17. Saudara?

7 2 0
                                    

Gak! Ini gak mungkin! ARGHHHH!" Kenyataan apa lagi ini, apakah cobaan harus ia cobain semua. Kenapa nasib nya jadi begini, takdir seolah mempermainkan dirinya.

Skyla terus mengikuti kemana Ayah nya itu pergi, suara canda tawa keduanya membuat hatinya sakit.

"Papi! Lau mau ke sana." Tunjuk perempuan yang sedang bersama Ayahnya.

Skyla tidak menyangka gadis yang selama ini membencinya ternyata saudara tirinya. Semenjak Ayah dan Bundanya berpisah ternyata Ayahnya kembali menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yaitu ibunya Laura.

Skyla merasa iri melihat kedekatan keduanya. Ia yang notabenenya anak kandung saja tidak pernah mendapat kasih sayang dari pria itu, tapi Laura yang statusnya anak sambung mendapatkan semua yang Skyla impikan.

Gadis itu menutup mulutnya menahan isakan yang akan keluar tak kala melihat keharmonisan ayah dan anak di depannya.

"Sky juga mau di sayang....hiks...hiks...Sky butuh kalian sebagai penyemangat Sky." Runtuh sudah pertahan yang Skyla buat, ia menangis mengeluarkan semua rasa sakitnya. Hidungnya memanas merasakan sesuatu yang keluar dari sana, cairan merah pekat itu membuat Skyla menutup mata merasakan sensasi sakit sekaligus.

Ia memutuskan untuk pergi dari sana, tanpa di sadarinya sosok lelaki yang sedari tadi diperhatikannya melihat kepergian gadis itu dengan raut wajah yang sulit di tebak.

«★★★★★»

Pagi ini Skyla terlampau malas pergi sekolah, ia dengan ogahan menyambar tas hitam dan turun ke bawah untuk sarapan.

Saat di anak tangga atas ia dapat melihat Arabela yang sudah duduk tenang di kursi meja makan. Ia membawa langkah kakinya untuk ikut bergabung dan duduk dengan posisi sedikit jauh dari Bundanya.

Arabela hanya memandang Skyla sekilas, ia kembali fokus dengan tablet dan sarapan. Bi Ana datang dengan kotak bekal di tangannya.

"Ini Non Sarapannya, Jangan lupa di makan." Skyla mengangguk dan berpamitan kepada Bi Ana.Tera sudah menunggunya di depan.

Setelah memakan waktu 15 menit Skyla sudah sampai di parkiran sekolah. Ia turun lebih dulu di susul Tera yang turun dari pintu pengemudi.

Saat akan berjalan menuju lorong kelas seseorang menahan kerah seragamnya, membuat ia membalikkan badan dan menatap nyalang orang itu.

Tubuh Skyla menegang, ia melupakan bahwa masih ada masalah lain yang harus ia hindari di sekolah ini, yaitu sosok pria jangkung di depannya.

Semenjak kesepakatan sepihak yang di buatnya semingguan yang lalu, pria itu tidak lagi menampilkan batang hidungnya. Skyla hanya fokus dengan masalah keluarganya dan satu orang yang selalu mencari masalah dengan dirinya.

Tangan kekar itu menariknya mendekat, membuat Tera penasaran ada hubungan apa sahabatnya dengan pria ini.

"Gue ada urusan sama Dia."

Tera memandang Skyla yang memberikan kode untuk meninggalkan dirinya dan Leeronza. Tera yang paham pun berlalu menuju kelas seorang diri.

"Lo mau bawa gue kemana sih!"

Skyla terpaksa mengikuti langkah lebar pria yang sedang menggenggam erat tangannya. Pria itu berhenti di taman tempat terakhir kali mereka bertemu.

Pria itu melepas tautan tangan dan berbalik menghadap gadis di depannya. Ia menatap dalam netra hazel gadis itu, tangannya terulur menangkup pipi gadis dihadapannya.

"Jangan pernah coba untuk menghindar! Atau Lo akan tau akibatnya!" Tegasnya yang masih menatap dalam netra hazel milik Skyla.

Seolah tersihir dengan netra hazel itu, Leeronza mendekatkan bibirnya dan mendaratkan kecupan singkat di kening gadis itu. Skyla terkejut atas aksi tiba-tiba pria itu.

Ia berusaha menetralkan detak jantungnya yang seakan menggila jika berhadapan dengan pria menyebalkan seperti Leeronza yang sayangnya memiliki paras tampan.

"Gue gak pernah setuju sama kesepakatan gila yang Lo buat! Jadi stop buat ganggu gue!"

Terlihat rahang pria itu mengeras, ia berusaha menahan emosi atas ucapan yang gadis itu katakan.

"Nama Lo udah ada di daftar orang yang akan terus berurusan sama gue! Jadi jangan macam-macam!"

"Tugas Lo yang pertama yaitu beliin gue sarapan! Ouh atau gak bekal yang Lo bawa boleh juga tuh." Leeronza menatap kotak bekal yang ada di tangan Skyla.

Dengan berat hati Skyla memberikan bekalnya pada lelaki gila di depannya. "Lo ternyata udah jatuh miskin sampe sarapan aja malak punya orang!"

Leeronza tak menggubris ucapan Skyla, ia tengah fokus pada kotak bekal yang baru di berikan gadis itu.

Satu suapan sudah mendarat di mulutnya, masakan ini sangat pas di lidahnya, jarang sekali ada yang bisa sesuai dengan seleranya.

Ia menatap Skyla yang tengah berdiri dengan tatapan permusuhan yang gadis itu layangkan. Sebelumnya Leeronza sudah duduk terlebih dahulu sebelum menyantap bekal milik Skyla.

"Gue mau Lo bawain bekal lagi besok!bila perlu seterusnya juga!"

Skyla memutar bola matanya malas, "semerdeka Lo!"

"Duduk! Temenin gue makan." Dengan ogahan Skyla duduk.

Tbc.

«★★★★★»
Nextt??

Alur nya jadi nambah gak jelas wkwk, semoga kalian gak bosen sama ceritanya.

See u All

11/09/2024

SKYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang