Hai semuanya, sudah selama apa kalian nunggu Cila di jebol Alden? Bosen nunggunya?
Mungkin part ini akan menjadi jawaban kalian semua.
Selamat membaca ya sayang🤍
Nanaz tambahin lagi biar makin membakar dan menyalaaaa, MENYALAAAA READERS KUUUU🔥🔥🔥🔥
⚠️Bijaklah dalam memilih cerita, di bawah umur wajib skip. Kalau trobos, resiko tanggung sendiri ya.
Bulgos area🌚
Typo? Tandain.
😊😊😊😊😊😊
Seminggu kemudian, Cila yang tengah berkutik di dapur siang ini begitu lelah dengan berbagai bahan kue yang akan ia buat.
Selama Alden pergi tadi pagi, ia sudah mempersiapkan diri membuat kue ulang tahun untuk suaminya. Tak ada ucapan apapun dari mulut lelaki itu, yang bisa jadi Alden lupa pada hari ulang tahunnya sendiri.
Alden memang terlalu sibuk dengan kehidupannya sampai ia lupa dirinya juga bisa bertambah umur, hari ini tepat Alden bertambah umur yang ke dua puluh sembilan.
Sebentar lagi Alden akan berkepala tiga, tak menampilkan lelaki itu terlihat tua justru memberi kesan terlihat selalu muda.
Gagah dan tegak membuat Alden semakin berwibawa dan menawan, seberuntung itu Cila memiliki suami yang jarak umurnya begitu jauh.
"Huh... Muka gue cemong sama tepung tapi ini gue bentukannya abstrak banget. Kira-kira mas Alden bakalan suka gak ya...," lirih Cila.
Rasa bingung dan bimbang membuat Cila jadi merasa gugup.
Siang itu kue ulang tahun yang Cila buat sudah selesai, Cila sengaja menaruhnya di kulkas agar tidak meleleh dan rusak. Akhirnya Cila pergi mandi untuk membersihkan diri setelah setengah hari bergelut dengan bahan kue.
🖤🖤🖤🖤🖤
Cila menghela nafas ketika ia mendapatkan pesan dari suaminya, ternyata Alden lembur hari ini. Lelaki itu akan pulang setelah senja menuju waktu malam, kurang lebih jam delapan malam.
Biasanya lelaki itu akan pulang sebelum malam tiba, tapi kali ini ada beberapa masalah pekerjaan yang membuatnya harus lembur di perusahaan.
Di sisi lain seorang lelaki tengah memijat pelipisnya yang begitu pening, ia melihat beberapa proposal harus banyak revisi lagi. Alden memerintahkan Rayder untuk meminta beberapa pekerja merevisi proposal tersebut, melihat penurunan tingkat perusahaan semakin rendah membuat Alden kebingungan.
Ternyata selama Alden meninggalkan perusahaannya sendiri ia harap akan baik-baik saja selama Alden memantau dari kejauhan, ternyata dugaannya salah.
"Tuan, kita ada meeting dengan klien penting di perusahaan tuan."
"Baik, kita ke sana sekarang."
Alden pun segera bangkit dari kursi ruangannya, sekarang Alden memang fokus dulu dengan perusahaannya. Untung Raja membantu perusahaan Jaya dan memantaunya saat ini, perusahaan Jaya group sedang stabil bahkan meningkat atas kerja sama Alden dengan perusahaan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Alden untuk Cila! (END)
Novela Juvenil• FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Om homo ya?" tanya gadis itu. Kening sang paman mengkerut. "Kenapa bisa berfikir seperti itu?" "Papa pernah bilang katanya om itu homo, om gak pernah mau di sentuh perempuan apa lagi respon perempuan." "Kalau saya tid...