14. Kesepakatan!

4 1 0
                                    

Setelah kemarin dirinya tidak masuk sekolah, kini Skyla sudah siap dengan seragam sekolah yang melekat indah di tubuh rampingnya. Ia melapisi seragamnya dengan sweater hitam panjang, untungnya bekas membiru akibat pukulan kemoceng sudah sedikit menghilang.

Ia menyambar tas hitam yang sebelumnya ia taruh di atas meja belajar. Di tangga ia berpapasan dengan Bi Ana yang memang berniat ingin membangunkan dirinya.

"Pagi Bi." Sapa Skyla

Bi Ana senang melihat Nona nya sudah kembali ceria. "Bibi tadi mau manggil Non buat sarapan, tapi udah keburu keluar."

"Ayok Bi kita kebawah."

Skyla sudah menghabiskan satu piring nasi goreng buatan Bi Ana. Ia lantas berpamitan untuk segera berangkat sekolah.

"Skyla pergi ya Bi."

«★★★★★»

"Lo pasti bisa Sky buat kebahagiaan Lo sendiri!" Skyla menyemangati dirinya sendiri.

Skyla memasuki gerbang sekolah, sudah banyak kendaraan yang berjejer rapi di parkiran. Matanya menelisik sebuah mobil putih yang sudah terparkir di sana. Skyla amat tau pemilik mobil itu.

Ia berjalan menuju lorong kelas, saat akan berbelok kerah seragamnya terasa seperti di tarik seseorang. Skyla tak sempat menoleh saat orang itu mulai menariknya menuju taman belakang sekolah.

Skyla yang pada dasarnya penakut dengan hal-hal berbau mistis sebisa mungkin merapalkan segala doa agar terhindar dari sejenis mbak Kun.

Mata hazel itu menutup rapat, dengan bibir yang sibuk komat-kamit dan badan yang sedikit gemetar. Hingga tiupan di wajahnya menyadarkan gadis itu.

Saat pertama kali membuka mata, hal yang dilihat Skyla adalah dada bidang seseorang dengan tangan yang menyodorkan ponsel. Tunggu ia seperti mengenal ponsel yang ada di genggaman tangan orang itu. Ini seperti ponselnya.

Skyla mendongak, matanya membola saat netra hazel miliknya bersitatap dengan netra hitam kelam itu.

Skyla meneguk ludah dengan susah payah. Ia melangkah mundur guna memberi jarak agar tidak terlalu dekat dengan pria di hadapannya ini.

"Takut hm?"

Skyla berusaha terlihat biasa saja, tangannya terangkat ingin mengambil ponsel miliknya yang berada di genggaman tangan pria itu. Namun bukannya ponsel yang ia dapat malah kesialan yang membuat dirinya makin dekat dengan pria itu.

"Mau ini?" Skyla hanya diam.

"Lo ambil ponsel ini dan turutin semua kemauan gue."

Skyla menatap tajam Leeronza. Apa-apaan dia membuat kesepakatan yang menguntungkan dirinya sepihak. Skyla jelas menolak keras. Bagaimanapun pria di depannya ini sangatlah licik. Jika Skyla salah memilih keputusan bisa-bisa ia akan semakin mendapat kesulitan.

"Ogah!" Dirinya masih waras untuk  menerima tawaran sialan pria ini.

"Hm, gimana kalo gue buang ponsel jelek ini ke kolam yang ada di sana!" Ancam Leeronza menunjuk kolam yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Skyla melotot kaget, walaupun ponselnya jelek, tapi banyak sekali memori kenangan dirinya bersama Bunda dan ayahnya sewaktu kecil yang ia simpan di sana.

"Jangan!"

"Oke. Gue simpulkan jawaban Lo itu sebagai tanda setuju! Ambil ponsel jelek Lo."

Leeronza pergi meninggalkan Skyla dengan ekspresi syok nya. Hey ia bahkan tidak menjawab 'iya' dengan pernyataan sepihak pria itu.

"ARGHHHH.... Dasar gila!" Umpat Skyla dengan menghentakkan kaki kesal.

Gadis itu memutuskan untuk pergi dari tempat itu sebelum sosok yang ia takuti benar-benar muncul.

Tbc.

«★★★★★»
Nextt??


19/08/2024

SKYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang