasti akan menemuinya lagi untuk meminta kembali ponselnya. Mengingat itu Leeronza menampilkan senyum tipis yang menyerupai seringaian.

«★★★★★»

Brakk!

"Gimana coba caranya gue hubungin Tera kalo hp aja gak ada."

Skyla berdiri, berjalan menuju arah balkon. Saat pintu balkon terbuka hembusan  angin malam langsung menerpa wajah cantiknya. Sinar rembulan memantul indah di genangan air bekas hujan sore tadi.

Skyla merasa tenang jika menatap langit malam seperti ini, biasanya akan ada taburan bintang yang menemani namun karena hujan sore tadi membuat langit pun terasa kosong hanya ada rembulan yang menghiasi.

Keesokan paginya Skyla terbangun dengan posisi tidur yang membuat badannya pegal. Rasanya ia baru tidur sebentar, tapi kenapa sudah pagi saja.

Ia memutuskan untuk membersihkan diri agar segar kembali. Mematut penampilannya di depan cermin full body, setelah selesai bersiap Skyla menyambar tas hitam yang ia letakkan di atas meja belajar.

Saat sudah sampai di sekolah, Skyla terburu-buru melangkah menuju kelas. Untungnya hari ini ia datang sedikit lebih pagi jadi suasana sekolah masih sepi. Ia berjalan sendiri di koridor menuju kelas.

"SKYLA...!"

Tbc.

«★★★★★»

Waduhh siapa tuh yang manggil Skyla.

Yokk lanjut scroll!

14/06/2024