15. CILA CEMBURU

24.6K 663 7
                                    

Haii sayangg.

Gimana kabarnya? Baik? Semoga dalam keadaan baik dan sehat ya.🤍

Nanaz kembali update lagi nih, yuk vote dan komen.

Yang belum follow ayo dong di follow dulu ya, jngn lupa untuk mampir juga ke akun sosmed nya nanas, nanas bakalan banyak aktif di sana yaa.💃💝

Terima kasih semuanya.

Typo? Tandain.








〰🖤🖤🖤🖤 〰























Sialnya wajah Cila tak bisa menutupi perasaan salah tingkahnya karena Alden, ia merasakan pipinya terus menerus panas bahkan ia tahu jika pipinya memerah. Alden menyentuh wajah Cila tepatnya mengelus pipi gadis itu dengan lembut.

"Om... Terima kasih," kata Cila.

Alden pun mengangguk singkat. "Sama-sama, everything for you."

Cila tersenyum manis dan menutup kembali wajahnya dengan selimut dan tertawa kecil, lelaki itu hanya terkekeh menyembunyikan lekuk senyumnya ketika Cila menutup seluruh wajahnya dengan selimut.

"Kok om tau kalau Cila pakai yang itu? Om intip ya?" tanya Cila dengan rasa penasarannya, gadis itu pun sudah membuka selimut yang menutup wajahnya.

"Tidak, kebetulan gadis yang siang tadi ada sama kasusnya dengan kamu bertemu saya."

Cila langsung bangkit dari rebahannya dan menatap Alden dengan penasaran, ia sedikit terkejut dengan ungkapan Alden yang bahkan tak mungkin ia dengar.

"Terus ngapain?" tanya Cila.

"Dia bilang sepertinya ini cocok untuk kamu, jadi saya ambil saja. Dia juga bilang kalau itu pilihannya untuk kamu," jelas Alden.

Senyum garis itu luntur, sepertinya hari ini Cila mood swing yang membuat dirinya tak bisa mengendalikan perasaan yang selalu berubah-ubah tiap waktu.

"Kenapa om bisa terima? Kenapa gak om tolak?" tanya gadis tersebut.

"Memangnya kenapa? Katamu benar kalau kamu pakai yang itu," jelas Alden.

"Aku gak suka dia."

"Kenapa tidak suka? Menurut saya, dia gadis yang baik," bela Alden yang membuat emosi Cila naik.

"DIA BAIK DI DEPAN OM, KARENA DIA SUKA SAMA OM!" geram Cila.

"Hei, calm down. Kenapa harus marah-marah, hm?" tanya Alden sembari mengusap lengan gadis tersebut.

"Gak usah bahas dia, aku gak suka kalau bahas yang bersangkutan sama dia. Dia sudah usik aku yang bahkan aku gak pernah usik dia, gimana aku gak marah-marah," sewot gadis cantik itu.

"Tap—"

Cila pun memotong ucapan Alden yang membuat lelaki itu diam. "Tapi om bela dia dan bilang kalau dia gadis yang baik, om gak tau dia! Karena dia suka om makanya dia pencitraan sama om!"

Alden terdiam mendengar ocehan Cila yang terkesan bahwa gadis itu cemburu dengan Zaskia, Alden menahan senyumnya kala itu. Ia merasa gemas dengan Cila ketika gadis itu moodnya tengah berubah-ubah jika dalam posisi tamu bulanan yang datang.

"Kamu cemburu?" tebak Alden.

Gadis itu menghela nafas kasar. "Apaan sih!"

Cila pun kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh mungil terutama kepala dan wajah, ia menyembunyikan seluruh tubuhnya di dalam selimut yang membuat Alden terdiam sejenak dengan perlakuan Cila ini.

Om Alden untuk Cila! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang