• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
"Om homo ya?" tanya gadis itu.
Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?"
"Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan."
"Kalau saya tid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
〰🖤🖤🖤🖤〰
Tak terasa waktu terus berjalan, hari ini adalah hari terakhir Cila di tinggal oleh Alden yang artinya sebentar lagi gadis itu akan kembali menemui sang pujaan hati.
"Om, masih lama kah di sana?" tanya Cila.
Suara Alden terdengar tengah tertawa. "Besok saya pulang, sayang."
"Besok? Pagi atau kapan?"
"Sepertinya sore sudah sampai di rumah."
"Ke rumah Cila dulu ya?"
"Iya nanti saya ke rumah kamu dulu, mau di belikan apa?"
"Cila mau bolu susu Lembang, boleh?" pinta Cila.
"Of course, nanti saya beli untuk kamu."
"Beli dua deh."
"Lima saja apa cukup?" tawar Alden.
Cila pun memekik, "hah!? Buat apa?"
"Buat kamu, teman kamu dan orang rumah yang sudah menjaga kamu selama saya ke luar kota," kata Alden.
"Yaudah deh gak apa-apa."
Lelaki di seberang sana bertanya, "buat kamu mau yang rasa apa, sayang?"
"Pandan aja, wangi," jawab Cila.
"Baiklah, besok saya bawakan."
"Terima kasih, om."
"Sama-sama, sebaiknya kamu istirahat. Besok masih sekolah kan?" tanya Alden.
"Huum, tapi aku pengen tunggu om pulang. Gak usah masuk aja ya?"
"Hey, masuk sekolah saja. Saya juga pulangnya sore."
"Hm... Yaudah deh."
"Istirahat ya, saya juga mau istirahat."
"Iya om."
Cila pun memutuskan panggilan itu dan meletakkan ponselnya di atas nakas. Gadis itu menarik selimutnya dan memejamkan kedua matanya, tak sabar Cila ingin kembali bertemu dengan sang pacar.
Keesokan harinya Cila sudah berangkat ke sekolah lebih awal, ia berjalan masuk ke dalam kelas yang sudah ada Alana dengan ponsel di genggamannya.
"Pagi cintaku."
"Pagi."
"Muka lo kenapa kaya shock gitu?" tanya Cila.
Alana menatap Cila dengan wajah yang sedikit panik. "Lo tau gak cil!?"