18. Kejadian di Taman Belakang

3 1 0
                                    

"SKY..."

Skyla terbelalak kaget saat tiba-tiba namanya di sebut dengan cukup kerasnya. Ia memandangi teman kelasnya yang juga ikut menatap dirinya.

"Apa?" Tanya Skyla saat sudah dekat dengan Tera, orang yang memanggilnya.

"Lo harus jelasin semuanya! Gak mau tau!" Tera melipat tangan di depan dada seolah tengah marah.

"Iya....tapi nanti saat jam pulang sekolah." Tera mengangguk dan kembali pada aktivitas sebelumnya yaitu memainkan ponsel.

Skyla ikut duduk di sebelah Tera, ia kembali menerawang kejadian di taman belakang tadi. Apa ia harus menuruti ucapan Leeronza? Tapi jika ia menolak bisa habis dirinya menjadi sasaran amarah pria itu.

Skyla menggeleng membuat Tera yang fokus pada ponselnya mendadak memandangi Skyla dengan tatapan aneh.

"Lo sehat Sky? Napa geleng-geleng begitu orang gak ada yang nyetel musik."

"Ngantuk" Skyla merebahkan kepalanya pada meja dengan tangan sebagai bantalan.

"Yaelah.....masih pagi woy!" Skyla mendengus kesal karena Tera mengganggu rencana tidurnya.

Sementara di lain kelas, terdapat empat orang pria yang sedang duduk di bangku masing-masing. Salah satunya ada Leeronza. Pria itu sibuk dengan pikirannya, sementara ketiga temannya asik bermain game di ponsel masing-masing.

Ia kembali teringat kejadian di taman belakang sekolah tadi, kenapa ia bisa kelepasan memberikan kecupan singkat kepada gadis itu. Bahkan ia merasakan nyaman saat berdekatan dengannya.

Leeronza tersadar dengan apa yang ia bayangkan, tidak mau terlalu larut dengan pesona gadis itu ia memutuskan untuk pergi dari kelas, merokok mungkin bisa menjernihkan pikirannya.

«★★★★★»

Bel istirahat telah berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin.

Sama hal nya dengan keadaan kelas Skyla,  teman-temannya sudah seperti reok yang kelaparan, walau tak menampik dirinya juga lapar karena belum sempat sarapan. Ini semua ulah Leeronza! Pria menyebalkan itu.

"Ra.... ayok." Skyla menarik tangan Tera yang sedang menyimpan buku.  Sahabatnya itu berdecak malas saat tubuhnya di tarik begitu saja.

"Pelan-pelan Sky, gak elit banget kalo tiba-tiba jatuh!"

"Ck, makanya cepetan, gue laper Ra..."

Saat sudah tiba di kantin mereka langsung memesan makanan, selagi menunggu makanannya mereka mencari tempat duduk. Pilihannya jatuh di meja pojok kantin, Skyla sudah anteng dengan ponsel di tangannya sementara Tera mengamati isi kantin yang cukup ramai.

Mata gadis itu menangkap kehadiran Leeronza dkk yang sedang berjalan memasuki kantin. Ada yang aneh! Kenapa tatapan pria itu tertuju ke arah meja yang mereka tempati.

Tera menyenggol lengan Skyla guna memberi tau. "Sky!" Gadis itu tak menghiraukan, ia masih fokus pada ponsel di tangannya.

"Ekhem" deheman itu berhasil mengambil alih perhatian Skyla. Gadis itu mendongak dan tatapannya langsung bertemu dengan netra hitam pria menyebalkan yang membuatnya pusing.

Pria itu mengambil posisi duduk di samping Skyla, dan tanpa rasa bersalah meminum minuman yang di pesan gadis itu.

"Lo—"

"Diam!"

Pesanan Skyla dan Tera datang membuat gadis itu urung untuk membalas ucapan pria gila di sampingnya. Ia fokus pada makanan dan ponsel di tangan kirinya.

Ia sedang menunggu balasan pesan seseorang hingga sebuah dering telpon membuatnya segera menjawab panggilan itu.

"......."

"Hm, baik." Skyla memutuskan panggilan setelah mendengar penjelasan dari seberang telpon.

Leeronza yang sedari tadi memperhatikannya menatap tidak suka. "Siapa?" Tanya pria itu dengan  nada dingin.

Skyla tak memperdulikan ucapan pria di sampingnya, ia melanjutkan makan yang tertunda. Tanpa kata Leeronza pergi meninggalkan kantin dengan sorot mata tajam.

Tbc.

«★★★★★»
Nextt??

13/09/2024

SKYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang