Hii sayang, nanaz update lagi nih.
Jangan lupa untuk vote dan komen ya sayang, yang belum follow gas di follow dulu supaya kita solid anjai slebeww.
Gimana yang kemarin? Puas? Nanaz puas sekali rasanya😁
Typo? Tandain!
Happy reading sayangku 🤍
😊😊😊😊😊😊
Setelah beberapa jam menunggu di rumah sakit akhirnya Cila sudah sadar sepenuhnya, ia duduk bersama sahabatnya di ruang tunggu depan ruang ICU.
"Cil...," panggil Alana.
Cila hanya meracau tanpa merespon panggilan Alana, "Mas Alden... Mas Alden belum tau Cila hamil, kenapa mas Alden tidur dulu...."
"Cila... Jangan seperti ini, kasihan anak lo. Makan dulu yuk? Kata bi Jani lo baru makan tadi siang," bujuk Alana.
Cila menggeleng lemah, tatapannya begitu kosong. "Gue mau makan sama mas Alden, na."
"Cila... Pasti om Alden bangun kok, sekarang lo makan dulu," bujuk Alana sekali lagi. "Om Alden bakalan sedih kalau tau lo belum makan dan anaknya kelaperan di dalam perut mamanya."
"Mas Alden gak akan tinggalin gue kan, na?" tanya Cila.
Sahabat wanita itu menggeleng pelan dan tersenyum getir. "Berdoa ya Cil, semoga om Alden baik-baik saja. Pasti om Alden bela-belain untuk berjuang demi lo dan anak kalian."
Tak lama kemudian seorang lelaki paruh baya datang dengan wajah yang penuh cemas, ia baru saja membayar administrasi rumah sakit yang perlu di bayar untuk fasilitas yang di dapat kepada anaknya.
"Cila, ayo sama ayah. Makan sama ayah yuk?" tawar Raja.
Alana memberikan sebuah mangkuk bubur yang sudah dirinya beli untuk sang sahabat.
Cila awalnya menggeleng pelan untuk menolak, namun lelaki paruh baya itu duduk di samping dirinya.
Alana pun bangun dan membiarkan keduanya saling berkomunikasi tanpa ia ganggu sama sekali, tak lama kemudian Jaidan datang menghampiri kekasihnya.
"Sayang, kesini sebentar," panggil Jaidan.
Gadis tersebut mengangguk singkat dan menghampiri kekasihnya yang sudah siap dengan jas putih bersih, Alana melirik Jaidan dan berdiri di hadapan lelaki itu.
"Gimana?" tanya Alana.
Jaidan menghela napas panjang. "Alden kritis, keadaannya koma. Kemungkinan besar akan memakan waktu lama juga untuk melewati masa kritisnya."
Alana menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia merasa tak tega dengan sahabatnya sendiri.
"Kasihan Cila...," lirih Alana.
"Untuk sementara ini, kamu jaga Cila dulu ya untuk Alden. Hibur dan temani dia, apa lagi Cila juga sedang hamil, nanti aku akan minta Lisha dan Jian untuk datang menemani Cila juga," jelas Jaidan.
Alana mengangguk setuju setelah mendengar penjelasan sang kekasih. "Baiklah."
Akhirnya Jaidan kembali bertugas, namun sebelumnya ia mengusap kepala kekasihnya bahkan mengecupnya singkat. Alana kembali menghampiri sahabatnya berserta sang ayah mertuanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/368521795-288-k372599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Roman pour Adolescents• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...